10. Anak Baru

25.7K 1.9K 45
                                    

Chaca menatap Rehan yang masih menatap punggung Queen dan Candra yang mulai menjauh. Tapi, sepertinya Rehan hanya menatap Queen, mungkin.

Chaca lalu mengepalkan tangannya dan menatap nyalang punggung Queen yang sudah hilang. Lalu dia menarik nafas, dan menghembuskan secara perlahan.

Setelah merasa emosinya terkontrol, Chaca lalu mengalihkan tatapannya kembali pada Rehan dan tersenyum manis, tak lupa dia memegang lengan kekar milik Rehan.

"Ayok, kita ke kelas." Ucap Chaca dengan semangat tak lupa senyuman manis yang terukir diwajahnya.

Rehan menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju kelas, diikuti oleh ke empat sahabatnya dan Chaca yang ada digandengan tangannya.

"Duluan." Ucap Gio setelah sampai dikelas XI IPA1 bersama Bara.

Anggota inti Dyrox yang lain menganggukkan kepalanya, dan melanjutkan langkahnya menuju kelas XI IPA5.

Memang Bara dan Gio sekelas, dan kelasnya berada di IPA1, sedangkan Rehan, Fero, Rafa, dan Chaca kelasnya ada di IPA5. Mereka satu jurusan, hanya saja beda kelas.

Bara dan Gio memasuki kelasnya yang nampak tenang, padahal sudah banyak murid yang datang dikelasnya. Semua murid dikelas XI IPA1 memang tergolong pintar-pintar, jadi mereka saat sebelum bel atau istirahat, lebih menyibukkan diri dengan membaca buku atau ke perpustakaan. Tidak dengan kelas lainnya, yang malah menyibukkan diri dengan bergosip tentang hal baru.

Kalau kalian tanya apakah Gio pintar? Jawabannya adalah iya. Gio termasuk pintar, walaupun dia rada gesrek, tetapi otaknya jangan diragukan lagi, walaupun masih pintaran Bara daripada dia.

Bara mendudukkan dirinya dikursi miliknya dan Gio, saat baru saja mendudukkan bokongnya, dia langsung disuguhkan oleh celotehan Gio yang tidak berfaedah.

Dia bingung dengan Gio, sikapnya tidak mencerminkan jika dia pintar. Sebelum bel masuk berbunyi, Gio selalu berceloteh dengan dia. Saat istirahat, Gio selalu ke kantin dan tak pernah ke perpustakaan sekalipun. Dan saat pelajaran, Gio jarang mendengarkan atau mungkin dia sering tidur dikelas, walaupun guru tau dia tidur, tapi saat dikasih soal, dia pasti bisa mengerjakan. Lalu? dia otak encer itu dari mana? Apakah selama ini dia adalah orang yang sudah lulus sekolah, lalu dia mengulang sekolah lagi untuk memastikan sesuatu? Seperti dinovel-novel? Ahh, sudahlah sekarang otak Bara sudah tidak beres karena memikirkan Gio.

***

Dilain tempat, tepatnya dikelas XI IPA5, kelas Rehan, Rafa, Fero, dan Chaca, mereka tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Chaca yang tengah sibuk dengan membaca novel, Rafa, Fero, dan Rehan yang sibuk dengan game online nya.

"Lo ngapain kesitu Fer? Mau cari mati?!" Gemas Rafa saat melihat hero Fero yang malah mendekati musuh yang berlindung dituret.

"Musuhnya cewek, siapa tau dia cantik, bisa gue gebet." Balas Fero santai dengan mata yang masih fokus ke arah ponselnya.

"Anjing lo, ini antara hidup dan mati woyy! Stop dulu lo jadi playboy nya." Ucap Rafa saat mengingat jika mereka tengah memainkan mode rank.

Rehan tidak mempedulikan celotehan kedua sahabatnya, dan tetap fokus pada ponselnya yang menampilkan game yang masih digandrungi saat ini.

Ting!

Suara notifikasi dari ponsel yang berada disebelah meja Rehan berbunyi, membuat Rehan mengalihkan tatapannya dari ponselnya dan melihat kearah sampingnya yang tidak ada siapapun. Kemana Chaca? Mengapa dia pergi tidak memberi tahu Rehan? Pikirnya sambil melihat ke sekeliling kelas, siapa tau dia bisa menemukan perempuan tersebut.

Dangerous Girl [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang