9. Perkara kopi

936 113 17
                                    

Hari ini Rosé bangun lebih awal dari sebelumnya, Rosé ingin menjalankan kontrak yang sudah disepakati. Rosé tidak masalah dengan semua isi kontrak tersebut karena tidak merugikan dirinya. 

Rosé menyiapkan bahan masakan yang akan dia pakai untuk membuat sarapan. Sesuai request Chanyeol, Rosé memasak sup samgyetang untuk sarapan kali ini. 

Rosé memasukan daging ayam yang akan direbus kedalam panci kecil. Sembari menunggu ayamnya matang Rosé membersihkan piring-piring kotor yang sudah menumpuk bekas dipakai makan malam kemarin. 

Setelah selesai membereskan urusannya di dapur Rosé naik kelantai atas lalu memilihkan baju yang akan Chanyeol pakai untuk berangkat kerja, bukankah ini salah satu tugas seorang istri?. Rosé memilihkan kemeja putih dipadukan jas berwarna hitam serta dasi garis-garis.

Rosé memberanikan diri melangkah masuk kedalam kamar utama, terlihat Chanyeol yang masih tertidur memeluk hangat anaknya. Bukan rasa bahagia yang Rosé dapatkan, tapi rasa sakit hati. Melihat Yuan yang sangat dekat dengan Chanyeol semakin membuat Rosé khawatir yuan akan kecewa jika tahu kebenarannya. 

Rosé melangkah kearah Chanyeol. Tangan kanannya terangkat dan mendarat dibahu Chanyeol, goyangan kecil ditangan Rosé menyadarkan Chanyeol dari tidurnya. 
" Sebentar lagi sayang " Ucap Chanyeol yang masih memejamkan matanya. 

Sayang? Apa Chanyeol sengaja memanggilnya sayang karena kesepakatan kemarin? Rosé dengan cepat mengusir semua pertanyaan yang terlintas dipikirannya. 

Waktu sudah menunjukan pukul 07:00 Rosé tidak ingin Chanyeol terlambat untuk bekerja dihari pertama pekerjaannya kembali. Rosé menggoyang-goyangkan tubuh Chanyeol kembali.
" Bangun " Rosé sedikit berbisik karena takut anaknya ikut terbangun. 

Chanyeol melepaskan pelukannya dari yuan. Dengan penuh kenikmatan dia menggeliat dengan mata yang masih terpejam. 
" Morning my boy " Chanyeol mencium pipi yuan yang masih tertidur.

Chanyeol menarik tangan Rosé hingga Rosé terjatuh menindih dada Chanyeol
" Morning sayang, jam berapa sekarang? Apakah masih ada waktu untuk membuat adik untuk eunwoo hem? " Chanyeol mengecup hangat ujung kening Rosé. 

Rosé membelalak. Jadi Chanyeol mengira dirinya adalah istri pertamanya Wendy? Hei!!
" Lepaskan saya! " Tegas Rosé. Mendengar suara itu Chanyeol langsung membukakan matanya dengan lebar, Chanyeol menghempaskan tubuh Rosé begitu saja.

" Arghh " Rintih Rosé ketika bokongnya mendarat di atas lantai. 
" Mau apa kamu! Jangan kurang ajar " Chanyeol menarik selimut untuk menutupi badannya. 

" Hei anda yang kurang ajar Park Chanyeol!! Ah seharusnya saya tidak membangunkan kamu jika akan seperti ini " Ucap Rosé. 

Yuan terbangun dari tidurnya, yuan menatap Chanyeol dan Rosé secara bergantian. Yuan tersenyum hangat kepada kedua orangtuanya. 
" Molning mom, dad " Yuan senang ternyata semua ini nyata. 

" Morning sayang, gimana tidurnya? " Rosé sudah terbiasa menanyakan itu setiap kali yuan bangun tidur.
" Nyenyak mom " Jawab yuan.

" Good. ayo bantuin mommy masak buat daddy " Ajak Rosé. Yuan dengan semangat beranjak dari tempat tidur dan merentangkan tangan meminta Rosé untuk menggendongnya. Rosé terkekeh lalu menggendong anaknya. 

" Saya sudah siapkan baju dan air hangat " Tanpa menunggu balasan dari Chanyeol, Rosé pergi meninggalkan Chanyeol. 

Chanyeol terdiam, Rosé benar-benar menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, bahkan hal itu tidak pernah dilakukan oleh istri pertamanya. 

Chanyeol beranjak dari tempat tidur lalu pergi menuju kamar mandi, tidak sengaja dia melihat baju yang sudah Rosé pilihkan untuk dia pakai hari ini. Bagus juga seleranya, Ucap Chanyeol dalam batin. 

Back To You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang