Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, Chanyeol meminta Jennie dan Jongin bekerjasama untuk mengungkap ayah biologis eunwoo yang sebenarnya.
Hari ini Jennie dan Jongin berencana untuk membawa eunwoo jalan-jalan ke sebuah playground yang dekat dengan kantor milik Jungkook. Namun sialnya Wendy mencurigai mereka berdua.
"Apa yang sebenarnya kalian rencanakan?" Tanya Wendy kepada Jongin dan Jennie. Tentunya pertanyaan tersebut mendapat respon yang kekehan dari Jennie
"Hah? Haha, maksud dari rencanakan itu apa kak? Kakak lagi gak mikir macam-macam tentang kita kan?" Balas Jennie, Jongin yang berada disamping Jennie terkagum-kagum dengan bakat akting yang Jennie punya."Bukankah wajar seorang aunty mengajak keponakannya untuk main bersama?"
"Hei bahkan dulu kakak sering menitipkannya kepadaku?" Sambung Jennie"Haha maaf Jennie, aku rasa kamu terlalu berlebihan. Aku pikir setelah kejadian kemarin hubungan kita tidak akan sama seperti dulu, dan bukankah wajar kalau aku bertanya tentang rencana yang akan kalian buat? Biasanya orang yang tiba-tiba baik seperti ini adalah musuh dalam selimut" Wendy mengangkat alis sebalah kirinya dan menatap Jennie dengan tatapan 'merendahkan' nya
"Musuh? Hah? Hahah jangan terlalu banyak bercanda, aku ini masih keluarga kakak" Balas Jennie seramah mungkin
"Hentikan sandiwara kamu Jennie, jangan membuatku muak dengan semua kepura-puraan ini. Sebaiknya kamu pergi dari sini sebelum security yang akan menyeretmu keluar" Kecam Wendy. Jongin berdecak, memang tidak mudah untuk melawan wendy yang sangat licik."Sepertinya kamu salah paham wen, kita datang kesini pure mengajak eunwoo untuk jalan-jalan. Akhir-akhir ini Jennie selalu murung setelah yuan pergi" Akhirnya Jongin membuka suara
"Jadi eunwoo hanya selingan jika yuan tidak ada?" Balas Wendy"Tentu tidak, kita lihat situasi beberapa bulan kebelakang, saat itu kamu memutuskan untuk pergi kerumah orangtuamu dan meninggalkan Chanyeol sendiri, tentunya kamu juga membatasi Chanyeol dan keluarganya untuk bertemu Eunwoo. Kebetulan saat itu yuan ada jadi Jennie merasa terhibur ketika dirinya tidak disamping eunw-"
"Sudah-sudah, simpan saja alasan palsumu itu untuk orang lain. Kamu pikir dengan kamu bilang seperti itu saya akan berubah pikiran, jongin? Sekarang saya minta kamu keluar dari ruangan ini, bawa juga pacar 'pura-pura' kamu ini" Wendy menekan kata 'pura-pura' dengan smirk yang menghiasi wajah cantiknya. Wendy sengaja memotong pembicaraan jongin, ketika wendy tahu apa inti penjelasan Jongin tersebut.
"Jangan sembarangan ya kak!" Tegur Jennie
"Kenapa? Tidak terima? Memang betul itu faktanya kan kalau kalian berdua itu hanya pura-pura" Wendy kembali mendekatkan wajahnya tepat diharapan Jennie dengan alis yang masih diangkat satu"Jennie.. jennie. mending kamu stop semua sandiwara dan rencana licik kakakmu itu, semuanya tidak akan berhasil, semuanya akan sia-sia. Kamu harus liat siapa yang menjadi lawanmu" Wendy memainkan ujung rambut Jennie yang sedari tadi digerai
Jennie yang mulai emosi langsung mendorong wendy
"Jaga ucapan lo tentang kakak gue! Lo gaakan ada diposisi ini tanpa kakak gue! Lo itu hanya beban keluarga gue, bahkan parasit pun kalah saing sama lo!!, lo tau? Kalau bukan karena keluarga gue sekarang lo udah hidup dijalanan!" Murka Jennie"Dan, apa lo bilang tadi? Sandiwara? Sandiwara apa yang lu maksud hah? Hubungan Gue sama Jongin?" Jennie merubah ekspresi wajahnya yang semula manis menjadi sinis. Wendy yang semula berdiri dengan penuh keyakinan perlahan mulai menciut ketika melihat amukan Jennie
"Kenapa? Kalah saing lo sama gue?! Gue denger-denger dulu lo ngebet banget pengen jadi pacar Jongin sampai rela jadi simpanan laki-laki tua bangka biar masuk jadi model perusahaan Jongin" Wendy membelalakan matanya, mengapa rahasia yang sudah ia tutupi sejak lama bisa terbongkar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You
RandomSudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang dialami Roséanne Park. " Saya Hamil " " Gugurkan " " Segampang itu? " " Lalu? Ohh berapa uang yang kamu inginkan? " " Bukan tentang uang, tapi tentang pertanggung jawaban " " Jangan terlalu berharap nona...