Piknik Keluarga (Revisi)

1.9K 257 23
                                    

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Pagi ini Jisoo kehilangan kata-kata, tak tau harus menggambarkan seberapa bahagianya dia melihat kehadiran orang-orang yang sangat dirindukan, bersatu dalam meja yang sama. Meski masih canggung, tapi bagi Jisoo begini saja lebih dari cukup.

Langkah kaki Jisoo terasa ringan, semakin dekat, semakin membuat hatinya berdegup kencang, perasaan riang menanti momen ini sudah lama sekali. Mata Jisoo tak mampu berbohong, sorot mata yang merindu terpampang nyata di retina hitam kelamnya.

"Terimakasih banyak tuhan, aku bahagia walau hanya melihat ini saja!"

Tuan Kijoon dan nyonya Jiah tak saling berbicara, sibuk menyantap.

Tetapi kegaduhan terjadi dengan si kembar yang berebut kursi, memperdebatkan siapa yang harus duduk di dekat Jisoo.

Berbading terbalik dengan Jennie yang asik menerima perlakuan manis Kai, mulai dari diambilkan nasi bahkan sampai Kai menuangkan susu ibu hamil untuk sang istri.

Meja yang menjadi saksi kesendirian Jisoo menghabiskan makan, kini tak lagi kosong, anggota keluarga sempurna berkumpul bersama, bahkan dengan bertambahnya anggota baru.

"Kak Jisoo, duduklah di sini saja."

Lisa menggeser kursi di dekatnya, lantas menepuk kursi meminta si sulung duduk disampingnya. Gadis dengan ciri khas rambut poni itu mengabaikan Rose yang lebih gaduh, protes tak terima Kakaknya direbut si bontot.

"Yak poni kuda, mana bisa begitu. Kak Jisoo harus duduk di sampingku."

"Aku tidak perduli, aku juga ingin duduk di samping Kak Jisoo."

"Kau berani sekali membantah ku, mau ku cukur poni kudamu itu."

"Jika kau punya nyali untuk melakukannya, maka besok kau bangun dalam keadaan botak. Rose!"

Jennie yang mendengarnya hanya mampu mengeleng, perang dingin si kembar untuk mendapat perhatian Jisoo masih saja berlangsung.

"Adik-adik mu lucu sekali!"

Jennie mengangguk mengiyakan pendapat sang suami, Kai.

Jennie menambahkan. "Abaikan saja mereka yeobo, mereka berdua tidak akan berhenti sampai mendapatkan Kak Jisoo."

Kai terkekeh kecil mendengarnya.

"Hei.. Kakak ipar, cepatlah kemari dan hentikan kegaduhan ini."

Jisoo tersenyum hangat mendengar penuturan Kai yang gemas atas tingkah si kembar, bukan hanya Kai, anggota baru keluarga Hwang. Jisoo sendiri sebagai yang tertua bersaudara, sangat gemas melihat kelakuan adik kembarnya. Di setiap kesempatan, berdebat memperebutkan sesuatu sudah seperti tradisi bagi keduanya, Rose dan Lisa.

Dan Jisoo pun jadi jadi korban dari persaingan sengit si kembar.

"Please, Kak Jisoo duduklah di sampingku!" Lisa memasang wajah memelas.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang