*1*

595 101 24
                                    

26-03-22


Kim Taehyung, sosok keturunan konglomerat yang menjadi aneh. Seumur hidup merasa kesepian. Terlahir sebagai anak semata wayang tidaklah mudah baginya meski diasuh dan dibesarkan dengan kasih sayang yang melimpah. Namun semua menjadi tidak berarti jika kasih sayang itu bukanlah dari sang ibu yang melahirkan tetapi kasih sayang dari seorang babu rendahan.

Taehyung kecil sering dikira tunawicara karena sangat pendiam. Ia juga kadang menjadi seperti tuna rungu yang tak merespon saat sedang fokus dengan sesuatu yang menurutnya sangat menarik, apapun itu.

Hari-hari Taehyung menghabiskan waktu hanya berkutat di dalam ruangan, di mana ruangan tersebut dipenuhi dengan mainan, buku cerita, alat musik dan banyak barang-barang edukasi lainnya yang tertimbun.

Mata tajam Taehyung mengamati pergerakan tangan guru les musiknya yang sedang memainkan saxophone. Ia juga mendengarkan arahan dan mempraktekkannya dengan seksama. Taehyung bertekat untuk menaklukkan alat musik unik itu agar bisa dipamerkan ke kedua orang tuanya.

Kini setelah melewati beberapa bulan latihan. Tiba saat di mana Taehyung memiliki waktu untuk bisa unjuk kebolehan di hadapan orang tuanya yang berusaha meluangkan waktu di sela-sela kesibukan.

Taehyung mulai memainkan saxophone yang terdengar mengalun indah. Di menit-menit pertama ia sangat percaya diri dan merasa senang melihat kedua orang tuanya duduk tenang memperhatikan meski dengan muka datar, namun di menit berikutnya berubah menjadi sebuah bencana.

Taehyung yang malang kini duduk seorang diri di ruang keluarga dengan wajah murung tertekuk juga saxophone yang masih berada di tangan. Ia tak lagi memainkan alat musik tersebut karena kedua orang tuanya tetiba meninggalkan ruangan begitu saja, mereka kembali sibuk dengan urusan masing-masing dan hanya memberi acungan jempol setengah hati.

Pemandangan itu sudah sering ia terima. Taehyung kecewa untuk yang kesekian kali. Ia tak lagi menginginkan acungan jempol ataupun pujian. Taehyung hanya butuh perhatian dan kasih sayang.

Kesibukan kedua orang tua Taehyung menjadi penghalang baginya untuk bisa merasakan hangatnya kebersamaan dalam sebuah keluarga. Di ketahui, ayah Taehyung adalah seorang pengusaha terkenal pemilik beberapa perusahaan ternama hingga keluar negeri. Sedangkan ibunya adalah seorang sosialita yang tak bisa lepas dari kesibukanya di luar rumah.

Setelah kejadian yang tak menyenangkan berulang kali itu, kini Taehyung tak lagi mau mengemis perhatian dari kedua orang tuanya. Ia semakin menutup diri dengan rasa empati yang telah mati.

Kim Taehyung telah beranjak dewasa. Lulus sekolah menengah atas, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke negara asing tepatnya di inggris. Mengambil program fast-track jurusan bisnis yang hanya ditempuh dalam kurun waktu dua tahun saja, ia sudah bisa mendapatkan gelar sarjana.

Sebuah pesawat melaju pelan setelah beberapa saat melakukan pendaratan, hingga akhirnya kini terparkir sempurna di apron bandara untuk menurunkan ratusan penumpang juga berbagai mcam barang-barang bawaan.

Wajah Taehyung menyembul dari balik pintu pesawat. Rambut ikalnya tersibak tak mampu menahan tiupan angin. Matanya terpejam sesaat menghirup udara kebebasan juga kedamaian yang ia rasakan saat kembali ke tanah air.

Hari-hari setelah kepulangannya ke negara asal. Taehyung menghabiskan waktunya hanya untuk menyendiri di sebuah apartemen, termenung sambil mendengarkan musik tanpa melakukan kegiatan apapun. Hingga saat otaknya benar-benar telah merasa sangat bosan dan hampir menjadi gila, barulah ia bersedia menapakkan kaki ke luar ruangan hanya untuk sekedar jalan-jalan di lingkungan sekitar.

Pagi itu untuk yang pertama kalinya, Taehyung mengunjungi sebuah taman di pinggiran kota. Ia duduk mematung dengan earphone IEM yang menancap di telinga menghantarkan alunan musik yang diputar cukup keras.

Pandangan mata Taehyung tertuju pada sebuah bangunan sekolah dasar yang terletak tepat di seberang taman, memperlihatkan murid-murid berseragam batik dengan wajah berseri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan mata Taehyung tertuju pada sebuah bangunan sekolah dasar yang terletak tepat di seberang taman, memperlihatkan murid-murid berseragam batik dengan wajah berseri. Mereka sedang asik bermain disertai canda, tawa.

Seolah ikut merasakan kebahagiaan mereka. Taehyung menampakkan senyum tipis namun tak ada yang tau jika dalam hati meratapi nasib. Ia mengingat kembali kehidupan masa kecilnya yang terasa suram, tak memiliki teman dan hanya terkurung di ruang belajar yang membosankan. Ruang tempat menimba ilmu kala kedua orang tuanya yang super sibuk lebih memilih homeschooling untuknya dengan alasan Taehyung yang sering menjadi sasaran bullying di sekolah formal.

Semakin sore keadaan di taman semakin ramai didatangi oleh para pengunjung dengan usia yang beragam. Beberapa di antara mereka terlihat sedang jogging, membaca majalah atau hanya sekedar duduk-duduk santai sambil memainkan ponselnya.

Kini pandangan Taehyung tak lagi fokus mengarah ke sekolah. Konsentrasinya terpecah saat matanya memaksakan diri melirik ke seorang gadis cantik berpenampilan seksi. Gadis itu memakai leggings dan hoodie ketat berwarna hitam, hingga dengan jelas menampakkan lekuk tubuh indahnya yang menggoda mata.

Taehyung sesekali menunduk menghindari kontak mata dengan si gadis yang sedari tadi menatapnya. Gadis itu tengah duduk berhadapan dengan Taehyung namun ia berada di sisi seberang jalan setapak di taman itu. Nampaknya si gadis tertarik dengan ketampanan Taehyung, meski sebagian wajahnya tertutup oleh topi yang ia kenakan.

Si gadis berulah untuk mencari perhatian. Sesekali ia mengerlingkan mata, melempar senyum menggoda dengan muka genit. Remaja lain seusia Taehyung yang berada di sekitar tempat itu tak bisa mengalihkan pandangan pada kemolekan si gadis, apa lagi om-om mata keranjang yang sedang mencari mangsa.

Berbeda dengan Taehyung yang sama sekali tak tertarik. Ia malah merasa risih dan jijik hingga lebih memilih untuk meninggalkan taman tersebut dengan muka cuek. Usaha si gadis pun seketika menjadi sia-sia. Ia mendecih dengan muka kesal memutar bola mata sambil bergumam memaki Taehyung yang pergi tanpa sedikitpun menoleh.

Tak jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya. Kegiatan rutin Taehyung di apartemen hanya mendengarkan musik sambil rebahan, tak ada keinginan untuk melakukan lebih banyak aktivitas di luar ruangan. Taehyung masih dalam fase balas dendam, di mana saat kuliah hampir tak ada waktu untuk bersantai. Setiap hari yang ia lakukan hanyalah mengerjakan tugas dan tugas.

Saat ini bagi Taehyung menjadi pengangguran adalah hal yang paling menyenangkan. Aneh! seketika kata itu lah yang muncul. Lalu apa gunanya bersusah payang kuliah sampai ke luar negeri? jawabannya hanya untuk mengejar titel. Taehyung telah memiliki segalanya, ia di beri kebebasan untuk menghabiskan harta orang tua sebagai ganti atas kehidupan sosialnya yang terenggut sewaktu kecil.

Taehyung kembali mendatangi taman yang letaknya berdekatan dengan gedung sekolah yang ia kunjungi kemarin. Kali ini tak sekedar mendengarkan musik, ia ingin menyalurkan hobinya yang lain yaitu fotografi untuk mengabadikan hal-hal di sekitar yang menurutnya menarik.

Siang hari saat jam pulang sekolah. Terlihat murid-murid berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Sebagian dari mereka langsung pulang, sebagian lagi ada yang masih duduk-duduk menunggu jemputan, asik bermain-main, ada juga yang menyerbu penjual jajanan.

Taehyung mengeluarkan kamera DSLR nya untuk mengabadikan momen-momen lucu mereka. Hingga sesaat kemudian kameranya tak sengaja mengarah ke salah seorang murid perempuan yang memiliki aura berbeda dan langsung mencuri perhatiannya.

Entah apa yang terjadi pada Taehyung hingga terpaku dan tak bisa mengalihkan pandangan. Hatinya berdesir melihat keindahan pada sosok gadis kecil yang menurutnya sangat cantik berkharisma yang kini tengah berdiri dengan senyum menawan, di depan pagar sekolah.




Baca kelanjutannya ya. Terimakasih❤

Lily_kekasih kecilku   (SN x BTS)2 (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang