Happy Reading 🙏🙏
Moa berjoget diatas lantai dansa menikmati musik yang sedang dimainkan oleh seorang DJ diatas panggung. Musik berdentum memekakkan telinga. Tapi Moa tidak merasa terganggu sama sekali dengan kebisingan itu. Dia justru semakin larut dalam dentuman music, tubuhnya meliuk-liukkan ditengah lantai dansa.
Goyangan Moa yang gemulai dan meliuk indah menarik perhatian sepasang mata pria hidung belang yang menatap lapar pada tubuh Moa.
Hari ini Moa kembali mengenakan pakaian yang seksi dan minim. Dress pendek diatas lutut yang sangat ketat melekat ditubuhnya menonjolkan lekukan tubuhnya yang memang harus dia tonjolkan agar menarik perhatian dari lawan jenisnya.
Penampilan seksi didukung dengan wajah cantik Moa tentu saja membuat gadis itu menjadi incaran para pria hidung belang.
"Hallo cantik..kita bertemu lagi" sapa seorang pria dengan penuh percaya diri berdiri di depan Moa sambil ikut berjoget mengiringi Moa.
Moa mengernyit menatap pria yang berada di hadapannya ini. Dia Mencoba mengingat siapa pria yang mengaku pernah berjumpa dengannya itu. Sayangnya dia tidak pernah mengingat satupun pria yang pernah dia layain.
"Siapa ya?" Moa bertanya dengan penasaran.
" Aku David. Kita pernah melewati satu malam yang penuh gairah beberapa minggu yang lalu. Secepat itu kamu melupakanku?" Jelas pria itu dengan wajah kecewa karena dirinya ternyata tidak begitu berkesan bagi Moa sehingga gadis itu tidak mengingat dirinya.
Saat dirinya terbangun kamar hotel sudah sepi, tidak ada Moa di sampingnya, bahkan gadis itu pergi tanpa meninggalkan pesan apapun. Setelah malam itu, terjadi masalah di perusahaannya, ada kebocoran data yang harus segera dia urus, sehingga dia tidak sempat mencari Moa lagi. Hari ini dia sedang melepas penatnya dari urusan perusahaan, dan kebetulan bisa bertemu dengan Moa lagi.
"Ohhh...iya. Aku baru ingat kamu." Jantung Moa mulai berdebar tak menentu, dia takut David mengetahui bahwa dia yang telah mencuri data dari gawainya. "Oh iya, Gara-gara malam itu pacarmu melabrakku di kampus" lanjut Moa mencoba mengalihkan pikiran David tentang hari itu.
"Niken?? Kalian satu kampus? Ternyata kamu anak kuliahan ya." ujar David sambil tertawa kecil " Tenang saja aku hanya main-main dengannya. Aku lebih suka kamu" seringai David dengan penuh percaya diri.
"Idih. Siapa juga yang mau sama kamu" Moa Acuh sambil menghentikan jogetannya. Dia lega ternyata David tidak mencurigainya. Moa dia berjalan kembali ke mejanya karena moodnya untuk berjoget telah terusik oleh David.
Dibelakangnya David tetap mengekor Moa yang berjalan kembali ke meja. Tidak mungkin dia melepaskan kesempatan untuk bersama Moa lagi.
Setelah melewati satu malam dengan Moa, David merasa dirinya memiliki tempat spesial bagi gadis itu. Dan dia merasa percaya diri bisa mendapatkan Moa. Siapa sih yang tidak ingin menjadi pacar seorang David? Selain memiliki wajah yang tampan dia juga sangat loyal pada pacar-pacarnya. Makanya gadis-gadis seperti Niken rela melakukan segalanya untuk menjadi pacarnya.
" Kenapa kamu mengikutiku?" Moa mengernyitkan keningnya melihat kehadiran David yang kini ikut duduk di hadapannya.
" Karena obrolan kita belum selesai." Jawab David dengan tenang dan percaya diri sambil bersandar santai di bangkunya.
" Apa yang mau kamu obrolkan lagi denganku?" tanya Moa dengan enggan.
Tiba-tiba datang seseorang menghampiri meja mereka.
" Hai, apakah kamu keberatan jika aku ikut bergabung?" sela seorang pria
Pria itu menyela obrolan mereka. Seorang pria tampan yang sedari tadi begitu tertarik pada Moa. Saat melihat David menghampiri Moa, dia tidak ingin kesempatan untuk mendekati Moa disambar oleh David, maka dia membereanikan diri menyela diantara mereka.
"Ohh....tentu saja tidak. Silakan duduk" Moa segera menjawab dengan mata berbinar penuh rasa tertarik pada pria tampan yang baru datang itu. Dia mengacuhkan kehadiran David di meja itu. Pria itu adalah target barunya. Sedari tadi dia berusaha menarik perhatiannya dan kini telah berhasil, sayangnya kini ada David yang mengusik tujuannya.
