"RESTU"
Tae berdiri ditengah kamar seokjin, melihat dan menyentuh seluruh benda yang ada dikamar tersebut untuk terakhir kalinya. Namun tiba-tiba tae terkejut saat seseorang memeluknya dari belakang dengan begitu erat
"Tae-tae DON'T GO".
"jinnie..?" taehyung tanpa membalikkan badanya memanggil nama seokjin, untuk apa tae membalikkan badan jika dia sudah tahu bahwa hanya seokjinlah yang memanggilnya dengan panggilan "tae tae". Untuk beberapa saat tae membiarkan jin memeluknya dengan erat namun saat terdengar suara isakkan tae segera memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan seokjin.
"hey..jinnie, ada apa kenapa kau menangis?" ditangkupnya wajah seokjin yang sudah penuh dengan air mata dengan penuh kasih sayang "apakah tae tae benar-benar membenciku?" tae yang mendengar pertanyaan seokjin terkejut bukan kepalang dan berpikir dari mana seokjin mendapat pikiran seperti itu, karena dalam hidup tae hanya seokjinlah satu-satunya orang yang tidak akan pernah bisa ia benci.
"baby..jinnie..bagaimana bisa aku membencimu? Kau tau betapa berartinya dirimu-" "kau akan pergi..kau akan meninggalkanku..kau bahkan tidak ingin memberitahukan kepergianmu!!! Jika bukan karena kau membenciku lalu apa? Jawab!!!" seokjin seakan kehilang akal menumpahkan kekesalannya dengan berteriak kepada tae, dia begitu kecewa karena dia adalah orang terakhir yang mengetahui rencanaa kepergian ayahnya.
Disisi lain taehyung tersadar bahwa betapa egoisnya dia hanya karena ia tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya ia memutuskan untuk menghindari seokjin dengan cara meninggalkannya tanpa memberikan alasan apapun, sehingga seokjin akhirnya berpikir bahwa dirinya membenci seokjin. dengan rasa penuh penyeselan diciumnya seluruh wajah seokjin yang kini dibasahi oleh air mata. "tae tae is sorry, aku tidak akan pernah membencimu seokjin. kau adalah hadiah terindah dalam hidupku seokjin. tanpamu aku tidak akan bisa bertahan sampai detik ini".
Seokjin kembali memeluk tae jauh lebih dari sebelumnya menenggelamkan wajahnya di dada taehyung "I love you tae tae, please don't go. Aku berjanji tidak akan membuat masalah lagi, bukankah kita sudah berjanji untuk memulai awal yang baru?" Taehyung memejamkan matanya saat kalimat I love you sampai ketelinganya, betapa ia berharap bahwa kata tersebut memiliki arti yang serupa dengan Ikata ilove you yang selama ini rasakan kepada seokjin. "seokjin..baby, apa kau Bahagia dengan jungkook?" jin menatap dalam mata ayahnya sebelum menganggukkan kepalanya dengan senyum malu yang menghiasi wajahnya.
Untuk kesekian kalinya tae memejamkan matanya, membiarkan setetes air mata meluncur dari ujung matanya. Berakhir..ya inilah akhir dari jawaban perasaan taehyung, karena pada akhirnya kebahagiaan seokjin adalah hal yang terpenting dalam hidupnya. "baby.." tae memanggil nama seokjin setelah terdiam cukup lama namun saat tidak ada respon tae akhirnya sedikit mengangkat wajah seokjn yang ternyata sudah terlelap walaupun dalam keadaan berdiri, di angkatnya tubuh seokjin lalu diletakkannya ditempat tidur.
"baby..seokjin.." taehyung segera meletakkan jari telunjuk dibibirnya mengisyaratkan pada jimin dan jungkook yang dengan tiba-tiba memasuki kamar dimana tae dan seokjin berada. "oh..uncle tae kami minta maaf, seokjin tiba-tiba lari saat aku memberitahunya tentang rencana kepergianmu". Tae hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti "jimin bisakah kau temani seokjin disini dia baru saja tertidur dan..jungkook bisakah kita berdua bicara?". "tentu Mr. Kim".
Tae dan jungkook kini berada di salah satu balkon memandang taman yang dipenuhi dengan bunga kesukaan seokjin. "sudah berapa lama kau mengenal seokjin?" tae membuka pembicaraan dengan nada suara yang sulit dijelaskan "1 tahun Mr. kim, aku mengenalnya saat aku menjadi pembicara dikampus tempat jin kuliah". "seokjin..kim seokjin, dia tidak suka jika bantalnya terlalu keras, dia tidak akan makan dari sumpit yang terbuat dari kayu, dia alergi kentang dan bawang putih, dia memiliki penyakit hemofilia.." tae menghembuskan nafasnya yang terasa begitu berat lalu Kembali bicara "seokjin sangat suka dengan alpaca, menyukai warna pink dan bunga mawar..jungkook apa kau tau semua hal itu?"
Jungkook yang sedikit terkejut dengan informasi yang baru saja ia terima sebisa mungkin memberikan jawaban yang memuaskan "Mr.Kim..sejujurnya saya hanya tahu beberapa hal dari semua hal yang anda ucapkan tapi saya berjanji saya akan mengingat dan mencari tahu lebih dalam lagi mengenai seokjin". tae menganggukan kepalanya lalu berjalan kearah jungkook dan memegang kedua bahunya "jungkook..apakah kau sungguh-sungguh mencintai seokjin dan berjanji untuk menjaga seokjin seumur hidupmu?" tae dengan raut wajah penuh harap menunggu jawaban jungkook.
"Mr.Kim..saya bersungguh-sungguh mencinta seokjin dan berjanji akan menjaga seokjin sampai akhir hidupku". Mendengar jawaban jungkook, taehyung tersenyum lalu memeluk jungkook dan memberikan tepukan ringan dibahunya. "pergilah kekamar seokjin, aku yakin sebentar lagi dia akan bangun". Dengan begitu jungkook berjalan menjauhi taehyung.
Tae Kembali menatap langit, matanya tertuju pada gumpalan awan putih yang berbentuk bak bunga mawar "nara..walapun sulit akhirnya aku bisa melepaskan seluruh perasaanku padamu tanpa tersisa sedikitpun, dan kini...untuk kedua kalinya aku Kembali berada diposisi itu, kim seokjin..aku melepaskanmu". Ucap taehyung diiringi isakkan kecil.
*kamar haraboji
"haraboji memanggilku?" tae segera duduk ditepi ranjang dimana haraboji menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang sembari membaca koran "hemm, aku senang kau tidak jadi pergi". "apa yang haraboji ingin bicarakan?" ucap tae tak ingin terlalu lama berbasa basi "apa kau sudah menemukan ayah kandung seokjin? seokjin sudah semakin dewasa dan tidak menutup kemungkinan ia akan segera menikah. Bukankah sudah hak seokjin untuk mengetahui ayah kandungnya?"
Tae menggelengkan kepalanya lalu berdiri dari duduknya "nara tidak meninggalkan satupun identitas dari ayah kandung seokjin. bagaimana bisa aku mencarinya.."
"tae..bukankah sudah saatnya kau memberikan liontin dari peninggalan nara?"
Author: I am sorry taejinners..huhuhu. oh, aku ingin memberitahu pada semua pembaca bahwa saya hanya akan menulis buku dengan jumlah 1-16 episode saja, mungkin paling banyak 20 episode. THE SPONSOR akan update BESOK. happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
His EX Father
FanfictionTidak pernah Taehyung bayangkan bahwa diusianya yang baru 17 tahun dia sudah harus dihadapkan pada situasi yang memaksanya untuk menjadi seorang ayah dari bayi laki laki yang ia beri nama Kim Seokjin.