chapter 5

1.3K 97 9
                                    


JK???


Taehyung berdiri termenung dibalkon kamarnya, sesekali ia menghela nafas mengingat apa yang sudah ia lakukan kepada sahabatbya dr.hobi. tepatnya 18 tahun yang lalu taehyung bukanlah orang yang mudah tersulut emosi namun karena suatu peristiwa yang terjadi taehyung menjadi sosok dingin, arogan dan sangat sulit untuk mengelola emosinya.

 Matanya masih tertuju pada taman bunga yang berada persis didepan balkon kamar putranya. "daddy, bu guru disekolah bilang kalau jinnie sangat cantik seperti bunga. Jinnie suka bunga, jinnie mau ada taman bunga yang luas didepan kamar jinnie" taehyung Kembali mengingat bagaimana putranya meminta untuk dibuatkan taman bunga seperti meminta permen saat usinya baru 5 tahun. Dihari pertamanya masuk sekolah TK seokjin sudah sangat banyak disukai oleh para murid,guru dan orang tua yang mengantar anaknya sekolah. 

Saat masih kecil untuk orang yang belum tahu mereka pasti mengira bahwa putranya adalah gadis kecil yang sangat cantik dan imut, dengan mata bulat yang berbinar, hidung yang mancung namun mungil, kulit yang putih bersih seperti susu dan tidak lupa bibir plump yang merekah ditambah lagi status seokjin yang berasal dari keluarga konglomerat membuat banyak orang berebut untuk bisa dekat dengan putranya. Oleh karena itu taehyung selalu menyiapkan keamanan dan bodyguard untuk mengawasi putranya.

"ekhem tae", hobi berusaha mendapatkan perhatian dari tae yang sedari tadi hanya berdiri melamun sampai ia tidak sadar kalau hobi sudah berdirinya disampingnya. "hyung, a.. ak aku minta maaf atas perilaku ku tadi". "tae tidak perlu meminta maaf, kita tumbuh besar Bersama aku memahami kondisimu sekarang, aku hanya berpikir bahwa jinnie harus mengetahui tentang kebenaran yang-". Hobi berhenti berbicara saat tae mengangkat tangannya pertanda bahwa ia tidak setuju dengan apa yang hobi katakan.

"hyung, aku faham dan terimakasih tapi aku rasa ini bukan waktu yang tepat". "baiklah tae. Kau lebih berhak untuk memutuskan waktunya. Oh ya tadi aku sudah memeriksa seokjin, demamnya sudah turun aku menyuruhnya untuk tidur tapi dia mengatakan kalau dia tidak mau tidur". "thanks hyung, aku akan mengeceknya dan menyuruhnya untuk tidur". Tahyung dan hobi keluar dari kamar tae, karena jam sudah menunjukan pukul 5 sore hobi berniat untuk Kembali kerumahnya

"tae.. aku akan pulang, dan yeah jika kau berubah pikiran nanti malam kau tau harus menemuiku dimana, bye". Tanpa mendengar balasan dari tae hobi langsung berjalan menuju pintu keluar. Hari ini adalah hari libur hobi setelah 1 minggu penuh menjaga IGD dikarenakan dokter yang lain ambil cuti tahunan.

*dikamar jin

Taehyung melihat jin sedang memainkn ponselnya sambil tiduran sedangkan yeji duduk ditepi ranjang tangannya tampak sesekali membelai rambut jin berharap agar tuan mudanya segera tidur namun 1 jam sudah berlalu dan tidak ada tanda-tanda seokjin akan tertidur. "yeji.. kamu bisa istirahat aku akan menjaga seokjin". "tapi tuan besar dr.hobi menyarankan tuan muda untuk segera tidur", "saya tahu dan anak nakal ini tidak mau tidur dan main game. Pergilah yeji aku tahu kau Lelah".

Yeji yang mendengar arahan tuan besarnya segera bangkit dan mengecup kening seokjin "tuan muda saya pergi dulu". Jin yang terlalu focus dengan game yang sedang ia mainkan di ponselnya pun tidak sadar kalau yeji sudah keluar dari kamarnya. Tae yang melihat tingkah anaknya hanya menggelengkan kepalanya sambil melepaskan kaos polo yang sedang ia kenakan. 

Dengan bertelanjang dada tae mengangkat tubuh anaknya dan menempatkan dirinya di kasur jin. Seokjin yang merasakan tubuhnya melayang terkejut saat matanya bertemu dengan mata ayahnya. Setelah tae menemukan posisi yang nyaman dimana tae duduk dan menyandarkan belakang tubuhnya dikepala ranjang sedangkan jin menyandarkan tubuhnya di dada bidang ayahnya. "dad.. aku sudah bilang aku tidak mau tidur, lihat kau membuat ku kalah!" marah jin sambil menujukkan layar ponselnya pada tae, "taruh ponselmu dan tidur bukankah dr.hobi menyuruhmu untuk tidur agar besok sudah segar Kembali atau kau memang ingin sakit agar tidak berangkat kuliah? Pejamkan matamu jika tidak, lusa kita tidak akan pergi kekanada untuk menemui haraboji?" 

"huft!!! Kenapa kau selalu menggunakan harboji!" jin yang tidak ingin rencananya untuk bertemu dengan harabojinya gagal pun mau tidak mau menuruti ucapan ayahnya untuk memejamkan matanya agar tertidur walapun dengan bibir yang cemberut. 5 menit berlalu jin masih mencari posisi yang membuatnya nyaman setelah memposisikan kepalanya di lekukan leher ayahnya dimana tangannya ia lingkarkan di pinggang ayahnya. "heemm heemm hemm", tae mulai bersenandung dan membelai rambut anaknya, 30 menit kemudian tae mendengar suara dengkuran halus jin, sedikit menurunkan pandangannya untuk melihat wajah anaknya ia tersenyum saat melihat bagaimana wajah jin yang tidak berubah Ketika ia tertidur saat kecil, bibirnya sedikit terbuka. 

tidak sulit bagi tae untuk membuat jin segera tidur, karena sesaat setelah jin mencium aroma khas tubuh ayahnya dia pasti akan tenang dan merasa mengantuk. kebiasaan ini berawal saat usia jin baru 4 tahun ketika terserang deman jin sangat rewel dan tidak berhenti menangis lalu dokter yang memeriksa jin pun menyarakan cara tersebut dan sampai detik ini cara itu masih berhasil. Dengan berhati-hati tae meletakkan tubuh putranya dikasur agar jin tidak terbangun. Setelah menyelimuti tubuh anaknya tae segera Kembali memakai kaosnya dan keluar dari kamar jin.

"yeji.. jin sedang tidur, malam ini aku akan keluar. Jaga jin dengan baik segera kabari aku jika terjadi sesuatu, mengerti?" "tentu tuan, saya mengerti". Mendengar jawaban yeji tae segera menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap menemui hobi, tae berpikir kalau apa yang hobi katakan itu benar dimana dia harus melepaskan stress yang akhir-akhir ini kerap ia rasakan.

*sedangkan ditempat lain

"sampai kapan kau akan membenciku? Bukankah sudah kubilang bahwa kematian ibumu bukanlah kesalahanku?" ujar seorang pria dengan air mata yang nampak jelas dimatanya. "huh? Bukan kesalahanmu? Hhhaaa.. apa kau sedang bercanda? Kau bilang bukan kesalahanmu? JIKA SAJA KAU TIDAK SELINGKUH IBUKU MASIH HIDUP SAMPAI DETIK INI!!! Dengar baik-baik, sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkanmu! Pergi, aku muak melihat wajah mu yang tidak tahu malu itu!!! 1 lagi, aku tidak akan pernah Kembali kekorea". Mendengar sumpah serapah itu pria yang bahkan tidak berani menatap mata sosok yang memakinya hanya bisa menghela nafas. "JK..sorry".


Author: yuhuuuu aku update!! Karakter baru mulai bermunculan. Happy reading guysss.

Oh yaa..Aku berpikir untuk mempublish 1 buku yang lainnya, kalian boleh pilih mau jinkook atah taejin lagi. Please komen yaa. Thank you



His EX FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang