Chapter 38

278 13 21
                                    

My lips say Hello friend but
My heart said welcome my future :)
***

Sarapan pagi di rumah Raka kali ini sangat ramai, tiga orang tambahan lainnya menambah warna baru di rumah besar itu.
Hanya Mahesa sendiri yang tampak masih sungkan dan lebih banyak diam, beda cerita dengan Richan yang seolah baik-baik saja, raut ceria dan bahagia menikmati sarapan pagi buatan bunda Yuna selalu terpancar antusias.

Mereka semua akan berkuliah hari ini, Raka tampak dengan setelan jas rapinya karena ini adalah hari wajib untuk Raka memakai suite mengikuti perkuliahan sebagai mahasiswa hubungan internasional.

"Berasa aura-aura CEO nya ya Rak pake jas begitu. Pengen juga gua" Ujar Richan sembari makan sembari melihat dandanan Raka

"Humm, Kan emang calon CEO gua mah"

"huh, sombong amat!"

".. Ngedip Jen!, berasa liat apa aja lu, cih" Richan kembali berkomentar ditambah lagi sedari tadi ia memperhatikan Rama yang terus menatap Raka mudeng

"bantet" Jawab Rama sinis

Sarapan pagi itu selesai beberapa saat kemudian, Raka berangkat sendiri menggunakan mobilnya, walaupun Rama tadi sempat bersikukuh ingin mengantarnya, namun Raka terus berujar menolak. Lagian Rama juga harus ganti baju segera karena ia juga kuliah hari ini.

"boleh aku anterin gak?"

"gak, gua dijemput"

"siapa?"

"kepo amat idup lo" Masih sinis, Richan memang tak tanggung-tanggung menunjukkan rasa benci dan kecewanya pada Mahesa

".. pergi deh lo, ngapain lo masih disini?!"

"Astaga anak bunda kok malah berantem depan pintu?" Bunda Yuna datang melerai, Rama dan Raka bahkan sudah berangkat duluan

"nih bun, ngeselin banget pagi-pagi"

".. Eh bun itu jemputan Richan udah datang, Richan pamit ya bun.. Makasih see you bunda sayang" Richan pamit sembari mencium tangan dan cipika-cipiki dengan bunda Yuna

"Hati-hati Chan.." Seru bunda Yuna

Mahesa memperhatikan itu, terlihat seorang cowok yang agak asing baginya turun dari mobil dan berbincang dengan Richan sedikit namun terlihat akrab.

Richan segera masuk ke mobil itu, bahkan cowok tersebut membukakan pintunya untuk Richan.
Mahesa mengepal tangannya marah, bisa-bisanya Richan mengabaikannya dan malah memilih pulang dengan orang asing

"Mahesa naik apa?"

"hum, Esa bawa motor bun. Esa pamit ya bun, maaf dan makasih banget udah nerima Esa di sini"

"it's okay, hati-hati ya di jalan. Jangan aneh-aneh lagi, masih banyak cara untuk bahagia di luaran sana. Be positive ya Mahesa" Ucap bunda Yuna tersenyum

"makasih Nda.." Mahesa akhirnya tak canggung lagi dengan bunda Yuna.

*/

Kesibukan para mahasiswa itu mulai tampak aktif lagi dengan urusan perkuliahan mereka, terutama Rama dan Raka yang seolah berkejar dengan waktu agar bisa meluangkan sedikit kesempatan lainnya untuk mengecek persiapan acara tunangan mereka, termasuk fitting baju untuk acara tersebut.

Seminggu ini bahkan Rama dan Raka sibuk kesana kemari, Raka dengan senantiasa menemani Rama untuk mengecek gedung, persiapan makanan, dan pernak-pernik lainnya. Mereka mengurus itu semua sesuai konsep keinginan mereka, Rama sii lebih tepatnya . Raka tidak begitu ribet dan hanya mengiyakan saja.

Ramananda Caraka [NOMIN]  - [Season I] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang