Vecwaan Lovers

26 8 22
                                    

Alangkah baiknya follow dulu akun  author sebelum baca, hehe
Wuwulana

Alangkah baiknya follow dulu akun  author sebelum baca, heheWuwulana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

'Ting! Ting!'

Bel istirahat pertama telah usai, para penghuni SMA Pertiwi berhambur memasuki ruangan masing-masing. Tak terkecuali anggota inti Vecwaan, kelimanya berjalan santai menghalau beberapa siswa yang berbondong-bondong saling salip memasuki kelas.

Terlihat beberapa siswa masih sibuk memaksakan mulutnya memakan bulat-bulat bakso berukuran lumayan besar yang tersisa di mangkuk dengan alasan mubazir jika ditinggal, persetan dengan hukuman mengumpulkan daun kering sejumlah seratus biji bila telat masuk kelas semenit saja.

Ada juga yang menyelesaikan hajatnya di dalam toilet, daripada memaksakan diri masuk kelas dan menyebarkan minyak misik dari pembuangan sisa makanan perutnya.

Sedangkan Vecwaan Lovers, alih-alih masuk ke dalam kelasnya malah memilih mengikuti langkah kelima anggota inti Vecwaan yang memiliki wajah kelewat tampan. Bagi mereka, sangat disayangkan melewatkan maha karya yang amat sangat sempurna terpahat barang sedetik. Mereka baru berhenti membuntuti tatkala anggota inti Vecwaan benar-benar tertelan dalam ruangan XII IPS 3.

"Yah! Penonton kecewa," keluh salah satu siswi yang sedari tadi mengawal beberapa siswi lainnya dalam rangka membuntuti anggota inti Vecwaan.

Elmyra yang sedari tadi menjadi pengamat karena tidak sengaja setelah keluar dari perpustakaan harus berjalan tepat di belakang kerumunan siswi-siswi tersebut, memutar bola matanya jengah.

"Segitunya banget, kayak baru ngelihat Nabi Muhammad. Padahal cuma kecebong yang bisa ditemui di selokan," gumam Elmyra tanpa raut minat menatap jejak lenyapnya anggota inti Vecwaan.

Telinga Jesslyn seketika gatal mendengar gumaman sahabatnya. "Mata loe keknya tercium bau-bau katarak, El. Buruan priksain deh, sebelum mata loe makin goblok soal menilai mana yang jelek mana yang ganteng."

Elmyra mengetuk sisi kepala Jesslyn dengan tulang jari tangan yang tertekuk.

Jesslyn meringis, memang tidak terlalu keras ketukan tulang jari sahabatnya itu. Dia hanya mendramatisir setiap adegan dalam hidupnya agar berwarna.

"Loe kenapa sih, kayak benci banget sama mereka? Ati-ati loh, ntar jatuh cinta ama salah satu dari mereka."

Gadis berhijab itu terhenyak atas perkataan yang meluncur alus dari mulut sahabatnya. Dia tidak benci Vecwaan, hanya saja tidak peduli. Meskipun begitu, dari sebagian aliran darahnya geregetan jika melihat aksi berlebihan Vecwaan Lovers. Sangat mengganggu kenyamanan!

Tapi tunggu! Dia memang sedikit kurang suka dengan salah satu anggota inti Vecwaan yang disebut-sebut sebagai ketua geng mereka. Dari awal mungkin dia salah, tapi tingkah laki-laki itu selalu saja membuat darahnya mendidih. Pikiran meminta maaf soal kejadian awal masuk sekolah hilang seketika karena persoalan tadi pagi.

VERSCHILLEND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang