Kutukan Menjadi Jodoh

17 5 0
                                    

Maapkan minggu kemarin gak update,
Ini sekedar menghilangkan rindu eaa
Aku masih bnyk kesibukn soalnya.

Budayakan vote sebelum baca~
Follow juga akun author Wuwulana
Biar semngt update authornya 😌

VOTE, COMMENT, AND SHARE

.

.

.

Elmyra berdecak kesal. "Lagian inget ya, salah satu prinsip gue gak akan pernah boncengan sama cowok. Kecuali, cowok yang udah halal buat gue!"

"Itu kode minta dihalalin?"

"Dih, gak pernah bercita-cita punya suami modelan kaya loe." Elmyra tersenyum sinis sambil melipat kedua tangan di dada. "Nanti sore anterin motor gue ke rumah."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, gadis berhijab itu merubah haluan dan melenggang pergi tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya seolah apa yang dilontarkan sebuah perintah yang tak terbantahkan.

"Ngomong apa tadi dia? Beraninya nyuruh gue," gumam Elfarehza yang masih bertahan dengan wajah dingin.

"Gue kutuk loe jadi jodoh gue!" teriaknya.

🍁


Elmyra bergidik ngeri mengingat kutukan dari laki-laki berambut gondrong tadi pagi, seusaha apa dirinya untuk bodo amat semakin terngiang pula teriakan laki-laki tersebut di gendang telinga, sampai tidak fokus mengikuti pelajaran.

"Eh! Dari tadi ngelamun terus, ketempelan setan bego loe?" Jesslyn menepuk pundak Elmyra, duduk di samping gadis berhijab itu sembari menaruh nampan cokelat lusuh berisi dua porsi mie buli dan es teh di atas meja.

Bego itu bahasa jawa ngoko artinya bisu :)

"Diem loe! Gue masih bertapa," celetuk Elmyra ngasal dengan pandangan lurus ke depan, menghiraukan keberadaan sahabatnya.

"Sekalinya diajak ke kantin gitu, udah mending gue telaktir. Makan gih, gak usah banyak ngelamun. Keburu sun go kong jadi naga gak kaya-kaya loh," beo Jesslyn sambil mengaduk-aduk mie buli menu favorit buatan Mak Jaenah.

Saat mata bening gadis berambut gelombang itu mengarah ke depan, mulutnya terbuka lebar. Tangannya yang hendak memasukan sendok ke dalam mulut tertunda seketika mengakibatkan mie dan beberapa sayur di atas sendok perlahan jatuh kembali.

Fokus pandang mata kini beralih pada sosok yang duduk di sampingnya dengan mulut yang masih menganga lebar. "Gila! Bener-bener loe ya, gak ngajak-ngajak menikmati ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Mata loe serakah tuh!"

"Ihh, apaan sih. Orang dari tadi gue gak ngelihatin apa-apa, fokus sama pikiran gue sendiri."

Jesslyn berdecak. "Gak usah berkelit lah, dah ketangkep basah juga."

"Gue gak lagi basah-basahan ye, liat nih." Elmyra menunjukkan lengan seragam beserta jilbab putih yang kering.

Jesslyn melotot lalu berkata, "Mau mati sekarang?"

Elmyra hanya membalas dengan senyuman sambil menggeleng-geleng pelan, kemudian memusatkan perhatian pada semangkuk mie buli di depannya.

"Ya ampun, kok bisa ya seganteng itu," gumam Jesslyn dengan mata berbinar, tak lagi tertarik dengan menu favoritnya. Meletakan sendok dan garpu seraya menjadikan kedua tangan untuk menopang dagu.

Elmyra mengernyitkan kening, melirik pergerakan sahabatnya setelah mendengar gumaman yang terdengar menggelikan di telinga. Dia memincingkan mata, mengikuti arah pandang gadis berambut gelombang. Setelahnya, dia mendesah panjang. Sudah dia duga. Laki-laki itu tersangkanya.

"Dia lagi?"

.

.

.

Bersambung ...

Dikit dulu ya updatenya hehe
Nanti bakal lebih panjang lagi kalo banyak dukungan, tp tanpa dukungan dari kalian pun tetap update sih cuman ya sedih aja 🥺

Tergantung mood juga, maafkan author yang menggantungkan nulis cerita dgn mood.

Masih berusaha untuk tidak begitu lagi, mungkin prosesnya akan cpt klo kalian dukung cerita ini ☺️

Thanks buat yang baca dan ngevote 🙏

VERSCHILLEND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang