Chapter 30

308 13 14
                                    

I hate you but I loved you
***

Rasanya, bukan hanya Raka saja yang jengah  melihat kehadiran Rama di rumah ini hampir setiap hari, nyatanya ayah Siwon lebih muak melihat tampang Rama yang kadang datang tiba-tiba ke rumahnya, kadang-kadang sudah ada di meja makan aja pas sarapan atau pas waktu makan malam, dengan senyum terbaiknya Rama menyapa semua penghuni rumah itu.

Raka masih belum terlalu menanggapi Rama, bahkan Jefryan belum tau sama sekali kalau adiknya itu telah didekati lagi oleh sang mantan, apa kabar kalo Jefryan tau Rama sudah ngeklaim lagi kalo Raka sekarang adalah pacarnya.

"pagi yah hehehe"

"hum" Seperti pagi kesekian ini, Rama kembali mampir karena tak ada jadwal kuliah pagi. Jawaban ayah Siwon masih saja jutek terhadapnya, begitupun Raka yang seolah acuh tak acuh, syukurlah bunda Yuna selalu menyambutnya penuh cinta.

"Nana kok belom turun yah?" Tanya Rama mencoba akrab lagi

"hmm" Ayah Siwon mengedikkan bahunya tanda tak tau. Rama coba memaklumi dan tersenyum saja, dia sadar dia yang membuat semua ini terjadi.
Tak lama kemudian Raka turun berbarengan dengan bunda Yuna yang sudah selesai memasak dan menata sarapan ke atas meja.

"gorgeous like always, pagi Nana.." Sapa Rama dengan riangnya, ia tunjukkan senyum favorite Raka dulu, sapa tau senyum Rama yang ini masih jadi favorite Raka.

"pagi.., pagi ayah pagi bunda" Raka mencium pipi ayah dan bundanya lalu duduk ke samping Rama

"mau juga dong, hehehe" Rama menunjuk pipinya meminta hal yang sama seperti yang Raka lakukan pada ayah dan bunda

"yah, usir gih"

"hehehe peace yah, becanda yah" Rama mengangkat tangan dan tersenyum canggung saat ayah Siwon menatapnya penuh intimidasi

"hadeuhh, yuk makan yukk" Himbau bunda Yuna

Sesi sarapan pagi itu seperti beberapa hari lalu, masih di dominasi Rama dan bunda Yuna, total sudah 8 hari Rama kembali rutin mengunjungi rumah Raka. Rama bodoh amat dengan letak kampusnya yang cukup jauh, dia memilih tinggal di rumah saja apalagi sekarang ada Raka lagi di kompleks perumahannya.

"Na, aku antar ya. Hari ini aku ga ada kuliah"
Rama menahan Raka saat akan selesai memakai sepatu dan akan menuju garasi mobilnya. Walaupun tak sepenuhnya benar tak ada kuliah, namun Rama akan lebih memprioritaskan Raka

"ga, bawa mobil" Jawab Raka dengan datar

"ayuklah Na, kangen naik mobil bedua doang sama kamu, nanti aku jemput lagi, janji"

"ogah, males banget"

"please, aku antar ya sayang" Rama memegang lengan Raka dan menatap Raka penuh harap

"gua banyak urusan hari ini, jadi perlu mobil"

"yaudah aku antar kemana aja, aku jadi sopir kamu gapapa"

"..iya ya sayang ya" Raka semakin jengah melihat tampang Rama

'sejak kapan si brengsek ini berubah clingy' pikir Raka

"hufft.." Raka melepaskan genggaman tangan Rama

"...buruan deh, capek gua ngeladenin lo terus"

"nah gitu dong, punya pacar itu harus dimanfaatkan apalagi yang ganteng, baik hati, suka menabung kayak aku. Hehehe"

"terserah lo deh" Benar-benar defenisi jengah sebenar-benar jengah, Raka kembali ditarik Rama berjalan menuju mobilnya.

Perjalanan itu tak begitu hening, suara musik dan celotehan Rama kian meramaikan perjalanan itu, walau Raka hanya berkata sepatah dua patah kata saja namun Rama sangat bahagia, perlahan Raka pasti akan kembali luluh dan cinta padanya.

Ramananda Caraka [NOMIN]  - [Season I] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang