2|| Beda Rasa
Setelah puas memilih buku hingga lebih dari dua jam lamanya. Kini Jaemin dan Winter mampir lagi ke sebuah kedai es krim.
Winter bersikeras nggak mau diajak makan di mall. Karena dia gak terlalu suka tempat ramai itu.
Dua jam cuma dihabisin Winter buat milih buku bacaan di gramedia, sedangkan kerjaan Jaemin cuma natapin Winter yang lagi serius milih buku
"Nih," Jaemin menyodorkan cup es krim rasa cokelat pada Winter.
"Makasih kak," Winter tersenyum.
Diminumnya es krim itu perlahan sambil menikmati pemandangan malam kota Jakarta.
"Lo udah bilang nyokap kan mau balik malem? Ntar gue dikira nyulik lo lagi." Jaemin tertawa membayangkannya.
Winter speachless dibuatnya. Dia cuma bisa nganggukin kepala dikit-dikit.
Melihat pemandangan Jaemin duduk di atas kap mobil sambil memegang es krim rasa vanila. Angin malam membelai indah rambut cowok tampan itu.
Winter merasa dunia ini sungguh tidak adil. Kalau bisa Winter ingin menyimpan Jaemin ke dalam botol agar orang lain tidak bisa menemukannya.
Dan itulah alasan Winter nggak bisa melihat orang lain, selain Jaemin.
Hanya ada Jaemin di matanya.
Tak!
"Aduh!"
Winter mengusap pelan bekas jitakan Jaemin di dahinya.
"Ngelamunin apa?"
"Enggak,"
Jaemin tahu Winter bohong, karena Winter yang dikenalnya adalah gadis yang terlalu banyak berpikir.
"Naik sini," Jaemin menepuk bagian kap mobil di sebelahnya.
Winter menggeleng pelan, dijilatinya sisa es krim yang menyangkut di bibirnya.
"Lo mau terus berdiri di sana?"
"Rok aku terlalu pendek kak." Winter menatap bagian bawah seragamnya.
"Tunggu bentar," Jaemin masuk ke dalam mobil meninggalkan Winter yang hanya bisa mengamatinya dari jauh.
Jaemin keluar dengan jas almamater berwarna maroon di genggamannya. "Ini pakek."
"Tapi nanti kotor," Winter enggan menerimannya. Dia ingat sedang memakan es krim saat ini. Kalau netes kan bahaya, bisa kemana-mana entar.
"Enggak papa, sekalian lo cuciin kalau kotor."
Winter tertawa geli. "Itumah maunya kakak aja biar enggak bayar laundry kan?"
"Ketahuan ya?"
Mereka berdua tertawa bersama. Winter mengikat jas almamater milik Jaemin ke sekitar pinggangnya lalu naik ke atas mobil yang terparkir di sisi jalan itu.
Mereka berdua terdiam, sama-sama menatap ke arah jalanan ramai. Sinar lampu dan suara dari kendaraan menemani dua remaja yang sedang di mabuk es krim beda rasa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Winter [End]
Fiksi PenggemarNa Jaemin x Kim Winter x Lee Jeno Judul sebelumnya : Gone "Gue kabulin apapun yang lo mau selain-" "Aku mau ciuman pertamaku sama kak Jaemin." *** "Gue sayang sama dia. Tapi gue cintanya sama lo." "Kakak ngomong apa barusan?" *** "520 artinya I love...