Setelah sampai di rumah mewahnya Rosé berlari meninggalkan Chanyeol begitu saja. Chanyeol hanya berdecak sebal melihat tingkah Rosé.
" Ceroboh, seperti anak kecil " Komentar Chanyeol walaupun Rosé tidak mendengarnya.
Chanyeol melihat kursi sebelahnya yang sudah berubah warna menjadi warna merah. Chanyeol semakin berdecak kesal.
" Sangat merepotkan " Komentar chanyeol lagi.**
Chanyeol masuk kedalam rumah, kakinya melangkah menuju kekamarnya. Chanyeol berniat untuk mengganti pakaian kerjanya.
Suara percikan air jelas terdengar di telinga Chanyeol, tanpa sadar sebuah senyuman tipis menghiasi wajah tampannya.
Tangan Chanyeol bergerak memilih beberapa baju yang akan dia bawa ke Rumah Sakit.
Dibawanya koper kecil dari lemarinya, entah dorongan dari mana Chanyeol mengambil beberapa pakaian istrinya tanpa melihat model dan warnanya.
" Untuk mempersingkat waktu " Itulah yang hanya ada dipikirannya sekarang.Chanyeol menatap pintu kamar mandi yang tertutup, pikirannya sekarang dipenuhi oleh pertanyaan apakah istrinya sudah makan? Bagaimana jika Rosé sakit? Haruskah chanyeol membuatkan sesuatu untuk Rosé?
" Ahh memangnya dia siapa " Chanyeol buru-buru mengusir pikirannya itu.Chanyeol membuka pakaian kerja yang dia kenakan, dipilihnya kaos berwarna hitam pemberian dari Wendy istri pertamanya. Ahh berbicara tentang wendy, Chanyeol ingat sudah seminggu ini wendy tidak memberikan kabar tentang anaknya, Chanyeol merindukan eunwoo.
Cklekk
Suara pintu kamar mandi terbuka menyadarkan Chanyeol dari lamunannya. Chanyeol mengalihkan pandangannya kearah sumber suara, Chanyeol menegang saat melihat Rosé yang keluar kamar mandi hanya mengenakan handuk.
Rosé yang belum menyadari kehadiran Chanyeol langsung mengunci pintu kamar, saat Rosé ingin melepaskan handuk yang menutupi tubuhnya
" Apa kamu sedang menggoda saya, Rosé? " Tanya Chanyeol dengan nada mengintimidasi.Rosé yang sadar akan kehadiran Chanyeol langsung terkejut.
" Chanyeol?!! " Dengan cepat Rosé mengeratkan handuknya untuk menutupi tubuh seksinya. mengapa dirinya bodoh sekali tidak melihat sekitar.Rosé menundukan kepalanya, Rosé terus berjalan mundur saat Chanyeol berjalan menghampiri dirinya.
" Maaf, s-saya saya ceroboh tidak me-melihat kead- " Rosé melihat tubuhnya yang sudah berada di ujung tembok, sekarang tubuhnya terkunci.Tangan Chanyeol mengunci pergerakan Rosé. Perasaan Rosé semakin campur aduk, beberapa memori malam itu muncul kembali ke kepalanya.
Semakin lama hembusan nafas Chanyeol semakin terasa di wajah Rosé. Rosé semakin merinding saat melihat jarak antara dirinya dan Chanyeol semakin dekat. Rosé memejamkan matanya, namun beberapa detik setelahnya tidak ada benda kenyal yang mendarat diwajah maupun bibirnya.
" Apa kamu sedang mengharapkan sesuatu Rosé? " Perkataan itu membuat Rosé membuka matanya dengan lebar, ahh sekarang Rosé sangat bersikap bodoh.
" T-tidak " Gugup Rosé.Cup
Mata Rosé membulat sempurna saat Chanyeol menciumnya dengan tiba-tiba. Hatinya semakin tidak bisa terkontrol, pipinya sudah sangat panas akibat perlakuan itu.
" Lain kali jangan ceroboh, saya juga laki-laki normal " Ucap Chanyeol dengan suara parau nya. Chanyeol memutarkan kunci dan keluar dari kamar tersebut.Setelah kepergian Chanyeol Rosé langsung terduduk dilantai, kakinya benar-benar lemah seperti jelly. Tangan kanannya memegangi bibir yang baru saja dicicipi oleh sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You
AcakSudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang dialami Roséanne Park. " Saya Hamil " " Gugurkan " " Segampang itu? " " Lalu? Ohh berapa uang yang kamu inginkan? " " Bukan tentang uang, tapi tentang pertanggung jawaban " " Jangan terlalu berharap nona...