Chapter 8

383 23 4
                                    

Heii, did you know what happened when you let me down and left me behind?

suffocated

***

"siapa sih nih orang mas?! Bikin kesel mulu heran deh"

"..apa lo, minta ditabok muko lo?! Dasar kingkong, gua balikin juga lo ke taman safari sana"
Jefryan tak bisa berkata-kata lagi, belum masuk makanan itu ke mulut Jefryan, Raka sudah ngajak berantam teman satu kosannya (lagi).

"karungan deh tuh bocah Jeff sebelum saya lempar dia keluar. Dia sudah menendang saya tadi, berlaku tidak sopan, sekarang mau meninju wajah tampan saya. Saya laporin polisi kamu dek. Kecil-kecil berandal juga kamu" Ruang tamu yang disulap mendadak jadi ruang makan itu malah jadi ajang tinju sebentar lagi (sepertinya).

"Nana cukup! Duduk sini, kamu ga laper? Mas capek serius, lapar juga dari siang belum makan"

"salahin aja tuh kingkong cari masalah mulu. Usir aja dia Mas, Nana ga suka dia disini" Raka menunjuk Luke di depannya penuh benci

"hus ga sopan main tunjuk-tunjuk orang yang lebih tua. Nana ga bisa gede ntar" Jefryan menarik turun tangan adiknya, mendekap adiknya dari samping yang sudah ia paksa duduk sedari tadi

"saya bayar ya disini, seharusnya kamu yang diusir kamu mengganggu ketentraman penghuni kosan ini" Balas Luke datar

"Mamas... Nana ga suka, kesel banget" Raka merengek pada masnya.

"Luke, udah ya. Lo diam dulu, ini adik gua. Ajak ribut lagi lo juga gua suruh keluar ntar" Jefryan ga kalah kesal, dia laper dan capek banget.

"huh, terserah." Balas Luke lalu mulai menyantap hidangan yang telah di siapkan Yuda.

Adiknya Hendry dan Yuda tetap tenang, merasa masa bodoh amat dengan keributan di dekat mereka. Mereka lapar, lagian mereka sudah tak asing lagi dengan Raka yang penuh hal tak terduga itu. Sudah cukup lama kosan mereka sepi tanpa keributan Raka. Jadi ya biarkan saya.

"dah, sekarang makan ya adek mas yang manis yang ganteng. Katanya dari tadi lapar"

"Humm" Gumamam Raka dibalas Jefryan dengan mengelus surai lembut adiknya penuh sayang.

Makan malam itu berlalu, entah ada yang sadar atau tidak, sekali-kali Luke tak bisa memalingkan tatapan matanya pada adik Jefryan yang duduk tepat di depannya

'Kan kalo kalem gini jadi gemesin, manis' Luke tersenyum tanpa sadar.

"hahh.... Kenyang, makasih ka Yud. Masakan kak Yuda emang terbaik. Enak banget" Tampak semua lauk dan sayur dihadapaan mereka habis tak bersisa

"makanya sering-sering main sini Jaem , ntar kaka masakin lagi deh" Yuda turut senang Jaemin-nya yang menggemaskan sudah kembali lagi. Benar ya lapar itu membuat emosi naik. Haha

"ntar deh, ujian akhir juga udah selesai kok, free banget rasanya kak hehe" Raka membentangkan tangannya menggeliat kekenyangan. Jefryan sudah naik ke sofa yang jadi sandaran mereka sejak makan malam itu dimulai.

"oh ya, jadi udah putusin mau masuk kampus mana? Bareng aja sini biar banyak temennya. Ntar juga ga susah buat menyesuaikan diri lagi. Hendry juga baru semester 3" Sembari membereskan sisa-sisa makananan atau piring bekas mereka Yuda turut membalas perkataan Raka

"pilihan terakhir sii kak, aku mau coba yang jauh dulu" Dibalas dengan kekehan Raka

"memang kamu mau kuliah ke mana?" Luke yang menjadi penyimak sejak tadi bertanya penasaran. Jefryan, Hendry tak begitu peduli karena dialihkan dengan sesuatu yang lebih menarik di ponsel mereka. Jangan tanya Yuda, dia bagai ibu di rumah itu yang kini tengah ke dapur beberes dulu sebentar

Ramananda Caraka [NOMIN]  - [Season I] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang