Chapter 16

1.2K 92 20
                                    


"I GIVE YOU EVERYTHING"


"Jin..berhenti berpikir yang tidak-tidak bukankah jungkook mengatakan jika dia ada urusan mendadak, setelah aku mengantarmu ke rumah uncle tae aku akan bertemu dengan yoongi hyung, nanti aku akan bertanya keberadaan jungkook. Okay?" jin yang menyandarkan kepalanya dikaca mobil hanya memberikan senyuman sekilas pada jimin, sejak kepergian jungkook secara tiba-tiba jin berusaha menghubungi ponsel jungkook namun hasilnya nihil bahkan sampai pagi hari ini jungkook belum membalasa pesan jin.

*Yoongi's apartment

"oh JK..kau sudah bangun, aku pikir aku akan pergi tanpa berpamitan denganmu. Apakah jin menolak lamaranmu?" yoongi yang berdiri didepan cermin berusaha merapikan Rambutnya agar terlihat lebih menarik saat bertemu jimin nanti "ugghh kepala ku sakit.. jin menerima lamaranku" "lalu apa yang membuatmu mabuk di club sampai kau tidak bisa berdiri, nasib baik salah satu bartender masih ingat saat kita minum bersama dulu oleh karena itu dia menelponku". "aku hanya ingin minum hyung, terimakasih dan maaf aku sudah merepotkanmu" yoongi memberikan obat dan air putih pada jungkook lalu kembali bicara "aku ada acara dengan jimin hari ini, kau bisa istirahat disini jika kau mau ahjuma akan membuatkan makanan untukmu" "thanks hyung, dan emm tolong jangan beritahu jimin kalau aku berada disini aku akan menghubungi seokjin" "okay" balas yoongi singkat lalu mengambil jaketnya dan keluar dari kamar.

*Kim's mansion

Jin memasuki mansion dengan wajah letih hasil dari tidak tidur semalaman, namun matanya terbuka lebar saat ia melihat seorang perempuan dengan rambut pirang panjang mengenakan dress ketat yang nampaknya terlalu pendek untuk tubunya yang cukup tinggi sedang melihat lukisan didinding . "tuan muda.." sapa yeji yang melihat jin berdiri diambang pintu, yeji kini sudah tidak lagi tinggal bersama seokjin dikarenakan seokjin yang ingin mencoba hidup mandiri. Jin dan perempuan tersebut secara bersamaan melihat ke arah yeji " tuan mudah apakah anda sakit kenapa wajah anda pucat, apakah tuan muda makan dengan baik?" seokjin yang ingin menjawab pertanyaan yeji mengurungkan niatnya saat wanita tersebut bicara "hai kau seokjin? Perkenalkan aku jung hee tuna-" , "baby..kau sudah sampai?"

Taehyung segera memeluk seokjin lalu menciumi seluruh wajahnya "taetae..emmm siapa wanita itu" tanya seokjin penasaran. "baby kita akan membiacarakannya saat makan siang nanti" "hhmm okay, aku ingin bertemu haraboji" "yeji antar seokjin ke kamar haraboji" arah tae sebelum mencium kening seokjin dan membiarkannya pergi bersama yeji.

"kenapa kau tidak memberi tahunya jika aku tunanganmu taehyung?" tanya jung hee dengan ekspresi kesal diwajahnya "karena kau memang bukan tunanganku" balas tae tanpa ekspresi lalu pergi kearah balkon yang diikuti oleh jung hee "cepat atau lambat kita akan bertunangan, aku ingin seokjin tau tentang hal itu dan apa kau tidak berpikir kau terlalu dekat dengannya?" "aku benci saat orang lain menilai kim seokjinku, jangan ikut campur dengan masalah keluargaku dan 1 lagi staff ku akan memberikanmu baju yang lebih layak ganti sebelum makan siang dimulai aku tidak ingin seokjinku melihat hal yang tidak pantas dia lihat".

*makan siang

"dimana haraboji dan seokjin" setelah menunggu sekitar 10 menit tae tidak juga melihat mereka muncul yang ada hanya jung hee yang sepertinya sudah tidak sabar untuk memulai makan. "tuan besar, asisten spesial yeji mengatakan tuan muda sedang tidur di kamar haraboji dan akan turun 10 menit lagi". 10 menit kemudia jin dan haraboji keluar dari lift beserta yeji dan dr.jung dibelakang mereka. "jinnie apa kau sakit?" tanya tae khawatir lalu meletakkan tangannya didahi jin "no taetae, aku hanya kurang tidur" jawab jin sembari menggosok matanya.

