Bersitegang

45 10 3
                                    

Budayakan Follow sebelum baca!
Wuwulana

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, AND SHARE

Thanks ❤️

_

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Gara-gara lupa pake lensa, mata gue jadi burem gini. Dia pasti mau minta tanggungjawab soal tadi pagi," batin Elmyra, dia berusaha menenangkan dirinya.

"Nama loe siapa? Gue, El."

Elfarehza mengulurkan tangannya, cukup lama, tidak ada balasan. Sedangkan gadis berjilbab sedang berpikir keras akan maksud dari laki-laki berambut gondrong itu.

Tiba-tiba Jesslyn menyerobot tangan itu sebelum turun. "Gue Jesslyn, Kak."

Elfarehza tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Temen gue mau kenalannya sama cewek di samping loe, bukan loe!" ucap Nevan sarkas membuat Jesslyn melepas tangan Elfarehza.

Jesslyn tersenyum hambar, melirik sekilas ke arah Adrian yang sedang mengamatinya lalu membuang muka.

"Ini sahabat gue, Elmyra." Jesslyn menyenggol lengan gadis berjilbab di sampingnya yang sedari tadi mematung.

Elmyra masih bergeming, kedua sudut bibir tertarik tipis membentuk garis lurus. Dia tidak menundukkan kepala seperti gadis berjilbab pada umumnya yang akan merasa terintimidasi saat dihadapkan dengan situasi ini, melainkan panglima perang yang akan sigap setiap saat ketika melihat pergerakan lawan.

Sedangkan Elfarehza mengangkat satu alisnya saat mendapati ekspresi tersebut seraya menurunkan tangannya yang dianggurin.

Merasa terhina? Oh, tentu! Baru kali ini ada seorang perempuan menolak dirinya. Selama ini, kaum hawalah yang berlomba-lomba mendapatkan hatinya atau bahkan sekedar untuk bersalaman. Bukankah sikap Elmyra menyakiti hati sekaligus ego laki-laki itu?

Tidak! Ini bukan juga karena Elfarehza menyukai ataupun tertarik dengan gadis berjilbab itu, tapi kalian pasti sudah cukup mengenal isi kepala laki-laki semacam dia. Hanya saja, dia juga bukan predator wanita seperti yang ada dipikiran kalian.

Seperkian detik setelahnya, Elfarehza memiringkan kepala dengan tangan yang perlahan bergerak mendekati wajah bersih tanpa balutan make up milik Elmyra.

Seluruh siswi yang bergerombol di sana menatap dramatis, beberapa histeris membayangkan jika dirinya berpindah posisi dengan Elmyra Huwaida.

Jasslyn sampai menutup mulutnya yang ternganga. Reaksi tak terduga juga terlihat dari raut muka keempat sahabat Xaquil Elfarehza, bagi mereka ini suatu hal langka.

VERSCHILLEND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang