11. Rumah sakit

951 127 15
                                    

Setelah mendapatkan kabar buruk tentang anaknya yang terjatuh, Chanyeol menyudahi rapat dan bergegas untuk ke rumah sakit. Entah mengapa kini dirinya sedikit khawatir dengan kondisi sang anak. 

Chanyeol memarkirkan mobil mewahnya di parkiran Rumah Sakit tempat dirinya dan Rosé bertemu kembali. 
" De javu " Gumam Chanyeol.

Chanyeol mencoba menghubungi Rosé untuk menanyakan ruangan tempat anaknya di obati, namun tidak ada jawaban dari sang istri.
" Mengapa sangat sulit dihubungi?! " Kesal Chanyeol. 

Chanyeol menulunsuri setiap ruangan yang berada di UGD sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang perawat yang berjalan dari arah berlawanan. 

" Permisi, untuk pasien anak kecil yang jatuh dari tangga itu dibawa kemana ya? " Tanya Chanyeol. 
" Ohh ada di ruangan yang paling ujung pak, pasien sedang ditangani Dokter " Jawab perawa tersebut.
" Baik, terimakasih " Chanyeol mengangguk, detik berikutnya Chanyeol masuk berjalan ke ruangan tersebut. 

Suara tangisan yuan terdengar sampai luar ruangan, tanpa ragu Chanyeol langsung masuk kedalam ruangan tersebut. Dari jauh terlihat Rosé yang tegah menenangkan yuan dengan keadaan yang sudah berantakan, bahkan matanya sudah bengkak akibat terus menangis. 

" Biar saya saja " Chanyeol menggantikan Rosé menutup mata yuan yang tengah diperiksa oleh dokter.

" Daddy disini, s-sayang " Chanyeol menenangkan yuan
" Huaa dad sakit " Adu yuan. Chanyeol mengecup pelipis yuan sekilas.
" Berhentilah menangis, lihat dokter tidak leluasa memeriksa kamu karena terus menangis " Ucap Chanyeol, memang Kyungsoo ragu-ragu memeriksa yuan, karena ketika kyungso memegang kaki yuan, yuan menangis dengan hebat.

" Hua dad tapi yuan gasuka lumah sakit. Om doktel nya pegang-pegang kaki yuan hiks kaki yuan tambah sakit dad " Tangis yuan kembali pecah
" Dokter itu periksa kamu agar tahu apa yang harus dia obati. Kalo dia tidak periksa kamu, ya kamu tidak akan sembuh " Chanyeol memberikan pengertian, tangannya kanannya mengusap-ngusap kepala yuan. 

Rosé menghembuskan nafasnya dengan kesal, begitu kejamnya Chanyeol dalam mendidik sang anak. Seharusnya Chanyeol tidak berbicara kasar seperti itu kepada yuan disaat seperti ini, seharusnya Chanyeol menguatkan yuan bukan menakut-nakuti.

" Hiks iya dad maafin yuan t-tapi ini sakit dad " Balas yuan dengan menahan airmatanya agar tidak jatuh. Chanyeol melihat Rosé yang terkejut dengan sang anak yang tiba-tiba berhenti menangis saat Chanyeol menyuruhnya.

" Bagaimana dok? " Tanya Chanyeol ketika Dokter selesai memeriksa yuan
" Terjadi patah tulang dipergelangan kaki sebelah kiri, kondisi ini cukup parah karena ada syaraf yang terjepit, pasien harus segera melakukan operasi " Rosé menegang mendengar penjelasan dari Dr.Kyungsoo.

" O..operasi? " Tanya Rosé dengan suara yang gemetar. Rosé sangat terpukul dengan kondisi anaknya yang sangat parah
" Lakukan saja operasi secepatnya " Ucap Chanyeol. Rosé menatap Chanyeol yang masih menatapnya.
" T-tapi Yuan masih kecil " Balas Rosé yang tidak setuju dengan keputusan Chanyeol.

Chanyeol membawa Rosé menjauh dari ranjang yuan.
" Lalu? " Chanyeol menaikkan alisnya satu, Rosé menatap Chanyeol dengan tatapan sendu
" Apa kita harus membiarkannya cacat? " Tanya Chanyeol. Rosé terdiam, Jahat sekali ucapan Chanyeol kepada sang anak. Tentu saja Rosé tidak akan membiarkan semua itu terjadi, tapi disisi lain Rosé khawatir dengan keselamatan sang anak walaupun hanya operasi kecil. 

" Cepat putuskan " Tegas Chanyeol
" Ingat, yuan ada disini pun karena kamu tidak becus menjaganya " Tambah Chanyeol. 

Chanyeol menyadari bahwa perkataannya terlalu kejam kepada sang istri, bagaimana jika Rosé mengadu kepada Sehun tentang sikapnya yang kasar? Bisa-bisa semua hartanya kembali diambil sang ayah. 

Back To You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang