• • •
kedua orang itu masih dalam keterdiamannya, mereka menatap lamat lamat wajah mungil yang tengah merunduk ini. jantung Adnial berdetak cepat, wajah ini sedikit tidak asing.
belum sempat keduanya angkat suara, Lengan Nafra sudah ditarik kencang oleh seseorang.
"kamu bikin masalah lagi hah?!" bentak Kevin pada Nafra. Nafra meringis, Kevin menarik kencang lengan Nafra yang tergores aspal pasca kejadian tadi siang yang kebetulan masih begitu perih.
"dasar bodoh! makanya anak kecil kayak kamu pulang saja sana. tidak usah sok sokan bekerja kalau membuat masalah saja taunya. kamu tau sedang berhadapan dengan siapa? mereka ini keluarga magantara! tau tidak?!!" bentak Kevin seraya menarik narik bahkan tak urung mencekram lengan Nafra yang sialnya telak pada luka gores yang dia miliki.
"Nafra gak buat masalah" belanya seraya mencoba melepas lengannya dari cengkeraman tangan Kevin yang malah membuat Kevin semakin mencengkram nya kuat.
"Maaf tuan, maafkan kami yang membuat anda kurang nyaman. Maaf apabila Nafra berperilaku kurang ajar, anak ini memang pembuat masalah. mungkin karna kurang edukasi dari orang tuanya. sekali lagi saya meminta maaf atas nama Nafra." ujar Kevin berseru, dia sepertinya salah paham.
kevin ini adalah kaki tangan Ariel, Kevin pada dasarnya memang kurang menyukai adanya Nafra di tempat kerja milik Ariel ini, menurutnya Nafra itu caper dan sangat menyusahkan. beban, karna Nafra paling muda dan paling banyak mendapat perhatian disini. Bahkan sang bos saja sangat menyayangi sosok mungil Nafra ini.
"apa maksudmu?" Raizel angkat suara, dirinya sedikit tidak terima anak kecil ini dibentak dan diperlakukan kasar oleh orang dihadapannya ini.
"maaf apabila Nafra sudah berbuat onar dan masalah pada tuan tuan muda sekalian, anak ini memang menyusahkan dan tidak berguna. cih pantas saja kamu di buang orang tuamu sendiri jika dengan sifat menyusahkan mu ini, dasar pembawa sial!" kata kata pedas yang dilontarkan Kevin di akhir pada Nafra itu masih bisa di dengar oleh ketiga putra Magantara. ketiganya kembali terdiam, Apa maksudnya ini?
"siapa yang berbuat onar? anak ini tidak membuat onar" kali ini Adnial angkat suara walau dengan nada dingin dan tegasnya tersebut. dirinya juga muak dengan perlakuan Kevin pada Nafra ini.
"Saya pikir perdebatan kalian barusan adalah ulah masalah dari Nafra tuan, benar begitu?" kata Kevin, sedari tadi dia menonton perdebatan mereka. dirinya pikir Nafra berbuat masalah dengan putra keluarga Magantara ini.
"tidak ada yang berbuat onar, ini hanya masalah sepele yang bahkan tidak ada sangkut pautnya denganmu dan cafe ini, tidak usah sok tau!" Agrael yang sedari tadi diam mulai angkat bicara. dirinya jadi merasa bersalah melihat wajah Nafra yang mulai menyedihkan, bisa ditebak anak ini tengah menahan tangisnya.
ini salah Agrael sebenarnya, niat hati hanya ingin sedikit menggoda bocah mungil ini tetapi malah kejadian ini yang terjadi. Agrael merasa jahat, apalagi melihat cengkraman tangan kevin yang membuat luka gores yang masih basah di tangan Nafra kembali berdarah. itu juga masih akibat dari Agrael tadi pagi.
Nafra masih menunduk, air matanya menetes yang dengan cepat di hapus kasar olehnya. Nafra selalu sedih apabila menyangkut masalah orang tuanya. apalagi dengan kata kevin barusan, jika dipikir pikir dirinya memang sepertinya dibuang oleh orangtuanya karena pembawa sial yang benar adanya.
"pergilah, buang pikiran negatifmu terhadap anak ini dana lain kali jaga omonganmu!" peringat Raizel pada kevin yang tengah menunduk sama seperti yang sedang Nafra lakukan. Raizel sedikit geram dengan omongan Kevin pada Nafra, mereka bertiga tipe orang yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar namun entah kenapa dengan Nafra mereka sedikit tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFRAZAN
Teen FictionBagi Nafra, ada tiga cara mengatasi kesusahan hidup dalam keadaan sebatangkara yang miskin melintir ini. -REUSE untuk Penggunaan kembali jiwa lemah yang mencoba tetap tegar dengan baik dan benar. -REDUCE untuk Mengurangi overthinking berlebihan aga...