Makan siang berjalan dengan baik hanya terdengar suara dentingan alat makan yang memenuhi ruang makan sebelum akhirnya jung hee memulai pembicaraan "aku sudah lama tidak makan makanan korea tapi aku rasa chef lupa untuk menambahkan bawang putih di kimchi ini, bisakah kalian menyuruhnya untuk menambahkan bawang putih halus?" jung hee kemudian memberikan mangkuk kimchi kepada salah satu asisten rumah tangga namun yeji mengambil mangkuk itu dan menaruhnya kembali ke meja,

"nona jung hee, saya minta maaf tapi dirumah ini kami tidak menggunakan bawang putih jadi silahkan lanjutkan makanan anda" " wow, aku baru tau dan apa alasannya" "tuan muda kim seokjin alergi terhadap bawang putih" ucap seluruh asisten rumah tangga yang berada diruang makan membuat jung hee diam seketika "i see".

"ehem.. seokjin, haraboji dengar jungkook sudah melamarmu nak?" haraboji memulai pembicaraan. " hhmm yes harabojis jawab jin lalu tersenyum "apa kau bahagia nak?" haraboji kini membelai kepala seokjin "sangat haraboji , aku sangat bahagia", "jin.. taehyung juga akan segera bertunangan dengan jung hee" jin seketika menjatuhkan sumpit yang berada ditangannya "oh..i am sorry, oh..hmm congratulations taetae. Aku sudah selesai makan. Permisi" seokjin segera berlalu meninggalkan meja makan, tae segera ingin menyusul jin namun haraboji melarangnya "duduk, yeji tolong temani seokjin".

Seokjin dan yeji kini berada ditaman bunga, mereka menyiram serta merapikan beberapa tangkai bunga yang menurutnya sudah tidak cantik lagi "yeji..apa tanggapanmu dengan pertunangan taetae?" tanya jin tiba-tiba "entah tuan muda, aku ikut Bahagia karena akhhirnya tuan besar akan membangun keluarganya sendiri hanya saja aku tidak begitu suka dengan nona jung hee" "hhmm..aku mera-" seokjin menghentikan kalimatnya saat ponselnya mulai berdering menampilkan nama jungkook "jungkook.." "hey love, aku berada di apartment mu bisakah kita bertemu?" seokjin sedikit berpikir "okay, 30 menit lagi aku sampai".

*seokjin apartment

Sesaat setelah seokjin membuka pintu apartmentnya seokjin mendapati dirinya berada dipelukan jungkook "love.. I am sorry" ucapnya lalu mencium bibir seokjin dengan begitu intens "enngghh kook.." jungkook mulai menciumi leher seokjin sementara tangannya mulai membuka kancing kemeja jin satu persatu "jungkook.. ahh" "love.. I love you so much" tangan jungkook kini berusaha membuka kancing jeans yang seokjin kenakan " ngghhh kook, no.." "love..apa kau tidak percaya padaku?" melihat mata jungkook yang terlihat seperti memohon, kalimat i love you yang ia ucapkan seperti mantra serta sentuhan-sentuhan tangan jungkook didaerah sensitifnya membuat seokjin hilang akal dan akhirnya memberikan segalanya pada jungkook dimalam itu. Lenguhan-lenguhan terdengar disepanjang malam, pertanda bahwa mereka begitu menikmati kegiatan yang mereka lakukan.

Jungkook berbaring dengan tubuh yang masih telanjang menatap seokjin yang tertidur pulas disampingnya. Dilihatnya jam dinding yang menunjukan pukul 02.00 pagi, setelah memakai Kembali boxernya dengan Langkah pelan jungkook berjalan menuju balkon menyalakan rokok yang ada diantara jarinnya. Tangan kirinya dengan lihai mencari nomor kontak seseorang diponselnya hingga ia menemukannya dan langsung melakukan panggilan "hey dad, aku akan menikah 3 bulan lagi.. tidak, tidak perlu. Aku hanya ingin kau datang saat hari pernikahanku. Bye". Jungkook dengan mata yang memerah menahan tangis menghembuskan asap rokok yang ia hisap kemudian berkata..

"eomma..."


Author: OMG jungkook, don't smoking please.. wow!!! HIS EX FATHER dan MY JINNIE sudah dibaca 1K !!!!  thank you so much guys, saya benar-benar tidak menyangka sama sekali amazing!! kedepannya saya akan berusaha menulis cerita yang jauh lebih baik lagi. terimakasih juga untuk 20 followers nya, saya  berjanji tidak akan mengecewakan kalian. sekali lagi thank you and i love you.😘🥳😍

His EX FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang