• • •
Area pertandingan saat itu tampak ramai dipenuhi suporter masing masing dari dua tim basket yang akan tanding. karna seperti yang sudah di umumkan, dalam kurun waktu lima belas menit lagi pertandingan akan segera dimulai.
kali ini, Leondra, Davier, Eiden, Rajazkar beserta Baratma lah yang akan bermain. Dengan Deova dan Nandito yang menjadi dua dari lima orang pemain cadangan yang sudah di persiapkan para pembina sebelumnya.
"aduh. Udah kali Cil, ni kalo gak abis gue jejelin di idung lu ye. awas aja!" kata Deova memberikan bungkusan jajanan yang kesekian milik Nafra.
"nyenye, bacot! lama amat ah mulainya, keburu diseret pulang sama Ayah kalo ginimah. tapi gamungkin sih, kalo Ayah nyeret sebelum kelar pertandingan fiks bliao GG geming." ujarnya PD, membuat Nandito dan Deova mendengus kasar akibat ucapannya barusan.
Alamsyah mungkin punya kekuasaan, Namun Nafra punya otak cemerlang. karna dirinya bisa menjamin akan menyaksikan kemenangan teman temannya secara langsung.
dimana tak lama kemudian pertandingan sudah di mulai, terasa sengit karna masing masing suporter terlihat mulai memanas. hal yang sering terjadi apabila diadakannya sebuah pertandingan.
"itu yang di ujung sana ribet amat, kalah mah kalah aja kali." Nafra julid, sedikit terganggu dengan maki makian yang tak kunjung surut diucap suporter lawan.
"Nan, itu anak Spetarm gasih? David bukan?" Tanya leo sedikit ragu.
"iya, Tampang tampang ngajak ribut." jawab Nandito.
Tak terlalu mengambil pusing, Nafra kembali menyuapi dirinya sendiri dengan banyaknya makanan yang Dibelikan tadi. dimana hal itu cukup membuat dirinya Anteng, hingga sorakan kemenangan untuk Tim Leondra dan teman teman lainnya mulai terdengar.
"PEWAI WOOO, TORANG DENG LEONDRA!!" Logat Manado Nandito keluar, menyoraki tim mereka yang sudah telak memenangkan pertandingan.
"ANYING, URANG WITH MARANEH! KADIUE HETERS, TEU SUKA SOK WEH BEBEWANAN." Sundanya Deova juga tak kalah menggelegar, benar benar menjadi salah satu dari banyaknya ungkapan bahagia, dari para pendukung tim Leondra.
setelah unggul di babak pertama, akhirnya pertandingan dimenangkan tim Leondra. lumayan berada di atas tim lawan, dengan skor 80-54 dari 20 per 20 babak pertandingan.
"congrats bro, Lagi lagi gue sama yang lain gaguna jadi cadangan, hehe." Canda Deova menyambut kedatangan teman temannya.
"Ditunggu traktirannya ya ges ya, boleh kali kita ayam geprekan Mas Deden dulu. udah lama engga kan, usul aja sih. yang gasuka boleh ga ikut. Ayo kawan kawan, Masih inget tempatnya dimana kan?" ujar Nafra hendak duluan melangkah.
BUGHHH!
sebelum suara gebukan keras akibat ulah salah satu dari beberapa komplotan David, yang mencetak luka disudut bibir Eiden.
"Anjing!! maksud lo apaan nih babi?"
BUGGHHH!
tak kalah keras, Eiden membalas pukulan tersebut. membuat emosi satu persatu dari mereka mulai tersulut, hingga kekacauan perlahan kian membesar.
. . .
sudah dua jam lebih setelah sekolah di bubarkan, namun Keberadaan Bungsu Magantara belum kunjung ditemui. Sudah dengan Agrael, Gavesa bahkan Raizel yang turut andil dalam pencarian, tapi koneksi dan kekuasaan mereka juga tak kunjung membuahkan hasil.
bahkan raut frustasi Alam tak bisa lagi ia sembunyikan, terlalu menganggap sepele dan membiarkan si bungsu tanpa protect Lebih ternyata tidak baik untuk mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFRAZAN
Teen FictionBagi Nafra, ada tiga cara mengatasi kesusahan hidup dalam keadaan sebatangkara yang miskin melintir ini. -REUSE untuk Penggunaan kembali jiwa lemah yang mencoba tetap tegar dengan baik dan benar. -REDUCE untuk Mengurangi overthinking berlebihan aga...