7❄🍦

1K 137 7
                                    

7|| My Winter

"MY WINTER! MY BABY KYUTIE SWETTIE!!"

Winter ngangkat kepalanya dan menoleh ke sana kemari, ini dia ngerasa barusan ada yang teriak kenceng banget panggil-panggil namanya.

"Ning, kamu denger enggak ada yang panggil aku?" Winter noleh ke Ningning yang lagi sibuk ngerapihin lokernya.

Ningning enggak yakin sebenernya, tapi dia juga samar-samar denger. "Siapa emang? Ada yang lo kenal selain gue?"

Winter geleng pelan, perasaanya aja kali ya. Cuma Ningning yang deket sama dia. Sebelumnya kak Jaemin terus ada Ningning yang datang dan berkenalan dengannya.

Yah, Winter bukan tipe orang yang bakalan minta kenalan duluan, gadis pemalu itu selalu menutup diri di lingkungan. Berbeda saat dia bersama orang-orang terkasihnya.

"KETEMU!"

Winter langsung membeku di tempat, di keramaian seperti ini siapa yang berani memeluknya dari belakang?

Tangan seseorang itu melingkar di leher Winter. Bau maskulin tercium jelas sampai ke hidungnya. Hal itu membuat Winter mati kutu. Ini dia takut diapa-apain sama orang mesum.

Mana disampingnya juga banyak murid baru yang lagi ngerapihin loker. Iya, loker penyimpanan peninggalan kakak kelas. Mereka harus bersih dan ngerapiin supaya bisa dipakai buat nyimpen barang.

Ningning yang ngelihat raut muka Winter keliatan enggak nyaman langsung aja mukul kepala cowok itu.

"Minggir lo, apa-apaan dateng langsung peluk-peluk temen gue!" bentak Ningning enggak terima temennya dilecehin.

"Aduhh duh duh! Sakit woi!"

"Eh,"

Winter yang mendengar suara familiar itu langsung aja balik badan. Dan bener dong ternyata emang dia orang yang Winter kenali.

"Sungchan?" Kedua mata Winter berbinar terang menatap cowok jakung yang asik mengelus kepalanya.

Ningning menyernyit melihat reaksi Winter. "Lo kenal dia nter?"

Cepat-cepat Winter mengangguk, "iya dia Sungchan Pandu Atmaja sahabat aku waktu SMP."

"My Winter huhu pala gue benjol nih, siapa sih dia?"

"Dia Ningning, temen aku." ucap Winter memperkenalkan Ningning pada sahabat lamanya.

Sungchan berubah murung, dia menatap cewek berkuncir kuda itu dengan sengit. Ningning pun sama dari tadi dia enggak melepaskan tatapan matanya sedetik pun dari Sungchan.

Kalau ada efek nih pasti udah nyembur dua laser petir di antara mata mereka. Winter yang di tengah-tengah mereka aja merasa panas.

"Woi lo kalau mukul orang kira-kira dong." Sungchan emosi sambil nunjuk-nunjuk Ningning.

Ningning kikuk dia sembunyi di belakang pintu lokernya. Dia enggak tahu kalau cowok itu adalah temennya Winter. Ya gimana dia spontan aja mukul gegara ngelihat Winter di peluk-peluk gitu.

"Maaf ya Suneo, gue enggak maksud. " Ningning meraih kepala Sungchan dan terus dielusnya dibagian yang tadi dia bogem.

Enggak niat enggak juga ikhlas. Hari ini rekor karena dia udah ngelukai dua orang sekaligus. Pertama, kak Renjun sekarang temennya Winter.

"Nama gue Sungchan bukan Suneo." Sungchan ngehempasin tangan Ningning gitu aja.

Ningning mencebik. "Sorry ya Sungchan gue udah pukul lo."

Ningning mengakui kalau dia emang salah. Apalagi pukulan tadi enggak main-main, pasti sakit deh tuh.

"Lagian lagak lo sih udah mirip orang mesum." lirihnya melirik cowok yang tingginya kebangetan itu.

Dear Winter [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang