Budayakan vote sebelum baca~
Follow jg akun author WuwulanaJangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan komen di setiap paragraf biar pas discroll gemesin, ya gak?
VOTE, COMMENT, AND SHARE
.
.
.
Elmyra memberengut, memutar bahunya yang terasa pegal menumpu beban tas yang berisikan buku-buku tebal. Dia berjalan lesu melewati koridor, sepi. Matanya melirik benda kecil yang melingkar di pergelangan tangan. Hampir jam tiga sore.
Elmyra menepuk jidatnya, hari ini dia ada jadwal melatih silat santriwati di pondok.
"Kelupaan 'kan jadinya," gumamnya sambil mempercepat langkah kaki menuju parkiran.
Sesampainya di parkiran motor yang cukup luas, langkahnya terhenti. Pandangan mata menyapu area parkiran, kosong. Fokus matanya beralih pada parkiran khusus guru-guru, tidak ada motornya juga di sana. Hanya ada beberapa mobil dan motor metik milik guru yang masih bertahan di sekolahan.
Gadis berjilbab itu bergegas ke ruang pos satpam yang berada tak jauh dari gerbang sekolah. Matanya fokus mencari sosok satpam yang menjaga area parkiran.
"Pak Trisno!" panggil Elmyra setengah berteriak saat mendapati laki-laki pendek berkumis tebal memasuki gerbang sekolah sambil membawa es kopi dalam wadah plastik putih yang terikat di bagian atasnya.
Laki-laki paruh baya berkumis tebal memincingkan mata, menyeruput es kopi lewat sedotan sembari menghampiri gadis berjilbab yang tidak asing lagi baginya. Siswi yang satu itu mudah dikenalinya, terlebih dengan penutup kepala yang dikenakan. Tidak ada style yang menyamai gadis itu di sekolahan tersebut.
"Eh, Non El. Kenapa atuh?" tanya Pak Trisno seraya menggantukan es kopi dalam wadah plastik pada gagang pintu pos.
"Bapak lihat motor saya gak? Tadi pagi saya parkir di sana," jawab Elmyra cemas, menunjuk tempat dimana tadi pagi motornya terparkir.
Pak Trisno mengikuti pergerakan tangan Elmyra, keningnya berkerut, mengingat-ingat sesuatu.
"Waduh ... gak tahu tuh, Non. Seingat saya, dari pagi gak ada motor ninja kuning milik Non El di sana, cuman ada motornya anak-anak brandal sekolahan ini."
Elmyra menggigit bibir bawahnya. "Yang bener, Pak? Ya, udah deh. Makasih, Pak."
Gadis berjilbab itu menghela napas kasar, menghentakkan kakinya keluar dari gerbang sekolahan. Hari ini dia harus pulang naik angkot, tidak ada waktu lagi mencari motor kesayangan yang dia beli dari hasil jerih payahnya. Dia harus segera sampai di rumah. Soal motornya, dia yakin tidak mungkin hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERSCHILLEND [ON GOING]
Genç KurguXaquil Elfarehza, ketua geng motor Vecwaan berhati dingin yang dipertemukan dengan seorang Elmyra Huwaida, satu-satunya siswi berhijab di SMA Pertiwi dengan kepribadian tomboy dan misterius yang sama batunya. "Loe sama Elmyra tuh kayak pesantren sa...