Xaquil Elfarehza, ketua geng motor Vecwaan berhati dingin yang dipertemukan dengan seorang Elmyra Huwaida, satu-satunya siswi berhijab di SMA Pertiwi dengan kepribadian tomboy dan misterius yang sama batunya.
"Loe sama Elmyra tuh kayak pesantren sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Terlihat seorang gadis keluar dari toilet yang terletak tak jauh dari parkiran, penampilannya sedikit berubah dengan jilbab warna putih yang masih menempel di kepala dan jaket kulit crop hitam serta celana berwarna hitam berpleret abu.
Gadis itu mendekati motor ninja warna kuning milliknya, kemudian menaiki motor tersebut sambil memakai helm full face. Tak butuh waktu lama, deruan halus mulai terdengar menandakan gadis beserta motornya telah meninggalkan parkiran.
'Sit!'
"Woy! Belum dijemput?" tanya gadis bermotor ninja kuning pada perempuan yang berdiri di dekat pintu gerbang sekolahan.
"Iyups, El. Tumben bet dah," balas perempuan berambut gelombang itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya sekedar menghalau rasa panas.
Siang ini, memang terik matahari cukup untuk menggosongkan kulit manusia yang berada di luar ruangan.
"Mau aku antar, Jes?"
"Gak deh, bikin jantungan bonceng loe!" sungut Jesslyn, mengingat kali pertama membonceng sahabatnya itu. Dia bergidik ngeri.
"Kenapa?" tanya Elmyra memasang wajah menggoda, lebih tepatnya mengejek di mata Jesslyn.
"Idihhh, loe kalau mau ngajak ke surga sekarang sendiri aja."
"Loh, bukanya bagus kalo di ajak ke surga?"
"Ya ... takutnya kalau belok terus nyasar ke neraka, belum siap gue."
Elmyra tak menjawab perkataan sahabatnya, menggeleng pelan dengan diiringi senyum yang tak kentara dibalik helm.
"Udah deh loe pergi aja," ucap Jesslyn ketus.
Elmyra membelalakan mata. "Loe ngusir gue!"
"Gak gitu, loe juga gak dibutuhin di sini untuk saat ini. Lagian, siapa tahu nanti salah satu anggota inti Vecwaan ada yang kasihan ke gue terus dikasih tumpangan deh. Yeiy!"
"Loe bener-bener ya, giliran yang ngajak cowok aja mata loe ngijo kayak nemu dolar."
Jesslyn terkekeh pelan. "Namanya juga usaha, El. Udah gih pulang, nanti kena ceramahan nyokap and bokap loe kalau gak tepat waktu."
"Oke, deh. Aku duluan, bye!"
Jesslyn melambaikan tangan, sebuah senyuman terlukis manis dibibirnya. Bersamaan dengan itu, motor ninja berwarna kuning milik Elmyra melesat kencang meninggalkan sekolahan.
Di waktu yang sama, kelima anggota inti Vecwaan sedari tadi mengamati gadis pemilik ninja kuning dari parkiran.
"Omo! Ternyata cewek itu?" Nevan mengingat kembali wajah gadis berjilbab yang ada manis-manisnya.