Hidupku (Revisi)

3K 282 32
                                    

IG kenazovella
TikTok kenazovella
Threads kenazovella
Telegram kenazovella

IG kenazovella TikTok kenazovella Threads kenazovella Telegram kenazovella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Jisoo, apa aku boleh masuk?"

Dari balik pintu yang dibuka sedikit, Jennie menyembul. Menampakkan wajah yang mengintip kamar Jisoo.

Membuat penghuni kamar yang baru saja selesai membersihkan diri dan berganti baju lalu sekarang sibuk mengeringkan rambut dengan handuk itu tersenyum menyambut baik keinginan Jennie.

"Masuklah Jennie, kamar ini tidak pernah aku kunci. Agar kau bisa menyelinap masuk sepuasnya dan tidur di sini seperti dahulu."

Jennie yang sudah mendapat izin segara berlari menuju tempat tidur empuk milik Jisoo, melompat riang dan berbaring di sana.

Jennie memejamkan mata, menikmati kenyamanan dari tempat tidur sang kakak. Kasur yang empuk dan harum aromaterapi mint melekat kuat. Ini benar-benar bisa mengobati Jennie dari penat jasmani dan psikis yang menghantam dirinya beberapa minggu terakhir. Jennie tidak pernah tahu, mengapa kamar ini dan Jisoo selalu candu baginya.

Dahulu sebelum kesibukan menyerang keduanya, Jennie selalu diam-diam menyelinap masuk kamar Jisoo dan meminta tidur dalam dekapan sang kakak. Itu benar-benar sukses membuatnya tidur nyenyak. Sesuatu yang entah mengapa tidak pernah Jennie dapatkan di tempat tidurnya sendiri. Mengingatnya, membuat calon ibu muda itu merindukan sensasi yang sudah lama tidak dirasakan lagi semenjak keduanya sama-sama sibuk dan tidak memiliki waktu untuk menghabiskan waktu berdua.

"Hei, calon ibu muda jangan lasak begitu. Ingat kau ini sedang hamil, jaga kandungan mu. Bahaya melakukan hal-hal seperti itu tadi." Jisoo menegur, khawatir dengan tingkah Adiknya.

Jennie tersadar dari lamunan. Mengangguk mengiyakan perintah Jisoo. "Iya, Kak Jisoo. Tidak akan aku ulangi. Mianhae, yang tadi itu aku lupa kalau sekarang sedang mengandung."

Jisoo tidak berkomentar lagi, dia hanya menggeleng dengan tingkah ceroboh Jennie yang beresiko cedera bagi kandungan.

Jisoo memulai obrolan dengan masih berkutat mengerikan rambut. "Aku baru ingat. Bagaimana respon agensi saat mengetahui kebenaran tentang kalian berdua. Apa ada kendala dalam meminta izin pernikahan?"

"Tidak ada kendala. Kedua belah pihak agensi dari aku dan Kai saling mendukung niat baik kami. Bahkan semua staf yang mengetahuinya memberi restu dan ucapan selamat."

"Lalu mengapa berita pernikahan kalian belum rilis juga?" Jisoo tidak sabaran.

Membuat sang adik yang tengah tiduran dengan posisi terlentang itu terkekeh kecil menanggapi kelakuan Jisoo.

"Astaga, dimohon bersabar sedikit. Pihak kedua agensi kami sedang mempersiapkannya hari ini. Mereka butuh saling berkomunikasi dan mencocokkan konfirmasi agar sinkron dan tidak membingungkan khalayak umum terutama para fans kami saat pernyataan resmi diturunkan di media."

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang