19. Pengakuan

849 123 40
                                    

Rosé POV

Sejak ciuman manis di sore itu, hubunganku dan Chanyeol tidak lagi sama seperti dulu. Aku lebih sering menghindarinya bahkan ketika Chanyeol akan menggantikan perban yuan, aku hanya diam menunggu sampai selesai. 

Jika ditanya alasan kenapa menghindar dari Chanyeol? Jawabannya adalah ciuman kemarin, argh rasanya aku ingin menghilang saja dari bumi ini, itu semua diluar kendaliku. Sungguh aku hanya terbawa suasana. Aku malu mengakuinya tapi ciuman kemarin sangatlah membekas.

Sikap Chanyeol yang seperti ini membuatku semakin serba salah. Aku tidak mau mengartikan kebaikan Chanyeol dengan berlebihan, statusku dan Chanyeol hanya sebatas kontrak saja, aku tidak ingin istri pertamanya salah paham dengan kebaikan Chanyeol kepadaku dan yuan. 

Dan sekarang, Chanyeol sedang duduk berhadapan denganku dimeja makan. Kami hanya makan berdua karena yuan belum bangun. Chanyeol sibuk menyantap nasi goreng buatanku dengan lahap, tidak ada yang memulai pembicaraan sejak tadi, sampai akhirnya..

Prangg

Aku tersentak saat Chanyeol tiba-tiba meletakan sendoknya dengan kasar diatas piringnya. Chanyeol menatapku dengan wajah yang kurang bersahabat. Aku buru-buru menutupi keterkejutanku dengan menyuapkan nasi kedalam mulutku. 

"Rosé, bisakah kamu tidak mengabaikan saya sekarang?" Tanyanya. Aku terdiam, pertanyaan tersebut sangat sulit untukku jawab.

Detik selanjutnya Chanyeol memegang tanganku dan meletakan sendok yang ada digenggamanku. Sampai sekarang aku tidak berani untuk menatap matanya.

"Jika saya ada salah katakan kesalahan saya apa, jangan malah menghindariku seperti ini" Geramnya. Aku menepis tangan Chanyeol dengan cepat tanpa mengatakan apapun
"Apa karena ciuman kemarin?" Sambungnya. Oh sungguh aku tidak ingin membahas ciuman itu lagi.

"Jawab saya Rosé, jangan terus diam seperti ini" Prustasinya. Aku tetap diam tidak menjawabnya.

Tangan Chanyeol terulur kembali memegang tanganku, sekarang genggaman tersebut lebih kuat dari sebelumnya. Yuan bangunlah nak bantu mommy keluar dari sini.

"Saya tidak akan melepaskan gengamannya sebelum kamu mengatakannya" Ucapnya. Aku menghembuskan nafasku dengan kasar, memang dia siapa?

"Mengatakan apa hah?" Dengan penuh keberanian aku menatap matanya 
"Alasan kamu menghindar, apakah karena ciuman itu?" Tanyanya. 
"Bukankah kemarin saya sudah meminta persetujuan kamu untuk itu?" Sambungnya. 

"Kita suami istri, tidak ada salahnya untuk hal itu" Sambungnya lagi. Ah sungguh ini pembahasan yang sangat sensitif.

"Bisakah kamu tidak terus membahasnya?" Ketusku. Respon yang diberikan sungguh diluar dugaan, Chanyeol terkekeh setelah mendengar ucapanku.

"Jadi benar alasan kamu menghindari saya itu karena ciuman kemarin" Tanyanya lagi. Dengan penuh keraguan aku menganggukan kepala.
"Tidak usah menghindari saya, lagian kita ini suami istri" Ucapnya. 
"Kontrak" Sambungku dengan tegas. 

"Kontrak seumur hidup" Chanyeol tersenyum manis kearahku. Jantungku langsung bekerja 2x lipat dari narmoalnya ketika mendengar perkataan Chanyeol. 
"Awalnya saya tidak mau kamu tau tentang hal ini, tapi setelah mendengar masukan Jongin sepertinya kamu berhak tahu" Sambungnya.

Aku melepaskan tanganku dari genggamannya, dengan cepat aku beranjak dari kursi untuk meninggalkannya. 
"Maaf sepertinya saya sudah terlalu lama meninggalkan yuan" Pamitku

"Rosé" Cegahnya. Aku hanya terdiam tanpa melihat kearah belakang. Jantungku semakin berdetak dengan kencang, dia membalikan badanku dengan mudah, tangannya terulur mengangkat daguku sehingga mataku bertemu dengan matanya yang belo. 

Back To You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang