Bismillahirrahmanirrahim....
Sebaik-baiknya bacaan ialah Al-Qur'an.
Kembali aku membuat cerita "JELILAH" dengan tema pernikahan dan romantis, namun dihiasi dengan bumbu-bumbu kesedihan.
VOTEMEN JANGAN LUPA!
Enjoy!!!
*Jibril side story*
Jibril telah terjerumus ke dalam hubungan terlarang. Ia diam-diam menjalin hubungan dengan Raline tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Keduanya sudah berpacaran selama enam bulan.
Malam ini, Jillian datang ke mansion keluarga Xinlaire bersama anak dan suaminya. Bersamaan dengan janji Jibril yang hendak mengajak Raline kencan. Karena sang papa mengatakan ini obrolan penting dan Jibril harus ikut. Maka mau tidak mau, ia harus menunda kencannya malam ini.
Kedua keluarga itu kini berkumpul di ruang tamu. Di samping Jillian, duduk seorang gadis bercadar. Dia adalah Jelilah safwa adinda. Putri tunggal Liam dan Jillian.
"Nah, Jibril... mama dan tante Jill ingin membuat hubungan keluarga kita semakin erat. Maka dari itu... kami berencana menjodohkanmu dengan Jelilah," ujar Lytian to the point.
"...." Jibril terdiam, syok mendengar penuturan sang mama yang tiba-tiba.
"Sebelumnya, apa kamu memiliki perempuan lain yang kamu sukai? Atau bahkan kekasih?" tanya Liam.
"...." Jibril masih terdiam.
Jack menepuk pundak putranya. "Jibril?"
"Ya? Oh... tidak, tidak ada," jawabnya berbohong.
Lytian tersenyum senang. "Alhamdulillah, berarti perjodohan ini bisa dilanjutkan."
"Mereka berdua sama-sama sudah lulus kuliah, lebih baik langsung menentukan tanggal pernikahan," usul Jillian.
Jack mengangguk setuju. "Betul, lebih cepat lebih baik."
"Bagaimana kalau dua minggu lagi?" usul Lytian.
"Aku setuju!" sahut Jillian.
"Tapi, Ma--" Jibril hendak menyela.
"Tidak apa-apa, Jibril," sela Jack. "Umur kamu juga sudah dewasa dan pas untuk menikah."
Jibril akhirnya mengangguk kaku, sedangkan Jelilah diam saja dan menuruti keinginan orang tuanya.
∆∆∆
Sehari sebelum pernikahan, Jibril bertemu dengan Raline dan menceritakan tentang perjodohannya dengan Jelilah. Sebagai kekasih, Raline pastinya sedih dan ada rasa tidak rela karena dia sangat mencintai Jibril. Keduanya sedang berada di sebuah pantai.
"Ternyata akhirnya benar-benar menyakitkan," gumam Raline.
"Maafkan aku, Raline... aku tidak bisa menolak perjodohan ini, aku tidak ingin mama dan papaku kecewa," ujar Jibril berat hati.
Raline mengusap air matanya yang sempat keluar. "Tidak apa-apa, dari awal seharusnya kita tidak berhubungan. Karena akhirnya pasti akan seperti ini, menyakitkan."
"Tolong jangan menangis, aku tidak bisa melihatmu seperti ini." Jibril ingin sekali mengusap air mata itu, namun tak kuasa.
"Hubungan kita berakhir sampai di sini, selamat berbahagia." Raline hendak beranjak, tapi Jibril menahannya.
"Aku mencintaimu, Raline. Tapi--"
"Sudah, jangan membuat keadaannya semakin rumit. Lupakan aku, Jibril." Raline beranjak dari duduknya dan bergegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Jelilah ✓
Fanfiction(Xinlaire series 2) Tentang Jibril yang dijodohkan dengan wanita bercadar bernama Jelilah. Walaupun sudah menikah, perasannya tidak berubah dan tetap mencintai mantan pacarnya, Raline. "Dilihat dari manapun, kamu memang lebih cantik dari Raline, tap...