chapter 10

252 48 17
                                    

" Ke-kenapa? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Ke-kenapa? "

" Kau lah perempuan yang Yedam selamatkan sampai peluk tadi masa rehat kan? " soal perempuan itu lalu mula mengorak langkah menghampiri Dayeong yang terdiam.

" Aku dah agak. Mesti fans Yedam akan datang kacau aku. Aish! "

" Ermm.. "

" Untung kau.. Yedam tolong. " Perempuan itu berkata sinis.

" Minta maaf. " ujar Dayeong perlahan dengan posisi kepalanya menunduk ke bawah. Tidak berani sekali ingin menatap wajah perempuan itu.

" Tch. Minta maaf? Kenapa? "

Dayeong geleng kepalanya laju.

" Erm.. "

Tiba - tiba perempuan itu mencekam dagu Dayeong dan memaksa Dayeong supaya memandangnya.

" Yah kau budak baru kan? "

Dayeong mengangguk perlahan. Iyalah, perempuan tu tengah cekam dagu dia. Susah mahu digerakkan kepalanya itu.

" Budak baru, tapi ada hati nak ambik kesempatan dengan Yedam. "

" Mesti kau ada buat sesuatu yang tidak baik kan? SEBAB ITU YEDAM TOLONG KAU! " Perempuan itu menaikkan suara membuatkan Dayeong berasa kurang menyenangkan.

Dayeong cuba menggeleng. " Ti-tidak.. "

Dia berkata betul. Mahu cakap dia ada perasaan dengan Yedam, tiada. Yedam sendiri yang datang menolongnya. Apa salah dia?

" AKU.. KAU TIPU AN? "

" Le-lepas.. " mohon Dayeong.

Dayeong mengangkat tangannya untuk menyentuh tangan perempuan itu. Dia menolak tangan perempuan itu.

" Lepas?! "

" Jangan harap! "

" Sakit? "

" Haaa macam itulah rasa hati aku bila tahu Yedam tolong kau! "

" Aku dah buat macam - macam supaya dia notice aku! Cinta aku! TAPI DIA BUAT AKU MACAM AKU NI HALIMUNAN! "

" TAPI KAU BUDAK BARU! DIA TOLONG KAU! PADAHAL SELAMA NI RAMAI PELAJAR LAIN YANG SAMA KEADAAN DENGAN KAU, TIDAK PULA DIA MAHU TOLONG! "

" Min-minta ma-maaf.. "

" Kau dengan maaf kau boleh pergi mampus! "

Perempuan itu menolak kuat muka Dayeong ke kiri. Tanggannya juga sudah terlepas daripada dagu Dayeong.

Dayeong memegang bahagian mukanya yang terasa sakit. Kuat juga perempuan di hadapannya sekarang ni.

" Kau perempuan ikut aku! "

Perempuan itu mengcekam pula lengan baju Dayeong.

" Ah! "

Perempuan itu mengcekam pula tempat lengan Dayeong yang terkena air panas.

Dipegeng lengan Dayeong dengan kuat, secara reflek Dayeong terjerit sakit.

" CEPATLAH IKUT! "

" Tak mahu... "

" CEPㅡ "

" YAH IM SOOJIN! BERHENTI! "

Dayeong dan perempuan itu terus memandang ke arah suara itu.

" Ye-yedam? "

" Jae-jaehyuk? "

Tadi itu suara Jaehyuk. Cuma di sisinya ada juga Yedam. Yedam jarang naikkan suara walaupun dia seorang yang dingin.

Jaehyuk berjalan masuk lalu dia mengalihkan tangan Soojin daripada memegang tangan Dayeong.

" Kau gila ke apa Soojin? "

" Kau ikut aku sekarang. Tak payah acah ganster sangat nak buli anak orang! " marah Jaehyuk.

Pandangan yang dia berikan kepada Soojin juga dingin.

Secara paksa, Jaehyuk menarik Soojin keluar daripada kelas itu. Entah ke manalah dia membawa perempuan itu.

Soojin yang meraung minta lepas Jaehyuk abaikan.

Yedam pula berjalan menghampiri Dayeong yang tengah memegang lengannya yang dilapik oleh kot baju di tempat yang terasa sakit.

Sejak daripada umur 13 lagi Dayeong memang pakai baju lengan panjang di luar seperti kot? Sebab baju sekolahnya bagi perempuan berlengan pendek.

Hari - hari dia mendapat luka, tidak mahulah dia tunjukkan luka - luka itu kepada orang lain.

" Kau okay? "

Tanpa memandang Yedam, Dayeong mengangguk kecil.

" Sakit sangat ke dia buat dekat kau? "

Dayeong menggeleng.

" Habistu kenapa kau pegang tangan kau? Mesti sakit kan? "

Dayeong menggeleng lagi.

" Tak payah tipu. Mari sini aku tengok. Salah aku juga kau kena serang. Sebagai balasan, aku rawat kau. "

Yedam menghulur tapak tangannya kepada Dayeong. Tapi Dayeong kan, dia tidak memberi lengannya kepada Yedam untuk dilihat.

Lagipun bukan hanya luka akibat air panas sahaja yang ada, luka - luka lain pun turut ada. Cuma sudah tidak berasa terlalu sakit.

" Kau taknak aku cek.. rawat? Kalau macamtu tak apalah, aku pun tidak mahu paksa. Takut kau tak selesa. "

Dayeong mengangguk. Betul apa yang dikatakan Yedam.

Tapi memang dia tidak mahu bercakap ke apa?

" Kau datang sekolah jalan kaki kan? Aku hantar kau balik. Tapi dengan basikal aku lah.. Kau okay? "

" Aku ada hal.. Kau balik jelah dahulu. " Akhirnya Dayeong membuka suara.

" Aku tahu. " balas Yedam tenang membuatkan Dayeong akhirnya mengangkat kepala memandangnya.

" Terima kasih Yedam. Minta maaf sebab menyusahkan kau.. "

" Tak adalah. Aku ikhlas. "

Dayeong mengangguk kecil.

" Kau masuklah dahulu. Aku tunggu kau masuk baru aku gerak. "

" Betul? "

Yedam mengangguk dengan senyuman tipis.

Dayeong menggetap mulutnya lalu dia pergi meninggalkan Yedam.

Yedam pula memandang Dayeong sehingga Dayeong betul - betul masuk ke dalam sebuah tempat di hadapannya.

Dan Yedam pun mula mengayuh basikalnya sehingga ke dalam perkarangan rumahnya.

tbc.

author tak pandai buat scene ii gaduh ni- jadi halalkan ajalah eh? hehe

first love : bang yedam ✔︎Where stories live. Discover now