Meminta Tukeran

27 7 18
                                    

Maaf ya, ada kekeliruan Update, kalian yang udah baca part Tutor Belajar baca ulang deh sebaiknya. Maapkan author 🙏

Dalam cerita ini masih diberlakukan UN ya manteman, sekedar memberitahu hehe

Kalau ada typo tandai, akan kuperbaiki nanti.
Thanks,

Beri comment tiap paragrafnya, biar pas di-scroll keliatan gemesin~

Beri comment tiap paragrafnya, biar pas di-scroll keliatan gemesin~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Ini gak adil! Hidup gue emang dipenuhi ketidakadilan," keluh Nevan histeris membuat ketiga temannya mengedarkan pandangan, untung kawasan parkiran saat ini masih sepi karena masih ada satu jam pelajaran lagi.

"Fiks, loe gue backlist dari pertemanan gue," cetus Edwin menjauhkan diri beberapa jengkal dari Nevan.

"Ed, tuker--"

"No!" sela Edwin singkat dengan cepat kilat tanpa mau mendengar kelanjutan dari perkataan Nevan.

"Ish! Vin, mau tukeran yah?" rengek Nevan menggoyang-goyangkan lengan kekar Marvin.

Marvin menggeleng kepalanya. "Gak, sekalinya gak ya gak."

"Ad--"

"Apaan! Ogah gue," ketus Adrian sebelum Nevan menyelesaikan kalimatnya.

Elfarehza mengerutkan kening mendengar keributan sahabatnya. Dia baru saja berkeliling mencari keberadaan mereka karena tidak mungkin jika masuk kelas setelah keluar dari ruang kelas, sangat mustahil.

"Ngeributin apa sih loe pada?" tanya Elfarehza tiba-tiba sambil menyenderkan tubuhnya pada tiang penyangga bangunan yang berada di parkiran penghubung gudang depan.

"Soal peraturan khusus dari sekolahan buat kita yang dibahas Pak Sugi tadi, El," jawab Marvin tenang seperti biasanya.

"Tutor belajar?"

"Loe juga dapat tutor belajar?" Kali ini Adrian yang bersuara.

"Hmm," gumam Elfarehza seraya menganggukkan kepala singkat.

"Siapa?" tanya Nevan penasaran, dia berharap Elfarehza juga tidak beruntung seperti dirinya.

Elfarehza menatap satu persatu sahabatnya yang menampakan wajah menunggu jawaban. Sebelum melontarkan satu kata yang akan keluar dari bibirnya, dia beredehem.

"Elmyra."

"What!" Nevan dan Adrian berucap dan mendelik bersamaan, sangat kompak seperti anak kembar.

Sedangkan Marvin dan Edwin saling melempar pandang tanpa ingin berkomentar.

"Tukeran ya, El." Nevan mendekati Elfarehza, menggoyangkan tubuh laki-laki berambut gondrong itu.

VERSCHILLEND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang