26. Alhamdulillah

257 49 15
                                    

"Rey gimana Rassya?!"

Suara itu tiba-tiba muncul dari arah kiri ruang depan UGD. Mendengar suara itu membuat All memutarkan kepala kearah sumber suara itu dan melihat siapa yang datang.

"VIONA?!" ucap mereka kompak dan serentak kaget ternyata suara itu berasal dari Viona.

Tap... Tap... Tap...

Kaki Viona segera melangkah cepat kearah All dan enggan menghampiri Aza yang tengah duduk di kursi dengan tubuh melemah.

"Ngapain Lo kesini?!" Ketus Kiesha sinis, tak suka.

"Ssttt Kiesha gak boleh gitu nak. Viona ini kan teman kalian" tukas Arry Papa Rassya.

"Teman? Kiesha gak nganggap dia teman om, Kiesha nganggap dia lalat ghaib!"

"Tante?! Gimana Tan, berhasil?!" Tanya Aza gercep ketika melihat kembali kedatangan Tante Reni.

"Berhasil Za. Sekarang dokter lagi mentransferkan darah Tante ke Rassya" balas Tante Reni seraya duduk di kursi.

"ALHAMDULILLAH!" ucap All serempak kompak.

"Semoga habis ini Rassya bisa sadar ya Tan, Om" ucap Rey berharap.

"Aamiin..." Balas All kompak.

"Tante..." Ucap Viona sedikit ramah seraya mencium tangan Tante Reni.

"Viona? Udah daritadi nak?"

"Enggak Tan, baru aja"

20 menit suasana di depan ruang UGD seketika senyap. Hanya ada suara buka tutup pintu UGD, suster dan dokter yang bolak balik keluar masuk ruangan. Sedangkan All hanya berdiam diri duduk di kursi dengan tangan mereka yang menampung berdo'a berharap kesembuhan Rassya. Keadaan Aza jauh dari prediksi anak-anak lainnya. Pandangannya kosong kedepan, rambutnya yang ia sibakkan kedepan wajah menutupi wajah dengan posisi kepala ia letakkan diatas pundak Tante Reni.

"Keluarga Rassya Deandra?"

Suara itu berhasil membuat All membuyarkan lamunannya dan bersigap bangun menghampiri sang dokter yang keluar dari ruang UGD.

"Iya dok, gimana keadaan anak saya dok?!" Tanya Tante Reni panik.

"Gimana dok Rassya?" Lanjut Aza.

"Emmm begini pak, Bu, dek, saat ini Rassya kembali memerlukan transfusi darah. Karena darah yang tadi ibu Reni berikan ternyata tidak cukup untuk membuat Rassya kembali pulih" jelas dokter tersebut nada rendah.

Mendengar penjelasan sang dokter, All cukup kaget dan menganga tak percaya dengan keadaan dan kenyataan saat ini.

"RASSYAAAAA!" BANGUN SYA BANGUN! KAMU HARUS SEMBUH SYA DEMI AKU!!!" teriak Aza histeris tak kuasa mendengar ucapan dokter, dan tubuhnya kembali melemah, ia jatuhkan tubuhnya ke tubuh Rey, dan membuat Rey kaget, lalu dengan sigap Rey menangkapnya dan membawa Aza kembali duduk.

"M-maaf, emang golongan darah Rassya apa ya dok?!" Tanya Viona.

"AB" balas dokter.

"Ab? Dok pas banget golongan darah saya Ab! Dok saya mau mendonorkan darah saya buat Rassya dok!" Tukas Viona.

"Lo serius Vi?" Tanya Kiesha dan dibalas anggukan oleh Viona.

"Baiklah, kamu bisa ikut saya ke ruangan" ucap dokter dan segera pergi dan diikuti oleh Viona di belakangnya.

"Pa Rassya pa, Rassya!" Ucap Tante Reni dengan air mata yang kembali keluar.

"Sabar ya ma, kita berdo'a aja buat Rassya" tutur Arry seraya mengelus-elus punggung Reni.

.-.-.-.-.-.-.

"Gimana Vi?" Tanya Rey gercep kearah Viona yang baru datang.

"Alhamdulillah berhasil. Darah gue berhasil di donorkan buat Rassya" balas Viona tersenyum lega.

"Alhamdulillah. Semoga setelah ini gak ada hal-hal yang gak kita inginkan ya dari Rassya" ujar Rey tersenyum.

"Aamiin...." Balas All serempak.

.-.-.-.-.-.-.

"Keluarga Rassya Deandra?"

Suara itu kembali terdengar di ditelinga All. Segera mereka bangkit dan menghampiri sang dokter tepat di depan pintu ruang UGD.

"I-iya dok. Gimana keadaan Rassya?" Tanya Arry berusaha tenang.

"Eee begini Pak, Bu, Alhamdulillah Rassya telah sadar" ucap sang dokter tersenyum bahagia.

Seketika wajah All berbinar senang dan senyuman mereka terukir dengan lebar dan indahnya. Rey dan Kiesha sontak berpelukan satu sama lain, Aza mengusap wajahnya dengan tangan, begitu juga dengan Viona.

"Alhamdulillah..." Ucap All kompak.

"Maaf dok, apakah saya boleh masuk buat liat Rassya?" Tanya Aza.

"Boleh. Tapi bergantian ya, takut menggangu pasien lain" balas dokter tersebut dengan senyuman ramahnya.

"Gue ikut!" Tutur Viona tak mau ketinggalan.

"Eeee enggak-enggak! Lo disini aja! Biarin aja Aza sendiri!" Ujar Rey menarik kera baju Viona dan menghalangnya untuk tidak ikut masuk kedalam ruangan UGD.

"Ck! Apaan sih! Gue mau liat Rassya!" Ketus Viona kesal.

"Nanti kan bisa! Biarin Aza dulu!" Balas Kiesha ketus tak mau kalah.

Sedangkan Aza tak memperdulikan perdebatan Rey, Viona dan Kiesha. Ia langsung berjalan masuk kedalam ruangan untuk menemui Rassya.

🌠🌠🌠🌠

Cieee yang pada ungguin aku Up🤭
Eheheh maaf ya aku jarang Up😖🙏

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya 🤗🥰❤️


_Selasa, 8 Maret 2022_

ZASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang