CERITA INI MURNI HASIL IMAJINASI OTAKKU SENDIRI, JADI JANGAN PLAGIAT!Sebelum baca, pencet bintang dulu ya!
JANGAN LUPA VOTE, SHARE, FOLLOW, AND COMMENT.
Deru mesin motor saling bersautan memenuhi jalanan, kelima motor ninja berbeda warna terlihat beradu kecepatan. Namun, di pertengahan jalan satu motor ninja asing berwarna kuning menyalip dengan kecepatan tinggi hingga membuat salah satu dari kelimanya oleng.Pengendara motor ninja kuning itu sempat menurunkan kecepatan dan menoleh ke arah motor merah yang hampir hilang kendali.
"Sorry!"
Teriakan tersebut terdengar samar, berhambur dengan angin bersamaan menghilangnya sosok pemilik suara.
Cit!
"Shit!"
Suara decitan rem dadakan dari kelima motor tersebut sangat nyaring, hingga menciptakan sebuah maha karya gesekan ban di atas aspal. Untung saja pagi ini jalanan tidak terlalu ramai, sehingga kejadian yang seperkian detik lalu terjadi tidak memakan korban.
"Gila banget tuh orang, loe gak kenapa-kenapa 'kan, El?" tanya Marvin sembari turun dari ninja biru miliknya dan menghampiri Elfarehza, diikuti tiga orang lainnya.
"Tuh orang gak tahu sopan santun antar geng motor kayaknya, harus dikasih pelajaran yang kayak gini," ucap cowok paling pendek diantara kelimanya sambil menghantam jok ninja merah dengan keras.
Sang empunya melirik tajam ke arah cowok tersebut dengan wajah datar.
"Kayaknya loe udah gak sayang sama tangan loe," bisik Adrian, menyenggol lengan Nevan yang sedari tadi kalap dengan tatapan buas ketua geng motor mereka.
"Maaf, El. Kebawa esmosi tadi, beneran. Serius sumpah," jelas Nevan pada Elfarehza dengan suara lemah gemulai di ujung kalimatnya. Membuat yang lainnya tertawa.
"Udahlah masalah ini gak perlu diperpanjang, lagian gak ada yang kenapa-kenapa. Yah ... paling lecet." Pemilik ninja warna hijau mengulum senyum setelah melontarkan kalimat tersebut.
"Gue setuju banget sama Edwin." Marvin menjentikkan jari. "Lagian kayaknya dia bukan anak geng motor dari manapun, kalau gue gak salah lihat cewek bukan sih?"
Ketiga temannya saling melempar pandang, kemudian mengangkat bahu hampir bersamaan. Sedangkan Elfarehza menatap serius Marvin, lantas mengangguk pelan.
"Seriusan tadi itu cewek? Gila, parah sih," celetuk Nevan terpukau dengan kebenaran tersebut. Sampai mulutnya terbuka sempurna meskipun telah habis kalimat yang diucapkan.
Adrian dan Edwin menepuk bahu Nevan, lalu membekap mulut cowok pendek itu bersamaan sambil menahan tawa.
"Kalau sampai gue lihat dia lagi, bakal gue habisin sehabis-habisnya," lirih Elfarehza sambil menarik satu sudut bibir, hingga membentuk lengkung seringai yang membuat siapa saja bergidik ngeri melihatnya.
"Loe yakin? Dia cewek loh, El," ujar Marvin mengingatkan.
"Yes, I know it. But ... sayangnya gue udah merasa sangat terusik."
Keempat temannya sudah tidak bisa berkutik lagi bila sang ketua telah merasa terusik. Tidak akan ada yang selamat dari pembalasan ketua geng motor Vecwaan, maka berhati-hatilah. Jangan sampai berurusan dengannya.
Xaquil Elfarehza, nama yang sangat familiar di gendang telinga komplotan geng motor. Begitu juga berserakan di hati siswi-siswi SMA Pertiwi, tempat dirinya bersekolah dengan keempat temannya.
Siapa yang tidak mengenalnya? Sepertinya tidak akan ada yang melewatkan wajah tampan nan rupawan laki-laki itu. Alisnya yang tebal, hidung bangir, mempunyai bibir soft pink alami dengan belahan di bagian dagu dan tahi lalat tepat di garis bawah bibir yang meskipun samar tapi menambah kesan manis pada wajah itu.
Jangan lupakan rambut yang sedikit panjang dan terawat membuat laki-laki itu terlihat menggemaskan, terlebih saat menyibak atau menyugar rambutnya. Namun, hal itu yang acap kali membuatnya harus keluar masuk ruang BK.
Selain most wanted di sekolah, dia juga ketua dari geng motor Vecwaan angkatan ke-5. Anggota Vecwaan lebih dari 150 orang dengan segala perbedaan yang mempersatukan. Nama Vecwaan singkatan dari 'Vechten Wanneer Aangevallen' merupakan bahasa belanda yang artinya melawan ketika diserang.
Anggota inti Vecwaan tak lain tak bukan teman satu sekolahnya yaitu Marvin, Edwin, Adrian, dan Nevan. Mereka sama halnya dengan Elfarehza yang digemari siswi satu sekolahan, bahkan tetangga sekolah. Tidak hanya karena wajah mereka yang tampan, tetapi juga didukung dengan kekayaan serta kekuasaan keluarganya.
Kelima Kawasaki Ninja berbeda warna terlihat memasuki gerbang, beruntun. Suara riuh yang berasal dari para siswi mulai terdengar ketika kelimanya telah memposisikan motor masing-masing di parkiran.
"Ya ampun, Kak El ganteng banget. Jadi pengen nguyel rambutnya."
"Rahim gue tremor ngeliat ketampanan mereka."
"Kak Edwin, cool internasional."
"Mantan temen emang lebih menggoda, aduh kelilipan Kak Adrian mata gue."
"Kalemnya Kak Marvin bikin rahim gue penuh, njir."
"Cowok bar-bar yang tetep kelihatan cakep itu ya cuma Kak Nevan."
Masih di tempat yang sama, manik hazel milik Elfarehza terfokus pada salah satu motor ninja yang berderet di sebelah kirinya.
Laki-laki berambut gondrong itu menyugar santai rambutnya disertai seringain kecil, lalu melayangkan hantaman yang cukup keras ke bagian kepala motor miliknya.
"Kena kau!"
Lanjut nggak, nih?
SEMOGA KALIAN SUKA CERITANYA.
-SEE YOU NEXT PART-Thank, buat yang udah baca ❤️
By: wuwulana
KAMU SEDANG MEMBACA
VERSCHILLEND [ON GOING]
Teen FictionXaquil Elfarehza, ketua geng motor Vecwaan berhati dingin yang dipertemukan dengan seorang Elmyra Huwaida, satu-satunya siswi berhijab di SMA Pertiwi dengan kepribadian tomboy dan misterius yang sama batunya. "Loe sama Elmyra tuh kayak pesantren sa...