39*

3K 300 66
                                    

Ya karena ramai, jadi kita tepati hehehhe 😁

Mohon maaf untuk typo dan ketidakjelasan alur 🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Selamat membaca 🤗


•••••••••

Suasana dalam rumah kian tegang, Mew senantiasa merapalkan kalimat penenang untuk sang suami.

"Jangan di gigit jari nya, nanti berdarah"

"Kak Win gimana ?"

"Kamu tenang dulu ya ? Aku tahu kamu khawatir dan ngerasa bersalah, tapi kamu gak bisa bertindak seperti ini sayang. Tenang jangan emosi"


Atensi keduanya mengarah, pada sosok wanita yang baru saja keluar dari kamar itu.

"Aku mau ke bude dulu"

"Iya, aku tunggu di ruang tamu ya ? Kamu selesaikan dulu sama bude"

"Oke"



Gulf menitih langkahnya, membawa tubuh yang semakin berat karena bobot bayi yang kian bertambah.



"Bude" ucap Gulf

"Mas pulang dulu mau ?"

"Win marah ya sama Gulf ? Gulf harusnya gak pukul Win bude, Gulf udah janji untuk itu"

"Mas, mas sayang sama Win ?"

"Ya bude"

"Kalau gitu, biarkan Win sendiri dulu ya ? Dia akan mau bicara sama mas kalau dia siap, mas bisa tunggu sebentar ?"

"Jadi Gulf harus pulang dulu ?"

"Gak papa ya mas ?"

"Oke bude, kabarin apapun tentang Win ya bude ?"

"Pasti, kamu hati-hati ya pulang sama Mew nya"

"Iya bude"



•••••••




Sudah terhitung dua jam Metawin terlarut dalam sendiri ditengah gelap, hanya alunan musik acak dengan instrumental menenangkan yang menemani.



Waktu pun telah menunjukkan jam makan siang, diluar sana sudah terdengar suara ketukkan pintu secara berulang.





"Bude Win belum lapar" ucap nya bohong

"Bude tahu kamu ingin menenangkan diri, jadi ini makan siang kamu ada di depan pintu ya, kamu makan didalam saja. Bude tidak akan ganggu waktu sendiri kamu Win"

"Makasih bude"




Earphone yang terhubung pada telinga sudah terlepas, mengambil nampan yang sudah terletak di depan pintu.

.

Tidak, Metawin tidak memakannya hanya menaruh nampan diatas meja belajar lalu menuju bilik kamar mandi dan mendinginkan kepala.


••••••••••


Badan yang masih basah, diajak keluar dari bilik semula. Terlilit handuk pada bagian bawah, dan jalan menuju cermin setubuh itu.



Dibukanya perlahan, menatap pantulan pada kaca, mengamati setiap inci nya.



"Hehehhe aku kurang apa sama kamu Bi" gumam nya





"Arghhhh"




Metawin mengeluarkan apa yang seharusnya di keluarkan dari kemarin.



Arcoiris ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang