Sambil menggerakkan pinggulnya keluar masuk Erick berhasil membuat batang penisnya masuk lebih dalam ke liang vagina Moa yang begitu sempit.
"Ashhh...rasanya begitu penuh" erang Moa.
"AAhh.." Erick mengerang puas setelah batang penisnya akhirnya berhasil masuk semua hingga ke pangkalnya. Saat ini pangkal paha Moa dan Erick menempel Erat tanpa ada pemisah.
Moa dapat merasakan pangkal pahanya yang terasa begitu penuh menampung batang penis Erick yang besar.
"Mulailah bergerak" pinta Moa yang merasa pangkal pahanya begitu gatal meminta dipuaskan.
Erick mulai bergerak, gerakannya begitu lembut, membuai Moa hingga gadis itu terus menerus mendesah nikmat. Gerakan Erick begitu ahli dalam membuai perasaan Moa. Baru kali ini Moa merasa sangat menikmati sex.
Moa terus menerus dibawa ke jenjang kenikmatan yang lebih tinggi disetiap hentakan-hentakan yang Erick berikan.
"Ouhhh...aaahh...aakuu mau keluar.." erang Moa tidak tahan.
"Keluarkan saja" ujar Erick sambil terus bergerak menghentak-hentak tubuhnya.
"AAHHH...OUGHHH" jerit Moa sambil mencengkeram kakinya yang masih dia angkat. Tubuh Moa mengejang menggapai puncak kenikmatannya.
Erick masih bergerak menghentak tubuhnya. Kemudian pria itu membalik tubuh Moa, dan menunggingkann bokong Moa menghadapnya,
"oughh..oughh.." Moa kembali mendesah saat Erick kembali menhentak-hentak tubuhnya.
Dan tidak lama kemudian kembali untuk kedua ketiga dan kesekian kalinya Moa menjerit menggapai kenikmatannya. Sedangkan Erick masih kuat menggenjot tubuhnya.
Berbagai Posisi telah mereka lakukan hingga Kaki Moa sudah tidak sanggup berdiri dan menopang tubuhnya lagi, dia telah menggapai nikmatnya berkali-kali hingga kelelahan. Tapi Erick masih saja belum terpuaskan.
Erick mengangkat tubuh Moa dan membaringkan tubuhnya diatas Meja, dan kembali menggenjot tubuh Moa.
"Tahan...sebentar lagi aku akan sampai" dengus Erick dengan nafas memburu, hentakan hentakannya pun semakin tak beraturan dan cepat... dan akhirnya " AKKKHHH..." Erick melenguh Panjang dan dengan cepat menarik batang penisnya dan mengurut urut penisnya hingga semburan cairan keluar membasahi perut Moa yang berada di bawahnya.
Moa terbaring terlentang di atas meja dengan mata terpejam. Tenaganya benar-benar terkuras habis, tapi dia mendapatkan kepuasan yang luar biasa.
Aduh, ini aku yang memberikan kepuasan pada Erick atau Erick yang memberikan kepuasan padaku?
"Bersihkan semua kekacauan ini. Ayo kita pergi tinggalkan tempat ini sebelum ada yang mencurigai keberadaan kita" ajak Erick sambil mengenakan kembali celananya.
Moa segera bangkit dari meja, segera menurunkan roknya, dan mencari-cari celana dalamnya yang entah terlempar kemana saat mereka tengah bergumul.
Akhirnya Moa menemukan bend aitu dan segera mengenakan celananya "Kamu seorang gigolo ya?" tanya Moa setelah merapikan pakaiannya dan menghapus segala jejak pergumulan mereka barusan.
"Kenapa kamu bisa menebak begitu?" tanya Erick menatap heran pada kesimpulan Moa.
"Kamu begitu ahli membuai wanita. Biasanya kan pria justru minta disenangkan, bukan sebaliknya. Jika terjadi hal sebaliknya maka artinya kamu itu seorang gigolo."
Erick tertawa geli mendengar kesimpulan Moa. "Terserah kamu mau berpendapat apa tentang aku"
"Janji ya. Jangan beri tahu siapapun bahwa aku mencuri isi dari berkas itu" pinta Moa mengingatkan Erick tentang foto di gawainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me
RomanceHi, Reader.... Yg sudah pernah membaca pasti tahu ini sama dengan cerita crazy girl yg sempat hiatus. Sekarang saya lanjutkan dengan merubah judul dan ada beberapa perubahan alur cerita. Seperti biasa cerita ini mengandung unsur Dewasa 21++ ⚠️⚠️⚠️ ...