🍁🍁🍁
Dan hari itu. Irene tak akan pernah melupakannya. Dalam sehari semalam hidupnya akan mengenyam rasa sakit berkepanjangan. Butuh waktu begitu lama untuk sembuh. Di masa yang akan datang Irene bahkan rasanya tidak sanggup untuk mengingat hari menyakitkan ini.
"Baiklah, silahkan berpencar dan temukan bendera sebanyak mungkin. Tim yang mendapatkan bendera paling banyak akan menang." Pak guru dan pemandu acara Camping sekolah memberi arahan. Satu persatu ketua tim mendapatkan peta area permainan mencari bendera di lokasi camping.
Maka dengan begitu anak-anak mulai berpencar sambil membaca peta. Menuju titik lokasi keberadaan bendera. Momo sebagai ketua memandu. Irene ada dalam kelompok yang sama dengan Jisoo dan Seulgi.
"Bagaimana, kita siap melakukannya?"
"Tentu saja. Jujur akh sangat tidak suka satu tim dengan mereka." Saat itu Irene dengan bodohnya mengikuti rencana Momo dan teman-temannya yang lain.
Mereka kompak meninggalkan Jisoo dan Seulgi di tengah perjalanan. Awalnya Irene merasa senang. Justru ia tidak mengetahui sesungguhnya marabahaya sedang menanti di depan sana. Irene dijebak Momo dan teman-temannya.
🍁🍁🍁
"Jisoo, bagaimana ini? Kita terpisah." Sungguh Seulgi sangat panik. Takut tersesat semakin jauh masuk ke hutan.
Sementara Jisoo tidak memiliki gurat ketakutan sedikitpun. Tetap berjalan sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku.
Sebenarnya Jisoo sudah mengetahui rencana Momo, Irene dan teman-temannya itu. Sebelum berangkat berpencar. Ia mendengar bisik-bisik mereka yang akan meninggalkan dirinya dan Seulgi di tengah perjalanan.
Baiklah, jika itu kemauan mereka. Jisoo dengan senang hati mengikutinya. Ia lebih suka melakukan sesuatu sendirian dari pada beramai-ramai. Berisik. Telinga Jisoo yang ada sakit.
Toh lagi pula sebelum berangkat. Jisoo sempat melihat dena peta yang di perlihatkan di papan saat pak Guru dan Pemandu acara Camping menjelaskan. Beruntung ia genius. Dalam sekejap Jisoo hapal dan paham letak-letak rute yang harus dilewati.
"Jisoo, apa tidak sebaiknya berteriak minta tolong?"
"Seulgi!" Jisoo menatap wajah temannya yang kentara sangat ketakutan.
"Kau berisik sekali!"
"Tapi Jisoo, kita sepertinya sudah tersesat. Kita semakin jauh masuk ke dalam hutan."
"Tenang saja, kawan. Aku tau jalan kembali dan bahkan titik keberadaan bendera-bendera camping itu. Aku sudah melihat peta dan menghafalkan rute-rutenya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Short StoryJudul : Happiness Genre : Family Episode : Lengkap Jisoo sebagai anak tertua dan kakak dari ketiga bersaudara, mencoba memperbaiki keadaan keluarganya yang berantakan. Dimulai dari Jennie yang hamil di luar nikah, lalu Rose dituduh melukai teman se...