It's me, hi.
Nay kambek lagi wkwkwkwGuys kabarin ya kalo ketemu typo.
Happy Reading 🌱
"Oo jadi gimana, ada apa?" Daddy Jo to the point.
"Jadi gini, Mommy, Daddy. Mark mau minta restu kalian buat menikah bulan depan."
"Hah, Bulan depan? Ngaco kamu!" Refleks Mommy Liana meninggikan suaranya.
Keduanya menatap tajam anak sulung mereka yang kini menundukkan kepalanya.
"Nggak Mommy nggak setuju."
"Mom?!" Mark menatap Mommy Li kaget, berikut Chandra dan Daddy Jo juga.
"Jangan bercanda deh kalian. Dalam sebulan tuh dadakan banget. Nikah itu butuh banyak persiapan," Tambah Mommy Li.
Mark menelan ludahnya.
"Tunggu Mom, biar Mark jelasin dulu gimana planning dia. Nggak mungkin mereka mau nikah tiba tiba gada persiapan." Daddy Jo menggenggam tangan Mommy Li berusaha menenangkan isterinya dahulu.
"Huh, yaudah jadi gimana?"
Mark dan Chandra saling tatap sejenak, mencari dukungan. Kemudian ia menganggukkan kepalanya mantap. "Mom, Dad. Planning kita sebelum si kembar masuk sekolah, kita udah satu Kk." Mark menjeda sejenak mengambil napas.
"Nah mereka mulai daftar dan masuk sekolah kurang lebih dua tiga bulanan lagi lah. Jadi kita berencana sebulan lagi untuk menikah."
"Nggak perlu mewah, yang penting kita bisa nikah sah secara agama dan hukum. Resepsinya juga nggak perlu banyak banyak tamu. Karena bukan musim nikahan juga kayaknya bisa lah kita atur semuanya ke wo. Biar di tangani dengan siap. Mumpung finansial Mark juga siap. Jadi minggu ini kita mau fokus minta restu dulu," jelas Mark.
"Mark, biaya gedung dan wo biar Daddy yang tanggung. Kamu cukup bayar wedding dress kalian aja," tambah Daddy Jo.
"Maaf Dad, tapi Mark mau menikah dengan biaya sendiri," bantah Mark.
"Mark dengerin Daddy. Bukan Daddy meremehkan finasial kamu, tapi ini merupakan suatu kewajiban orang tua untuk menikahkan anak anaknya. Apalagi kamu anak sulung Daddy. Pernikahan pertama dalam keluarga Daddy. Daddy yakin kamu sangat mampu untuk membuat acara nikahan mewah untuk kamu sendiri, tapi ... Alangkah lebih baiknya uangnya di simpan untuk keperluan yang lebih penting pasca nikah. Anak kalian dua, sebentar lagi masuk sekolah. Biaya pendaftaran double, uang saku double. Dan kamu juga sudah tidak sendiri lagi Mark melainkan hidup berempat dalam rumah itu." Daddy Jo menatap Mark dan Chandra bergantian.
"Jadi tolong jangan tolak apa yang sudah Daddy anggarkan untuk masa depan kamu, fikirkan baik baik apa yang Daddy utarakan. Iya atau nggak sama sekali. Seperti kata Mommy tadi."
Jadi mau tidak mau mereka mengangguk menyetujui apa yang Daddy Jo mau.
F.R.I.E.N.D.S
Beres urusan restu kedua orang tua Mark, kini Chandra duduk berdua di gazebo taman belakang rumah, dengan tubuh yang mereka sandarkan pada kayu gazebo, selonjoran sambil melihat kolam ikan koi besar milik Daddy Jo.
Si kembar di ajak keluar Daddy Jo dan Mommy Li, membeli makanan untuk makan malam mereka nanti. Dengan Eric yang menjadi supir mereka. Jadi untuk sesaat Mark dan Chandra bisa menikmati waktu tenang berdua.
Sambil lalu mengatur strategi meminta restu kepada satu satunya saudara dari pihak Chandra untuk di mintai restu. Yaitu kakak kandung sang ibu, yang hingga saat ini masih selalu mengirimi uang bulanan hingga uang biaya kuliah pada Chandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS
FanfictionChandra memilih tidak memberitahu Mark, jika ia tengah mengandung anaknya, agar Mark tetap pergi mengejar mimpinya ke Canada. Tak sengaja pula Chandra bertemu dengan Jeno dan keluarganya, yang justru hendak bertanggung jawab atas bayinya. Lantas b...