• • •
bel istirahat melengking nyaring menyenangkan hati para pelajar, siswa siswi tak urung mulai memenuhi koridor. kantin mulai ramai, taman beserta ruangan ruangan lain yang bisa terjamahpun tampak sudah penuh di beberapa sisi dengan di isi oleh siswa siswi Magantara.
seperti teman-teman Nafra sekarang, ketiganya tampak tengah duduk merundingkan sesuatu di salah satu space kantin yang tengah ramai saat ini.
"kita butuh penjelasan Agrael." Kata Leondra dengan tatapan yang sulit di artikannya itu.
"Le, lo kaya gatau dia aja. orang angkuh itu gak bakal gampang kita tanya tanyain." ujar Eiden.
"tapi kita butuh! gue ga peduli seangkuh apa anak Magantara satu itu, yang pasti kita harus tau gimana Nafra sekarang." jelas Leondra dengan intonasi emosi yang keras.
"zlow Le. Kalau bener kata tetangga Nafra kemarin yang pasti sekarang Nafra gak kayak yang kita pikirin. dia nggak diseret balik ke panti, tentunya. " Kali ini Davier yang berucap.
"lo pikir Magantara bisa lo anggap sepele Dav? Mereka bahkan bisa lebih brutal daripada wanita bajingan tempat Nafra dulu." Kata Leondra yang dibenarkan Kedua temannya. Leondra tampak benar benar emosi, terbukti dengan mukanya yang tampak memerah padam. wajar saja, Nafra benar benar dirinya sayangi. mereka bertiga lebih tepatnya. Buciners Nafra,
kemarin dan beberapa hari belakangan ini, mereka bertiga total di buat Frustasi dengan ketidakberadaan Nafra dalam lingkup Atensi mereka. Sudah beberapa hari, Anak itu tak mereka jumpai. bahkan sekedar melalui alat komunikasi, Nafra tetap tak kunjung memberi respon.
ketiganya khawatir tentu saja. si bontot yang luar biasa itu benar benar membuat mereka kelimpungan hingga saat ketiganya mulai mencari tahu, barulah secercah kelegaaan bisa mereka dapatkan. tidak juga, karna mereka tau 'siapa keluarga Magantara.
menurut pernyataan tetangga Nafra. beberapa hari lalu tepat Saat hari kedua Nafra tidak masuk sekolah, Rumah Nafra di kelilingi banyak lelaki berjas mahal dan beberapa dari mereka adalah Pengusaha pengusaha yang sukses dan berjaya pada masa ini. Mereka adalah Keluarga Magantara, Dimana ada Alamsyah, Adnial serta Raizel juga Vindra. tidak ada yang tidak mengenal mereka 'istilahnya.
Mereka membawa Nafra, Entah pergi kemana sebelum sempat terjadi perdebatan kecil yang mampu sampai ke telinga-telinga tetangga Nafra. selebihnya mereka tidak tau, Dan tidak ada yang berani mencari tau.
sudah banyak spekulasi Negatif yang timbul di benak ketiganya. Karna Nafra dan Magantara pada dasarnya yang mereka ketahui, bukanlah sebuah perbaduan yang baik.
Entah anak itu berbuat kesalahan dengan keluarga keji dan angkuh itu, Atau ada hal lain?
Benar tanpa basa basi, Melihat atensi Agrael 'Leondra beserta ketiga temannya menghampiri meja Agrael yang kebetulan tidak jauh dari ketiganya.
Lebaynya, Seisi kantin yang ribut tidak terkendali tiba tiba menghening tanpa jejak. Apalagi melihat dua kawanan besar SMA Magantara tampak melakukan Interaksi yang tak pernah mereka saksikan.
"Wess, apani? Ada apaan sob, tumbenan" Raska berucap. cukup heran dengan tiga anak anak nakal yang dengan tiba tiba menghampiri Dirinya beserta Agrael dan zello.
"Dimana Nafra." tidak banyak basa basi, Leondra langsung tudep. bertanya dengan Nada dingin beserta intonasi rendah yang memacu ketegangan dalam kantin sekolah saat ini.
"Hah, apaan. ngapain nanya ke kite anjir. tu kan kawanan lo," kali ini zello yang berucap, Merasa aneh dengan Pertanyaan Leondra.
"Gue gak ngomong sama lo! suruh orang angkuh ini buka suara, jangan kaya orang tolol yang cuma bisa diem aja." Lagi lagi Leondra di rengkuh emosi, Pemuda sumbu pendek yang tidak sabaran itu sedikit mampu menarik Atensi Agrael yang sedang malas bicara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFRAZAN
Teen FictionBagi Nafra, ada tiga cara mengatasi kesusahan hidup dalam keadaan sebatangkara yang miskin melintir ini. -REUSE untuk Penggunaan kembali jiwa lemah yang mencoba tetap tegar dengan baik dan benar. -REDUCE untuk Mengurangi overthinking berlebihan aga...