54. Karena saya mencintaimu

590 71 0
                                    

[Axeryda]

Hanya aku, Papa, dan Edzylar yang pergi ke ruangan itu, sesampainya di depan pintu, Papa membuka penghalang dihadapannya, menurunkanku dari gendongannya, dan menyuruh aku dan Edzylar untuk masuk.

"Lihat kemari" aku memimpin jalan, membiarkan Edzylar melihat apa yang ada dalam ruangan.

Setelah beberapa waktu mengamati, wajah Edzylar terlihat mengeras, matanya juga berwarna merah, memperlihatkan bahwa dia marah.

Ah, sudah tertebak, dengan kepribadiannya, mana mungkin dia menerima hal-hal seperti ini.

"Bagaimana? Masih ingin mengajakku menikah?" aku menaikkan alisku, langkahku menuju karpet tebal yang tampak sangat hangat, lalu duduk dengan nyaman disana.

"Kamu?" Edzylar bingung, dia mengikuti ku, duduk di karpet.

"LALU MENURUTMU AKU INI SIAPA?!" aku berteriak kesal.

"Tapi tubuhmu?"

"Kamu kan juga bisa sihir, apakah kamu tidak tahu?"

Edzylar menggeleng, "Saya tidak mempelajari sihir-sihir semacam ini, saya juga baru pernah melihatnya".

"Hah, aku menjadi kecil begini kamu tidak mengenaliku? Tidak ada bedanya selain ukuran tubuh!"

"Saya kira kamu adiknya"

"Aku ini anak bungsu" aku berdecak.

Seharusnya aku meminta mereka merubah penampilanku dulu, tetapi sudahlah.

Sebenarnya wajar jika dia tidak mengenaliku, aku hanya malu, jadi, marahi saja dia.

"Ini Darren, yang aku ceritakan di pantai waktu itu" aku mengalihkan pembicaraan lalu beralih memandang foto-foto yang terpasang.

"Dia ada di mana?" Edzylar bertanya.

"Dia, berada di dunia yang berbeda dari kita" aku menjawab dengan jujur.

"Meninggal?"

"Bukan, ini dunia tempatku sebelum aku pindah ke sini, kamu sudah mengetahuinya bukan aku ini berasal dari mana?"

"Ya Kelam menceritakan semua, kalau begitu kamu masih bisa diperjuangkan" ujarnya.

Aku mengerutkan kening mendengarnya, "Apa maksudmu?".

"Bolehkah saya menggantikan dia di hatimu?"

Aku tercengang, "Pertanyaan semacam apa ini? Kamu ingin menjadi pengganti?".

"Tidak apa-apa"

Duh, tatapannya yang sungguh-sungguh itu. Tetapi aku tidak akan luluh.

"Waktu itu kita sepakat untuk hanya menganggap satu sama lain sebagai rekan, apakah kamu melupakannya?" aku melipat tanganku.

"Saya tidak lupa, tetapi maaf, saya tidak bisa tidak mencintaimu" Edzylar menatapku dengan tenang.

Aku memegang kepalaku, "Aduh, kamu bisa menikahi Hiera saja, dia jelas akan melakukan apapun karena mencintaimu".

"Soal itu, dia terobsesi, dan lagi, saya tidak pernah menganggapnya sebagai perempuan. Saya benar-benar minta maaf tidak langsung mempercayaimu"

Alisku terangkat, "Tunggu, jadi kamu sudah menemukannya?".

"Ya" dia mengangguk.

"Tidak masalah, bagaimanapun, dia bawahan kepercayaanmu sebelumnya, aku hanya orang baru, apa yang kamu lakukan itu wajar, lagipula aku tidak mempunyai bukti sama sekali. Dan, lalu bagaimana dia sekarang?" aku mengangkat bahu dengan ringan.

AxerydaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang