37. Mulai Berubah

16.4K 1.4K 99
                                    

Anggota inti geng Dyrox saat ini tengah berjalan dengan santai dikoridor-koridor kelas. Nampak pekikan tertahan dan tatapan kagum tertuju pada kelima pria tersebut dari siswi-siswi yang melihatnya.

Menggeser tubuh mereka agak kebelakang, agar anggota inti geng Dyrox bisa lewat. Bahkan banyak siswi yang malu-malu saat gombalan mautnya Fero menggoda mereka.

Fero yang sedari tadi sibuk dengan dunianya sendiri, seketika terhenti saat merasa ada yang janggal.

Dia menatap ke arah samping, tepatnya ke arah Rafa, partner gilanya. Mengapa Rafa diam saja? Biasanya Rafa yang paling heboh diantara mereka. Apakah Rafa sedang ada masalah? Pikir Fero.

Fero menepuk pundak Rafa agak kencang, membuat sang empu yang sedari tadi melamun seketika terkejut.

"Paan sih? Ngagetin aja!" Ucap Rafa kesal karena Fero yang tiba-tiba menepuk pundaknya.

Fero menatap kearah depan, tepatnya kearah sang ketua dan wakil ketuanya. Dia lalu mengalihkan pandangannya lagi kearah Rafa dan menyengir tanpa dosa.

"Lo kayak orang dongo Fer!" Bukan, bukan Rafa yang mengatakannya, melainkan Gio yang berada dibelakang mereka.

Sedari tadi Gio sudah memperhatikan kedua sahabatnya yang aneh menurutnya. Memang sudah biasa jika dia melihat tingkah gila Fero. Tapi ini? Rafa yang pecicilan luar biasa tiba-tiba diam saja sedari tadi? Bukankah sangat aneh? Hal yang langka menurut Gio. Harus diabadikan!

"Heh! Enak aja lo ngomongin gue kayak orang dongo. Gue tuh lagi heran sama tingkah Rafa yang diem aja dari tadi. Lo kan tau sendiri Rafa itu partner gila gue. Kalau dia diam aja, terus gue gilanya sama saha?" Tanya Fero dengan nada dramatis diakhir kalimatnya yang mana membuat Gio berdecak jijik.

Gio beralih menatap kearah Rafa. Di juga sebenarnya penasaran kenapa Rafa sedari tadi diam saja. Tidak biasanya Rafa diam saja seperti ini. Bahkan sedari diparkiran tadi Rafa diam saja, tidak berkata sepatah katapun.

"Lo kenapa Raf?" Tanya Gio mewakilkan Fero yang juga hendak membuka mulutnya ingin bertanya keadaan Rafa.

Rafa hanya menggelengkan kepalanya dan menatap ke arah depan. Pria yang mempunyai rambut pirang tersebut lalu menghela nafas panjangnya sebelum berkata, "Bokap gue bangkrut." Ucapnya membuat Gio dan Fero menghentikan langkahnya dan melotot kaget.

Tiga kata yang berhasil membuat Gio dan Fero terkejut bukan main. Bahkan Fero hampir menjatuhkan rahangnya karena terkejut. Bagaimana bisa Ayahnya Fero bangkrut? Perusahaan besar begitu bisa bangkrut? Bahkan kelihatannya perusahaan Ayahnya Rafa sangat maju. Lalu? Bagaimana caranya? Fero menggelengkan kepalanya memikirkan itu semua. Bahkan perusaan besar seperti milik Ayahnya Rafa bisa bangkrut, bagaimana dengan perusahaan yang tidak begitu besar milik Papanya Fero? Fero tidak bisa membayangkan jika dia harus jadi orang miskin. Jika dia jadi miskin, bagaimana dengan gadis-gadis yang akan digodanya? Bukankah mereka tidak suka cowok miskin?

Tidak! Itu tidak boleh terjadi! Baiklah Fero, singkirkan pikiran buruk itu.

"Kok bisa?" Pertanyaan dari balik punggung Rafa dan Fero membuat ketiga pria tersebut menengok ke arah sumber suara. Nampak Bara dan Rehan dengan wajah datarnya sedang berdiri tepat dibelakang Fero dan Rafa.

Rafa sedikit terkejut dengan keberadaan Bara yang tiba-tiba sudah ada dibelakangnya. Memang tadi mereka sempat berhenti saat Rafa menceritakan kebangkrutan perusahaan Ayahnya, namun dia tidak menyangka jika Bara dan Rehan akan berhenti. Dia kira ketua dan wakil ketuanya tidak menyadari jika mereka bertiga berhenti.

Sadar dari keterkejutannya, Rafa kembali memasang wajah normalnya dan menatap Bara dengan alis yang dinaikkan. Dia harap Bara dan Rehan tidak mendengar perkataannya, semoga saja!

Dangerous Girl [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang