X46🌻

2.6K 197 46
                                    



Happy Reading 🍀

Dikit lagi ending yey🌼

Malam sudah semakin larut, tandanya acara resepsi pernikahan Jeno dan Nana sudah hampir selesai, di lihat dari para tamu yang mulai semakin surut.

Venue sudah mulai agak legang, tidak sesesak tadi.

"Dy," Panggil Mayra lemas, ia tiba tiba meletakkan kepalanya di atas paha Mark.

"Lho, Kakak kenapa?" Mark panik.

Tiba tiba air mata Mayra mengalir ke celana bahan abu abu yang Mark kenakan. Dengan sigap Mark mengangkat Mayra ke pangkuannya, kemudian mengecek suhu kening Mayra yang terasa dingin.

"Pusing," Jawab Mayra lirih. Ia merebahkan kepalanya di dada bidang Mark.

"Istirahat yuk sama Daddy?" Mark mengusap usap bagian belakang kepala Mayra.

Mayra menganggukkan kepalanya.

Mark menoleh ke samping kursinya tempat Kevin duduk, "Adek, sama Oom Eric dulu ya, Daddy mau bawa Kakak bobo di kamar."

"Mau ikut." Kevin langsung mencengkram lengan jas Daddynya.

"Sebentar yah, sama Oom dulu. Adek kan hebat, anak baik."

Kevin menganggukkan kepalanya ragu, walaupun di hati kecilnya tidak ingin berpisah dengan Daddynya.

Mark bangkit, membawa Mayra ke gendongannya.

"Ric, nitip Kevin ya. Mayra keknya kecapean nih, gue mau bawa dia istirahat dulu. Nanti tolong anterin ke Chandra yah."

"Oke, cepet pulih ya sayang." Eric mengecup kening, kemudian mengelusnya.

Mark tersenyum kecil, kemudian membawa Mayra ke kamar hotel yang sudah di boking kan keluarga Jeno semalam.

🍀🤍🐹

"Mark? Mayra gimana?" Chandra memasuki kamar dengan Eric yang mengikutinya di belakang sambil membawa Kevin yang sedang tertidur di gendongannya.

"Aman kok, katanya tadi pusing. Agak anget juga badannya, tapi udah tidur dari tadi. Sini Ric, Adek taro di sebelah kakak aja." Mark membenahi bantal dan guling sebelah Mayra.

Dengan hati hati Eric meletakkan Kevin di samping Mayra. Setelah memastikan posisinya nyaman, ia meletakkan satu buah guling di antara Mayra dan Kevin sebagai pembatas. Jaga jaga khawatir saat tengah malam mereka akan saling menendang.

"Lo nggak pulang kan, Kak? Gue balik duluan yah," Pamit Eric.

"Hooh, gak tenang gue ninggalin mereka kalo lagi nggak baik baik aja gini. Hati hati ya."

Eric menganggukkan kepalanya.

"Bye Chan, gue balik dulu."

"Hati hati, Ric. Makasih udah jagain adek tadi."

"Dih apaan sih, Kevin kan ponakan gue juga. Sans lah, gue balik dulu." Eric mengambil jas nya yang sejak tadi di pegang Chandra, kemudian keluar dari kamar.

Setelah pintu tertutup Chandra mendudukan dirinya di sofa samping kasur. Ia melepaskan ikatan rambutnya yang terasa menarik kulit kepalanya, Chandra menghela napas lega, rasanya bebannya sedikit berkurang.

"Acaranya udah selesai?" Tanya Mark. Sambil mendudukan dirinya di ujung sofa juga, agak memberikan jarak pada Chandra.

"Hampir sih kayaknya, tapi gue tadi nyari Mayra. Kata Eric di bawa lo soalnya kayak kecapean gitu. Terus Mama Tya denger, gue di suruh kesini aja, takut Mayra rewel, eh taunya tidur. Kevin juga tidur di bahu Eric tadi, sekalian lah dia nganter kesini."

FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang