29❄🍦

870 120 12
                                    

Karena kemarin komennya rame, nih gue update cepet. Kurang baik apa gue xixix🤣

Kasihan juga sebenernya kalian mikir mulu endingnnya sama siapa😭

Dah kayak mikir bapaknya minchae 2521 aja🤣

29|| Perjodohan

"Yang ulang tahun kok mukanya cemberut gitu?" Taeyeon bertanya sembari melihat hasil make up-nya di cermin.

"Senyum dong, anak mama makin cantik kalau lagi senyum."

"Ma," Winter meraih tangan mamanya yang ada di pundaknya. "Apa perlu aku ikut?"

Taeyeon mencubit pipi putrinya gemas. "Harus dong kan yang ulang tahun kamu, masa kamunya gak ada. Nanti jadinya aneh dong."

"Tapi ma kenapa nggak dirayain di rumah aja, jadi Winter bisa ngundang temen-temen."

Taeyeon memutar tubuh putrinya agar menghadapnya. Dia tahu kalaupun ulang tahun putrinya dirayakan di rumah pun tidak akan ada temannya yang datang.

Pernah sekali, namanya Sungchan. Taeyeon ingat betul dengan anak itu. Itu pertama kali Winter memperkenalkan seseorang sebagai temannya.

"Ini pesta ulang tahun khusus, nanti Jaehyun dan Jaemin juga ada di sana. Kita sekalian makan malam bareng keluarga Hendrawan." Taeyeon tersenyum waktu ngomongin rencana makan malam ini. "Kita juga udah lama kan nggak kumpul bareng sama mereka?"

Winter memantung di tempatnya. Otaknya bekerja memproses kalimat yang dikeluarkan mamanya barusan.

Kak Jaemin juga ada di sana?

"Kenapa? Seneng ya, mama tau kamu suka sama Jaemin. Ah anak mama bisa jatuh cinta juga." Taeyeon mengelus kepala Winter. Dia enggak tahu aja jantung Winter saat ini lagi maraton.

Sungguh Winter merasa tidak tenang, apalagi soal permintaan bodohnya kemaren malam. Dia seperti orang ketiga diantara kak Jaemin dan kak Karina.

Tapi bagaimanapun itu permintaan terkahirnya, dan Winter lega kak Jaemin menurutinya meski, ah lupakan.

Semalam setelah puas menangis dipangkuan Jaemin, cowok itu mengantarnya pulang ke rumah. Sampai di rumah pun Winter hanya melenggang begitu saja dan tak mengatakan apapun pada Jaemin karena terlalu takut dan malu.

Ah, pasti mulai sekarang hubungan mereka akan lebih canggung. Tidak ada kakak yang mencium adiknya seperti itu.

"Mama duluan aja ya, aku mau ngabarin temen-temen dulu."

"Oke, jangan lama-lama papa kamu udah nunggu di bawah."

Winter mengambil hpnya di meja lalu membuka ruang obrolam grup. Just info mereka sudah membuat grup beranggotakan 4 orang.

Winter, Ningning, Sungchan dan Chenle. Terakhir Winter membaca isi grup adalah spam permintaan maaf dari seorang Tuan Muda Chenle Rian Hendrata. Tapi Winter sama sekali enggak menggubrisnya.

Gulali🍬

Chenle : Maaf Winter #512

Chenle : Maaf Winter #513

Chenle : Maaf Winter #514

Chenle : Maaf Winter #515

Chenle : Maaf Winter #516

Ningning : Spam mulu lo anjir! Kalau mau minta maaf dateng langsung dong ke rumahnya.

Sungchan : LAKIK KOK MINTA MAAF LEWAT CHAT

Sungchan : LO LAKIK KAGAK!

Chenle : Asu! Kok lo yang ngegas!

Ningning : Kali ini gue timSungchan!

Dear Winter [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang