Pusat Perhatian

19 5 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca~
Follow juga akun author Wuwulana

Komen yang banyak biar pas discroll jadi gemesin, kayak aku ☺️

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Laki-laki berambut gondrong dengan baju seragam urakan tanpa atribut lengkap baru saja menjejakkan kaki di tempat favorit penghuni SMA Pertiwi saat jam istirahat, langkah pasti serta gaya congkak khasnya menyita perhatian seisi kantin. Setiap derap langkah kakinya diiringi desas-desus pujian dari bibir para siswi yang tak lepas memandang wajah tampan bak dewa yunani itu.

"Gila, ganteng banget woy!"

"Jantung gue tremor dapet lirikan mata dari Kak El, hmm rawr."

"Najis, dia ngelirik ke gue kali. Pede loe!" timpal yang lain tak kalah heboh.

"Berdamage parah! Rahimku penuh Mas melihat senyummu," bisik salah satu siswi yang duduk tak jauh dari tempat Elmyra dan Jesslyn menyantap makanan. Ralat, lebih tepatnya hanya Elmyra yang menikmati makanannya. Sedangkan Jesslyn, kalian pasti tahu sendiri.

Arah pandang Jesslyn masih mengikuti pergerakan Elfarehza dengan mulut setengah menganga. Laki-laki berambut gondrong itu memang tadi sekilas tersenyum ke arahnya atau Elmyra? Sedikit berpikir, tapi lebih mementingkan apa yang akan dilakukan laki-laki tersebut.

Elfarehza menyugar rambut seraya duduk di bangku paling pojok bersama dengan keempat temannya yang sudah terlebih dulu berada di sana. Lantas mengacak rambutnya asal.

"Omo! Nikmat mana lagi yang perlu kudustakan. Kalo yang satu ini gak mungkin bisa," desis siswi lain yang duduk di bagian depan kantin.

Jesslyn terpaksa memutus pandangan, tak ingin lehernya terpelintir hanya karena memandang ke arah belakang terus-menerus. Sekarang, dia menyesali tidak memilih tempat duduk paling belakang agar leluasa memandang wajah tampan kelima anggota inti geng Vecwaan.

"Parah, heboh banget dah. Eh, tadi tuh Kak El senyum ke gue apa ke loe?" tanya Jesslyn tiba-tiba sambil menggebrak meja pelan, tidak terlalu keras, hanya Elmyra yang terpengaruh.

Elmyra mengernyitkan kening. "Mana gue tahu, gak minat!"

"Ish, gak asik loe ah." Jesslyn mencebikkan bibir, sesekali mengembungkan pipi.

"Dimakan tuh!" celetuk Elmyra sembari memasukkan mie serta ayam suwir ke dalam mulutnya.

Jesslyn mengamati mie buli kesukaannya yang mulai mengembang, selera makan mendadak musnah seketika. Rasanya sudah kenyang. Dia mengurungkan niatnya meraih sendok dan garpu yang tergeletak di sisi kanan kiri mangkuk.

VERSCHILLEND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang