"HEART BREAK-1"
"uhh ahhh Mr.Kim please stopp!! Anda menyakiti saya! Aahh aww tolong! Tolongg.... Ahhh" kim taehyung dengan sekuat tenaga tetap menerjah seseorang yang kini berada dibawahnya tanpa menghiraukan jeritan kesakitan dari mulutnya orang yang kini tengah disetubuhinya.
"braakkk!!!" meskipun suara pintu terbuka secara paksa tak membuat taehyung menghentikan aksinya bak orang yang kesetanan dia tetap memasuk dan mengeluarkan keperkasaanya kedalam lubang kenikmatan seorang pria yang kini hampir pingsan dibuatnya "shittt taehyung! Taehyung stop! Kau bisa membunuhnya kim taehyung!" hoseok yang ditelfon oleh staff bar dimana taehyung berada segera berlari kedalam ruangan vvip milik taehyung. Setelah beberapa kali berusaha memanggil taehyung namun tidak ada respon dengan sangat menyesal hoseok melayangkan tinjunya di pipi kiri tae. "fuck kim taehyung! Sadar! Raewon selesaikan masalah dengan pria itu katakan padanya untuk tutup mulut dan berikan bayarannya 10x lipat".
Taehyung kini masih terduduk dilantai dengan hanya boxer yang menutupi area privatnya "tae cukup, hentikan. Kau akan mati karena alkohol" tae mulai tertawa dan kembali menenggak sisa minuman tersebut "my baby.. my baby jinnie akan menikah hyung, jungkook akan membawanya pergi dariku" "tae..aku faham perasaanmu tapi bukan dengan cara seperti ini kau-" "lalu seperti apa hyung, hahaha seperti apa katakan!!! Jinnie adalah hidupku hyung, dia yang membuatku bertahan, jika seokjin pergi bagaimana..bagaimana, mati...ya mati, aku akan mati hyung! Aku tidak bisa hidup tanpa seokjin" tae kemudian bangun dan mengambil gunting yang terdapat dimeja kecil dekat ranjang "taehyung jangan macam-macam dengan benda itu, kau mabuk. Letakkan gunting itu! Ayo kita pulang taehyung!" "no, no..cepat atau lambat aku akan mati jika seokjin pergi. Akan lebih baik jika aku membun-" "plaakkk!!"
Dengan sekuat tenaga hoseok menampar wajah tae membuat gunting yang ia pegang terjatuh kelantai, diraihnya tubuh tae lalu dipeluknya oleh hoseok dengan erat. Suara isakan mulai terdengar dari mulut tae "its okay, kau boleh menangis taehyung. Jika sangat sakit menangislah tapi setelah itu aku mohon demi seokjin dan haraboji kuatlah kembali, hadapi semua yang terjadi dengan gagah berani taehyung. Kau adalah KIM TAEHYUNG!". Mendengar ucapan hyung nya suara tangisan taehyung kini mulai terdengar memenuhi ruangan dimana mereka berdua terduduk dilantai dan saling berpelukan.
###
Seokjin kini berada didalam pelukan harabojinya seraya menonton televisi untuk menghilangkan bosan karena menunggu taehyung yang belum juga datang. "tuan kim taehyung berada disini" salah seorang staff memberitahukan kedatangan tae, dengan secepat kilat jin berlari hingga menjatuhkan selimut yang sedari tadi menutupi tubuhya "taetae..oh uncle hoseok" jin segera memeluk tae namun langsung menjauhkan kembali tubuhnya saat ia mencium bau alkohol yang begitu tajam, bukan hanya itu jin juga melihat ada luka lebam diwajah tae membuat jin mengerutkan keningnya "kim taehyung!! apa-apaan kau ini! Pulang dalam keadaan seperti ini memalukan! Bersihkan dirimu!" tae tanpa melawan segera berjalan kearah tangga menuju kamarnya.
30 menit kemudia taehyung berjalan menghampiri tempat dimana seokjin duduk, diangkatnya tubuh seokjin lalu ditempatkannya diatas pangkuan dia sendiri. Menyadari hal itu jin mulai rileks dan menyandarkan kepalanya dibahu tae "taetae.. aku berniat akan mengukur tubuhmu, aku sudah mengukur tubuh haraboji, uncle hoseok dan emm..aunty jung hee, sekarang aku ingin mengukur tubuhmu agar proses pembuatan setelan jas dan gaun yang akan kalian kenakan dihari pernikahanku bisa segera dimulai" seokjin dengan ceria menjelaskan tujuan kedatangannya. "taetae minta maaf, ada sedikit masalah diluar sana, dan dimana jungkook? Dia tidak menemanimu?" "jungkook mengantarku kemari lalu pergi untuk menemui ayahnya. Apa aku bisa mengukur tubuhmu sekarang?" "tentu" jawab tae lalu mencium hidung seokjin membuat seokjin tertawa geli.
####
"tuutttt"..
"hai dad, aku berada didepan rumahmu. Ohh..okay berapa kode pintumu, okay.. bye!" jungkook menekan beberapa digit angka pada smart lock pintu hingga akhirnya bisa memasuki rumah yang sudah ia tinggalkan selama 20 tahun. "hai mom.." tangan jungkook mulai membelai foto wajah ibunya yang tergantung didinding, matanya mulai basah namun ia segera menepis air mata yang akan jatuh dipipinya "aku baik-baik saja, aku sudah melakukan hal yang benar bukan?". Setelah puas memandang wajah ibu yang dirindukan jungkook berjalan mengelilingi rumah masa kecilnya. "dad sorry, aku tidak bisa menunggumu aku harus pergi kegereja. Aku akan memberikan alamatnya, bye!".
*1 minggu sebelum hari pernikahan
"jin..kim seokjin aku tidak menyangka kau akan menikah terlebih dulu" jimin mengusap air mata yang kini mulai menggenang ketika melihat gereja tempat dimana pernikahan seokjin akan diselenggarakan kini tengah dihias oleh para staff wedding organizer. "kekeke..hyung aku yakin melihat bagaimana hubunganmu dengan yoongi hyung kau akan segera menyusul" "aku harap seperti itu jin, berjanjilah padaku saat aku menikah nanti kau yang akan mendesign setelan jasku!", "hahha aku janji hyung".
"hey baby, sorry aku sedikit terlambat" jungkook memeluk jin dari belakang dan memberikan bunga pada jin bentuk permintaan maafnya "thank you, dan aku mengerti kau pasti terjebak macet" jungkook merapatkan jarak tubuhnya dengan jin kemudian diciumnya bibir jin "i love you" "i love you too" balas seokjin lalu membalas ciuman jungkook. Taehyung yang berdiri tidak jauh dari tempat dimana mereka berada hanya meremas botol air minum yang sebenarnya ingin ia berikan pada seokjin. "tae..aku harap pernikahan kita akan lebih mewah dari pernikahan seokjin" "lakukan semaumu" jawab tae lalu meninggalkan jung hee sendiri.
*wedding day
Seokjin kembali memeriksa penampilan dan wajahnya dicermin entah untuk yang keberapa kali, hari ini adalah hari terpenting didalam hidupnya. Rasa gugup kini memenuhi seluruh aliran darahnya membuatnya tidak bisa duduk tenang menunggu acara yang 30 menit lagi akan dimulai.
"hyung..bukankah sekarang sudah waktunya acara dimulai? "awww..seokjin kita sudah tidak sabar untuk menjadi tuan jeon huh?"goda jimin seraya merapihkan rambut jin yang sedikit berantakan "hyuuuungg.." "fine ..fine aku akan keluar dan bertanya pada yoongi". Melihat jimin keluar dari kamarnya jin kembali berjalan kesana kemari gugup".
Sementara itu diruangan yang ditujukan untuk jungkook terdengar perdebatan yang terjadi antara taehyung, yoongi dan wedding organizer yang bertanya dimana mempelai pria berada karena acara harus segera dimulai "kami sedang menghubunginya! Jadi bisakah kau diam sebentar" "tuan kim kami mohon maaf tapi kami hanya membayar sewa gede-" "aku akan membayar 3x lipat, diam!" gertak taehyung. "what the fuck! Bukankah kau ayah jungkook, apa dia tidak mengabarimu sama sekali? Kenapa dia bisa terlambat dihari pernikahannya!" tae kini berhadapan dengan pria yang memperkenalkan dirinya sebagai ayah jeon jungkook.
"emmm..apakah ada masalah?" melihat seokjin yang berdiri dengan raut wajah kebingungan membuat taehyung segera menghampiri jin dan memeluknya "sshhuss..tidak terjadi apapun baby, jungkook mungkin terjebak macet. Kami sedang berusaha menghubunginya". Yoongi dan jimin silih berganti menghubungi nomor ponsel jungkook namun satupun tidak ada yang terjawab membuat seokjin semakin khawatir. Tangannya menggenggam erat ujung jas milik taehyung seraya berusaha keras menahan tangisnya hingga beberapa saat kemudian "jungkook mengirim pesan!" teriak yoongi membuat yang lain segera menghampiri yoongi tak terkecuali haraboji yang sedari tadi berada disamping seokjin.
"wait, apa maksud dari pesan ini? apa jungkook menyuruh kita untuk pergi ke apartemennya?" yoongi memperlihatkan isi pesan jungkook yang hanya menampilkan alamat apartment dan kode pintu, melihat hal itu jin langsung berdiri dari duduknya dan berlari keluar diikuti oleh taehyung dan yang lain.
Selama kurang lebih 45 menit akhirnya mereka sampai didalam apartment jungkook yang begitu sunyi dan sepi, namun saat mereka memasuki ruang TV mereka disuguhkan dengan layar tv yang menyala dan menampakkan wajah jungkook didalamnya. Seokjin yang penasaran segera menekan tombol play yang ada pada remote control.. dan...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
His EX Father
FanfictionTidak pernah Taehyung bayangkan bahwa diusianya yang baru 17 tahun dia sudah harus dihadapkan pada situasi yang memaksanya untuk menjadi seorang ayah dari bayi laki laki yang ia beri nama Kim Seokjin.