02*

4K 316 13
                                    

Hai.... I'm Back 👋

Sorry ya lama update nya 🙏

Seperti yang udah dijelasin di prolog, draft cerita ku yg lama hilang, jadi mau gak mau aku harus ketik ulang, maaf ya kalau bikin kalian nunggu ehehhe 😁 tpi itu pun klo ad yg nunggu ya ehe 😆

Maaf kalau ada typo 🙏😭

Selamat membaca 🤗 jangan lupa tinggalkan jejak 😘

••••••••••








S

esuai dengan omongan kemarin, saat ini Bright telah tiba di kediaman Metawin.


"Sudah sarapan nak ?" Tanya wanita paruh baya

"Belum" jawab Bright yang di akhiri cengiran

"Ayok sini duduk, sambil nunggu Win nya turun. Kamu biasa minum apa pagi-pagi ?"

"Apa aja Bu"

"Panggil Bude"

"Iya bude"


Lima menit kemudian, Metawin mulai menuruni anak tangga rumahnya.

Rumah Metawin, bukanlah rumah yang megah bak istana, melainkan hanya rumah minimalis pada umumnya.


"Bude mana ?" Ucap Metawin membuka obrolan

"Di dapur mungkin"


•••••••••••

Saat ini, waktu menunjukkan pukul satu siang, jam-jam rawan untuk mengantuk, apalagi tadi baru saja istirahat kedua, jam dimana anak-anak akan makan besar.

Kantuk pun menyerang manusia blasteran itu, berulang kali ia menguap. Ingin sekali menutup mata, namun guru killer di balik meja ujung kelas itu adalah ancaman terbesar nya.

Matematika ? Aaa shit, terllau muak mempelajari nya di tengah jam seperti ini.


"Pak" ucap Bright ragu

"Apa kau, panggil-panggil, ingin apa kau ?" Ucapnya dengan logat Medan

"Izin ke toilet"

"CK, ganggu saja kau. Cepat sana"


Setelah keluar kelas, Bright membuang nafasnya lesuh.

Mencuci muka saat telah tiba kamar mandi.

Namun pendengaran nya terganggu, dengan suara rintihan.

Merinding ? Jujur saja iya


"Setan ? Emang ada setan' ya ?" Monolog nya

"Samperin enggak ?" Ucapnya sambil memainkan jari


Dengan penuh keberanian, Bright langkahkan kakinya menuju bilik ujung.


"Siapa ?" Ucapnya ragu-ragu

"Lo siapa ?" Jawabnya dengan sewot


Suara itu tak asing untuk pendengaran nya.

Brag


Pintu kamar mandi terbuka, menampakkan Metawin yang tengah terduduk di water closet dalam keadaan tertutup.


"Kenapa ?"

"Gak papa" jawabnya lalu melenggang pergi

"Tunggu" pergelangan tangan Metawin tertahan

Arcoiris ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang