38*

2.8K 300 39
                                    

Selamat hari Selasa 👋 saya membawa chapter baru 😚

Mohon maaf untuk typo dan ketidakjelasan alur 🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Selamat membaca 🤗

•••••••••



Emosi memuncak pada diri seorang Bright Albara Vransisco, melupakan dosa besar yang telah dilakukan, dirinya malah datang ke kediaman adik kelas itu.




"Gak usah boong lu, lu tau kan Win dimana ?!"

"Bright jaga sopan santun" tutur Mew

"Kalian dateng pagi-pagi ke rumah gua, dapet alamat rumah gua dari siapa ?"

"Maaf ya, eu Dew ya ?"




Dew mengangguk saat Mew berkata




"Maaf kalau kedatangan kita ganggu kamu, mengenai alamat, kita dapat informasi dari beberapa teman sekelas kamu"

"Wow, terus kesini ngapain ?"

"Kamu tau Win dimana ?"

"Apart"

"Tadi gua tanya lu jawab gak tau!"

"Lo lebih tua daripada gua kak, harus nya Lo bisa pasang etika"

"Diem dulu Bright, kamu tau Win di apart ? Apart mana ?" Gulf kali ini membuka suara

"Apart yang di kokas"

"Kamu gak bohong kan ?"

"Gak kok, kemarin Dew ketemu Win disana"

"Tapi tadi kita kesana gak ada"

"Duh, maaf kalau soal itu Dew juga gak tau Mas. Ada yang mau di omongin lagi atau gimana ?"

"Udah gak ada kok, kita pamit ya. Makasih infonya, dan maaf ganggu"





Sepeninggal mereka semua, Dew pun terserang rasa panik akan keberadaan Metawin.





"Kak lu kemana si ?" Gumamnya




Nomer Metawin masih tak aktif sampai saat ini, Dew yakin Metawin akan baik-baik saja.


•••••••••



Terhitung dua hari, semua mencemaskan sosok yang tak kunjung tiba.



"Gulf, makan dong, kamu dari pagi belum makan loh"

"Gimana aku bisa makan, Win aja gak ada kabar aku gak tau dia dimana"

"Kamu butuh makan Mas, setidaknya minum susu ini" bude datang dengan memberi segelas susu

"Bude juga dari kemarin tidur kan ?"

"Kamu pikirin anak kamu yang didalam sana Gulf, jangan egois. Win pasti baik-baik aja"





Lalu hening, tidak ada obrolan lagi di rumah itu.




Wanita yang lebih tua, sibuk berdiam diri sambil mencemaskan majikan yang sudah ia anggap seorang anak.




"Win, kamu dimana sayang"





Ceklek




Semua mata tertuju pada suara pintu terbuka dan derap langkah kaki yang perlahan mendekat.




Arcoiris ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang