(Kalian wajib dengerin ini, bener - bener sampai ke hati)
" Boy, You know this,"
"We got a love that is homeless." Zee menyanyikan lagu ini dengan penuh penghayatan, Andai semua orang mengetahui isi hati nya yang sebenarnya.
"Why can't you hold me in the street?"
"Why can't I kiss you on the dance floor?" Suara merdu dari gadis 17 tahun itu semakin lama semakin mengecil seakan hembusan angin berlalu begitu saja.
Zee, menatap Mansion didepan nya dari balkon, Zee tersenyum lalu masuk ke dalam kamar. Andai, andai saja semua orang tahu apa yang sedang Zee rasakan mungkin Zee akan menumpahkan semua isi hati nya.
"Jodoh terbaik sudah ditakdirkan oleh Tuhan." Gumam nya dan menarik selimut untuk tidur.
Malam ini hati nya terasa sepi dan sunyi seakan ia hampa dalam tubuh ini sendiri tidak ada gairah hidup sama sekali.
"Besok sekolah, udah lama ijin sekolah gimana ya temen - temen yang lain, Zee kangen banget."
Sebelum mata itu tertutup dengan sempurna zee masih menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan "Why can't I say that I'm in love?" Entahlah ia antara sadar dan tidak sadar.
Pukul 22.30 WIB Arion masih berada dijalanan sendirian, sehabis pulang dari markas Arion menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah Gadis yang ia cintai. Hati nya memang sudah terbuka tapi Arion cukup pengecut untuk mengungkapkan isi hati nya.
"Pak, bukain gerbang." Ucap Arion sebelumnya ia akan memarkirkan motor nya terlebih dahulu di rumah nya sebelum ke rumah gadis pujaan nya.
"Baik den." Jawab satpam yang bertugas berjaga - jaga.
"Tolong parkir in." Ucap nya lalu berlari ke kecil tanpa sepatah kata pun.
Arion tidak sebodoh itu untuk mengendap - endap di rumah Zee.
"Om, saya mau ketemu Zee." Ucap Arion yang saat ini dihadapannya Reyhan. Reyhan menatap pemuda itu dengan datar dan dingin, berani sekali pemuda ingusan itu malam - malam datang ke rumah nya untuk bertemu anak nya.
"Besok!" Jawab Reyhan
"Saya mohon om." Tanpa Pantang menyerah Arion masih memohon pada paruh baya dihadapannya.
"Buta kamu?! Sudah malam, sana pulang!" Katanya dengan tajam, Arion menghela napas jengah boleh tidak sih ia pukul paruh baya dihadapannya ini.
"Sebentar aja om, saya cuma mau lihat Zee habis itu langsung pulang, saya janji."
"Cepat!" Arion tersenyum kecil dan berterima kasih pada Reyhan dengan buru - buru pemuda itu berlari ke arah lift untuk sampai ke lantai 3.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juste vous
ChickLitSeharusnya aku sadar jika arion tidak pernah menginginkan ku. Tapi dihati ku akan selalu ada nama mu. "Juste Vous" Arion. Akan ku kubur dalam - dalam perasaan ini. Arion itu bagaikan minyak dan aku air nya tidak akan bisa ber satu. ...