Chapter 24

283 13 7
                                    

I brave enough to say goodbye
That's why life rewarded me with a new hello

***

Mendekati hari perlombaan akhirnya Rama memutuskan untuk ikut serta walaupun awalnya kedua orangtua Rama sempat ragu dan merasa khawatir namun Rama dapat meyakinkan mereka kalau semua bakalan baik-baik aja

"Jenov baik-baik aja, sekalian refreshing ga ada salahnya"

"janji sama mama ga bakalan bikin mama dan papa khawatir okay?"

"Iya ma" percakapan singkat saat makan malam kala itu berakhir demikian. Besok pagi Rama akan berangkat ke Bandung, tepatnya daerah dago atas di jalan Setiabudi.

*/

Cuaca nan cerah dan udara sejuk Bandung menyambut kedatangan salah satu arjuna Jakarta, Rama berangkat menggunakan kereta seorang diri, bawaannya hanya sebuah ransel berisi laptop dan sebuah koper kecil berukuran 14 inch.

"Haaah...." Rama menghela nafas saat pijakan kakinya tiba di daerah Dago atas. Beberapa pohon pinus dan jajaran lampu-lampu kota menyambut paginya yang terasa lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Tujuan pertama adalah hotel terdekat, syukurlah semua akomodasi ditanggung pihak kampus. Awalnya pak Bagas akan ikut serta namun beliau tidak bisa berangkat di waktu yang sama dengan Rama, mungkin besok saat acara lomba beliau akan datang.

"impian kamu banget nih Na, staycation ke daerah sini" Rama kembali menghela nafasnya. Kini ia berada dalam sebuah kamar hotel dengan pemandangan daerah Dago yang asri di depannya. Ia teringat Raka lagi karena mereka pernah merencanakan perjalanan berpetualang ke alam waktu lalu.

"aku semakin rindu Na.." Ucap Rama lagi, pandangannya terlihat sendu menembus kaca pembatas kamar itu

Dalam lamunannya, suara ponsel Rama mengalihkan pikiran Rama

📞Incoming calls : Vera Andini

"ya hallo Ver" Rama membuka percakapan via telepon itu

"aku dengar kamu lagi di Bandung, tadi ada yang kasih surat izin ke kelas"

"ohh iya, ini baru sampai Bandung"

"yah... Kamu ga ngasih kabar sii, kan aku pengen ikut Jen" Suara itu terdengar sedikit merajuk

"ckck aku bukan pergi main Ver, aku lomba perwakilan kampus"

"wah hebatnya Jenoku... makin sayang deh"

"ah gak biasa aja kok. Kamu lagi break atau gimana nih?" Tanya Rama

"Iya lagi break, aku di kelas sendiri males ke kantin, makin mager karena ga ada kamu"

"makanlah, ntar kamu sakit"

"ga usah khawatir sayang, aku kan kuat. Ntar aku makan kok"

"hum.."

"Jen, kamu nginap dimana? Sampe kapan lombanya ?"

"di hotel xxx daerah Dago. Mungkin lusa aku udah balik"

"yahh lama dong, kangen Jenov..." Suara itu terdengar mendayu-dayu

"ga kok sebentar"

"yaudah deh, semangat ya sayang. Jangan lupa makan, ga boleh begadang, terus hati-hati juga disana. Semoga menang ya.. hehehe" Suaranya terdengar riang, membuat Rama sedikit menarik sudut bibirnya

"Iya, makasih Vera.." Vera semakin senang, dia bisa membayangkan kalau Rama tengah tersenyum sambil menyebut namanya saat ini jika didengar dari nada suara Rama

Ramananda Caraka [NOMIN]  - [Season I] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang