[Axeryda]
"Lihat bukan, ini aneh, bagaimana mereka semua tahu bahwa kamu dan aku ada di ruang gan-"
"JAWAB JUJUR!"
Bisikanku dengan Steve tidak selesai, Tuan Brandon sudah berkata dengan marah.
"Ada apa dengan kita?" aku bertanya dengan lelah.
Saat aku sedang merumpi dengan Steve di ruang ganti tadi, dengan tiba-tiba, ruangan itu dibuka oleh sihir Edzylar. Tampang mereka seperti sedang menangkap sepasang kekasih yang sedang melakukan hal mesum.
"Kini kamu beralih kepada seorang Knight?" tanya Edzylar dengan acuh.
"Tuduhan tidak berdasar" aku menatapnya dengan tajam, matanya berwarna merah, jelas, dia marah.
"Tidak berdasar? Sangat tidak pantas di ruang ganti bersama seorang pria!" Tuan Brandon berteriak marah, dan sama seperti Edzylar, matanya juga merah.
Aku tidak takut, sungguh. Aku sudah terbiasa diteriaki seperti ini.
"Aku hanya mengobrol dengannya!" aku menyangkal, mengatakan dengan jujur.
"Obrolan apa yang dibicarakan di ruang ganti?"
"Apakah kamu berhak berbicara disini?" kataku sinis mendengar pertanyaan Hiera.
"Dia berhak" Edzylar membela, aku mengangguk.
"Oke kalau begitu" aku tersenyum dangkal.
"Bagaimana jika aku berbicara tentang siapa pembunuh yang akhir-akhir ini menghantui kediamanku?" aku memiringkan kepalanya sembari memandang Hiera.
"Kau dipecat" Tuan Brandon menunjuk Steve.
Aku memukul lemari kaca yang sedang aku senderi, "Bagaimana bisa seperti itu!".
"Kenapa tidak?!"
"Dia tidak bersalah!"
"Menjalin hubungan denganmu itu salah!"
Aku sangat emosi, Steve tidak salah apa-apa, Tuan Brandon menarik hak orang lain.
"Aku jujur, aku membicarakan pelaku pembunuhan itu" ujarku menyapu mereka semua dengan pandanganku.
"Apa yang kamu temukan?" tanya Nyonya Lalia.
"Hiera pelakunya, apakah kalian percaya kepadaku?"
Untuk apa menutupinya? Mulutku sudah gatal ingin mengatakannya.
Semuanya menatap Hiera, termasuk aku, tampangnya masih tenang, dia percaya tidak akan ada yang percaya kepadaku.
"Kalian hanya pernah bertemu satu kali sebelum ini" lagi, Edzylar membela.
"Aku tahu" aku berdiri, lalu berjalan mendekat ke arah Hiera.
"Aku tahu tidak akan ada yang percaya dengan ini, karena bawahanmu ini-" aku menepuk pundak Hiera dua kali.
"Namanya selalu dikelilingi kebaikan, kesetiaan, dan kehebatan. Bukankah begitu?" lanjutku, tersenyum kepada Edzylar.
"Aku tidak tahu mengapa konflik kecil seperti itu bisa memakan dua korban, hanya kerena cinta" aku melipat tanganku.
Wajah Hiera datar, tetapi matanya mengatakan bahwa dia marah.
"Aku tahu Lady Axeryda marah kepadaku karena aku tidak sengaja mengetahui rahasia terbesar Non-" setelahnya, wajahnya terkejut seolah telah membocorkan sesuatu.
"Ah, trik murahan ini" aku berdecih.
"Rahasia apa?" tanya Nyonya Lalia dan Tuan Brandon dengan serentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axeryda
Fantasía[Glasa's : 1] Axeryda selalu ingin tahu bagaimana kisah hidup para arwah yang dia temui. Pada suatu waktu, dia memutuskan untuk mengikuti arwah 3 teman sekolahnya. Beberapa saat kemudian, dia mengutuk dirinya sendiri, karena saat dia melihat sebuah...