Pria itu segera mengambil bangku di antara Moa dan David.
" Kenalkan Namaku Nico" ujar pria itu sambil menebarkan pesona senyumannya pada Moa.
"Aku Moa" balas Moa memberikan senyuman memikat pada Nico. David yang merasa diacuhkan menjadi kesal.
" Hei bung, kamu tidak lihat kalau saat ini dia sedang bersamaku?" Tegur David dengan tatapan tidak suka pada pria yang seenaknya menyela diantara dia dan Moa.
" Tenang bung. Moa saja tidak keberatan dengan kehadiranku disini. Benar begitu Moa?" Ujar pria itu sambil memberikan senyum menggoda.
"Aku tidak keberatan" jawab Moa sambil mengangkat kedua pundaknya dengan acuh.
David melirik pria yang bernama Nico itu dengan sengit. Tampaknya dia mendapatkan saingan untuk mendapatkan Moa.
David memperhatikan penampilan Nico. Melihat pakaian dan aksesoris yang dikenakan Nico sudah jelas pria itu tidak bisa dianggap remeh. Semua yang dikenakan Nico adalah barang branded yang menunjukkan bahwa pria itu termasuk orang berduit.
" Kenapa waktu itu, pagi-pagi sekali kamu sudah pergi. Padahal aku mau kita lebih lama lagi menghabiskan hari yang menggairahkan berdua denganmu seharian" ujar David pada Moa, sengaja menunjukkan pada Nico bahwa dirinya lebih unggul dari pria itu karena dia sudah berhasil membawa Moa keatas ranjang.
"Aku ada urusan mendadak." Moa menjawab dengan sikap acuh sambil menyeruput minumannya.
"Bagaimana kalau kita menghabiskan satu malam yang menggairahkan lagi?" Ajak David dengan penuh harap.
"Aku tidak ingin Niken datang padaku dengan menangis darah karena aku tidur dengan pacarnya lagi" tolak Moa berusaha mengusir David.
"Jangan pedulikan dia. Dia tidak berarti." jawab David dengan cepat.
" Hei, bung... Kamu sudah tahu maksud dari perkataan Moa kan. Dia meninggalkanmu sendiri di hotel artinya dia sudah tidak mau lagi berhubungan denganmu. Itu artinya kamu payah. Menyerah saja" sela Nico memberi tahu sambil tertawa mengejek. Mau tak mau Moa pun ikut menyunggingkan senyum sekilas. Hanya sekilas karena dia tidak ingin membuat David tersinggung.
Wajah David seketika memerah, karena merasa tersinggung oleh ucapan Nico yang meremehkannya.
"Kamu tidak usah ikut campur." Tukas David menatap Nico dengan gusar.
"Aku hanya berkata yang sebenarnya. Lebih baik kamu menyerah saja. Biar Moa sama aku saja. Aku jamin aku bisa memuaskannya dan membuatnya tidak bisa bangun sampai pagi" ujar Nico dengan penuh percaya diri.
" Tidak usah banyak omong kamu!! Kamu belum tentu habit menurut Moa." Dengus David meremehkan Nico, merasa semua yang dikatakan Nico hanyalah bualan pria itu saja demi bisa mendapatkan Moa. David tidak akan membiarkan Moa pergi bersama Nico.
"Bagaimana kalau kita melakukannya bertiga? Tidak ada salahnya sesekali melakukan treesome" Ujar Moa menengahi perdebatan mereka sambil tertawa. Dia mengucapkan hal itu dengan tenang dan bersikap biasa saja.
Ucapannya jelas membuat kedua pria itu menganga menatap Moa tidak percaya.
"Kamu serius?" tanya David tak percaya.
Moa tertawa geli "Tentu saja tidak. Aku rasa aku lebih ingin bersama Nico Malam ini." Putus Moa akhirnya, dia harus segera menyelesaikan tugasnya sayangnya David menghalangi tujuannya itu.
"Kamu dengar perkataan Moa kan. Menyerahlah..dan menyingkirlah dari sini" ejek Nico dengan wajah penuh kemenangan.
David seketika marah tidak terima dirinya dihina seperti itu, tanpa bisa diduga David sudah melayangkan serangan di wajah Nico. Dan perkelahian pun terjadi.
Moa berteriak berusaha melerai mereka. Tapi teriakan Moa tidak digubrik. Kegaduhan pun terjadi, menimbulkan kericuhan.
To be continue.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me
RomanceHi, Reader.... Yg sudah pernah membaca pasti tahu ini sama dengan cerita crazy girl yg sempat hiatus. Sekarang saya lanjutkan dengan merubah judul dan ada beberapa perubahan alur cerita. Seperti biasa cerita ini mengandung unsur Dewasa 21++ ⚠️⚠️⚠️ ...