[ Hoshi ]
• • •
Oke. Sebelumnya kenalin.
Nama gue Hoshi. Gue cowok yang baru aja ke-gep sama Abang Ipar gue sendiri yang lahir dari kedua orang tua yang normal dan yang paling bungsu dari tiga bersaudara.
Umur gue udah menginjak 22 sekarang. Dan gue hidup sendiri setelah empat tahun yang lalu, Abang tertua sama kedua orangtua gue meninggal akibat kecelakaan beruntun yang langsung merubah hidup gue sepenuhnya.
Gue yang dulunya bisa beli apa aja tanpa memikirkan harga, kini harus banting tulang dan mulai bekerja setelah kelulusan gue di SMA.
Awalnya gue tinggal bareng Kakak kedua gue yang bernama Herna. Tapi gue memutuskan untuk nge-kos dan hidup sendiri setelah dirinya memiliki pacar yang sangat menyayanginya.
Gue nggak mau mengganggunya walaupun beberapa kali dia meminta gue untuk tetap tinggal. Ya...bukan cuma itu aja sih, gue pengen bebas. Gue mau melakukan apapun yang gue suka tanpa adanya larangan dari Kak Herna.
Contohnya ya...nge-lonte.
Semenjak gue tau kalo gue menyimpang dan sukanya sama manusia berbatang. Gue memutuskan untuk menggunakan potensi gue yang memiliki badan mulus dan muka yang oke untuk gue dagangkan.
Sebenarnya sih gue pernah suka sama satu cowok. Tapi sayangnya cowok itu cuma numpang colok terus mutusin gue karena katanya cuma penasaran aja sama rasanya ngewek bool.
Gue sedih lah karena itu. Sempet kena mental juga malahan. Tapi untungnya gue punya otak yang cemerlang. Daripada gue sedih-sedih mulu dan nyari cowok yang gue suka terus kasih bool gratis ke mereka, lebih baik gue jadi gigolo atau lonte sekalian.
Enaknya dapet, duitnya juga dapet.
Tapi gue lonte bukan sembarang lonte. Nggak tiap hari juga gue nyari pelanggan yang siap bayar gue buat nyolok pantat gue. Ya, paling sebulan sampe dua bulan sekali lah. Dan itu pun gue targetin sama cowok-cowok yang dompet tebel punya.
Jadi sekali colok, bisa buat tiga bulan biaya hidup gue. Tanpa bekerja yang harus ngikutin kata bos yang bikin capek hati serta fisik.
Gue udah bergelut di dunia beginian hampir dua tahun. Dan itu awalnya di kenalin sama temen gue yang gue kenal dari aplikasi kencan yang baru-baru ini mulai rame.
Awalnya susah sih. Tapi lama kelamaan gue biasa aja, dan malah nikmatin setiap permainan yang gue lakukan sama pelanggan gue yang gue targetin orang-orang kaya yang duitnya banyak.
Dan sekarang gue udah cukup terkenal. Gue pun nggak kesulitan cari pelanggan, karena dari mulut ke mulut pada bilang kalo gue legit dan pantas untuk dibayar mahal.
Gue seneng lah ya karena fakta itu. Apalagi semuanya berjalan lancar-lancar aja. Kehidupan gue bebas, badan gue terawat, nggak pusing sama makanan. Pokoknya kehidupan gue sebelum kedua orangtua meninggal balik lagi lah.
Tapi siapa sangka. Hari ini gue di hadapkan oleh seseorang yang nggak pernah gue harapkan akan mengetahui rahasia besar gue yang sudah gue sembunyikan rapat-rapat.
Di sana, di ambang pintu terdapat sosok Bang Jer yang sekarang lagi bengong seakan mencerna sesuatu setelah melihat gue yang sepenuhnya telanjang karena tadi berpikir bakal langsung main sama tamu selanjutnya.
Suasananya canggung banget asli. Gue bahkan deg-degan sendiri, merasa takut Bang Jer marah dan ngamuk sampai-sampai ngadu ke Kak Herna yang akhirnya membuat gue berakhir di rukiyah.
"Eh...Bang. Masuk aja, biar bisa tutup pintunya. Malu, gue lagi telanjang sekarang." ucap gue, mengingat saat ini gue lagi menyewa kamar hotel dan sekarang pintu terbuka lebar yang siapa saja bisa lewat dan ngeliat gue yang lagi telanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother in Law [END]
Fiksi UmumKetika sebuah kebetulan menjadi kebiasaan hingga akhirnya membuat sesuatu yang awalnya biasa saja, menjadi sebuah ketergantungan yang sulit untuk dihindarkan. • • • R21+