Dua belas

3.4K 546 314
                                    

Update lagi dong~
Jangan lupa votement! Ramaikan ya, biar aku semengot!!












Beberapa bulan yang lalu, sebuah pesawat jatuh di sebuah hutan. Badan pesawat menabrak gunung hingga mengakibatkan pesawat terbelah dua sebelum akhirnya meledak. Saat badan pesawat terbelah, Liam dan beberapa orang terjatuh, Liam sendiri tersangkut di ranting-ranting pohon sebelum jatuh ke tanah. Sedangkan yang lain langsung jatuh ke tanah, membuat mereka tewas seketika. Sebagian besar penumpang tetap berada dalam pesawat sampai pesawat tersebut meledak.

Liam mengalami luka-luka dan memar di sekujur tubuhnya karena tergesek dan terbentur dahan dan ranting. Lengan kanannya patah. Dengan sisa tenaganya, Liam bangkit, mencari ranting kayu yang agak besar dan batang tumbuhan yang merambat. Mengapit lengannya yang patah dengan ranting kayu lalu mengikatnya dengan batang merambat, Liam melakukannya sambil menahan sakit yang luar biasa.

Selesai dengan tangannya, Liam segera bergegas bergegas dari hutan, mencari jalan raya. Atas izin Tuhan, Liam berhasil keluar dari hutan tanpa gangguan binatang buas dan sampai ke jalan raya.

Liam melambaikan sebelah tangannya, meminta tumpangan pada orang-orang yang sudi menolong dirinya. Cukup lama ia berdiri sembari menahan sakit di sekujur tubuhnya. Sampai sebuah mobil mewah mendekat ke arahnya.

"Mas, Mas... itu ada orang di depan!" pekik seorang wanita pada suaminya. "Sepertinya dia butuh pertolongan."

"Loh, itu bukannya pak Liam yang perusahaannya bekerja sama dengan perusahaan kita?" gumam sang suami.

"Oh ya? Kalau begitu kita harus menolongnya, Mas," ujar sang istri dan suaminya mengangguk setuju.

Singkat cerita, suami istri itu langsung menolong Liam dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.

Mereka berdua adalah Raden Agung bathara bumi Reifansyah dan istrinya, Raden nganten Nyimas ayu putri sari. Orang tua Harsa dan Ayudia, pemilik perusahaan besar yang telah bercabang di mana-mana.

Karena Agung berteman baik dengan Liam, juga merupakan rekan bisnis, maka seluruh biaya rumah sakit Liam ditanggung olehnya. Dan selama masa pemulihan, Liam dipersilakan tinggal di istana keraton selama berapa bulan.

Harsa baru mengetahui kalau Liam adalah ayah Jelilah karena pria itu sendiri yang menceritakan tentang keluarganya. Akhirnya, saat Jelilah hendak melahirkan, Harsa segera memberitahu Liam, kemudian berangkat menuju rumah sakit bersama waktu itu.

####

Aji ezaz adara xinlaire, cucu kedua keluarga Xinlaire telah lahir. Nama itu diberikan langsung oleh ayah mertua Jelilah, nama itu memiliki arti 'Karunia tuhan yang berharga dan dihormati' dan nama belakang Xinlaire yang berarti 'cahaya terang'. Nama tersebut sudah Jack siapkan setelah mengetahui bahwa cucu keduanya itu berjenis kelamin laki-laki.

Jelilah sudah dipindah ke ruang rawat. Beberapa saat kemudian, bidan datang bersama bayinya. Jelilah tidak sabar ingin menggendong buah hatinya yang lucu itu.

"Siapa yang akan mengazani?" tanya bidan tersebut.

"Saya saja," ujar Harsa mengajukan diri. "Boleh?" tanyanya pada Jelilah.

"Tapi, kan...." Jelilah melirik ayahnya.

"Biarkan saja, Nak... lagipula tidak ada syarat tertentu tentang siapa saja yang wajib mengazani bayi yang baru lahir," kata Liam.

"Benar, tidak masalah jika Harsa ingin mengazani bayimu," imbuh Jack.

Jelilah akhirnya mengangguk setuju. "Baiklah... kamu boleh mengazaninya."

Air Mata Jelilah ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang