44. Finish

688 61 32
                                    

10 bulan telah berlalu. Sudah hampir setahun Rassya dan Aza berjauhan, bahkan kini Rassya tak mengetahui keberadaan Aza dan keluarganya. 3 bulan yang lalu, tiba-tiba saja Aza dan keluarganya pindah rumah. Tak ada satu pun yang tahu kabar ini, bahkan Rassya dan Mama Papanya juga tak mengetahui hal ini. Terlalu pintar keluarga Aza untuk bersembunyi. Bahkan Zayyan pun juga ikut menghilang bersamaan dengan Aza. Ntah rencana apa yang telah dibuat oleh keluarga Zayyan dan Aza.

Semenjak kepergian Aza, Rassya benar-benar merasa sangat kesepian. Meski ketiga sahabatnya selalu berusaha membuatnya ceria, namun tetap saja gagal. Kerjaan Rassya hanya diam dan melamun. Kedua orang tua Rassya pun sudah mengetahui bahwa Rassya dan Aza sudah tidak ada lagi hubungan pacaran. Rassya yang memberitahukannya karena Mama Reni selalu menanyakan keberadaan Aza yang sudah lama sekali tidak berkunjung kerumah. Cukup syok untuk kedua orang tua Rassya ketika mendengar kabar bahwa Rassya dan Aza sudah tidak lagi bersama.

Pagi ini Rassya tengah berada di rumah pohon, tempat dimana ia dan Aza mengisi waktu luang. Duduk di pinggiran rumah pohon, seraya memutar kembali moment-moment indah saat masih bersama Aza.

"Za, kamu dimana? Kamu gak kangen sama aku? Aku aja kangen sama kamu" lirih Rassya.

"SYA!" Suara Zayyan menyadarkan Rassya dari lamunannya. Sontak Rassya langsung mengalihkan pandangannya kearah samping kanan.

Betapa terkejutnya Rassya ketika melihat keberadaan Zayyan yang tiba-tiba saja datang dan berdiri di sampingnya.

"Zayyan? Lo kemana aja, kok baru sekarang nongol?!!" Rassya berdiri dihadapan Zayyan.

"Nih" Zayyan langsung to the point tanpa menjawab pertanyaan Rassya. Ia memberikan sebuah buku semacam buku diary. Rassya menatapnya bingung.

"Aza nitipin ini ke gue buat Lo" Rassya mengambil alih buku itu dari tangan Zayyan.

"Aza punya penyakit kanker otak stadium akhir dan membuatnya suka melemah. Dan hal yang wajib Lo tau kalau Aza udah gak ada Sya. Dia pergi ninggalin kita semua disaat perjalanannya menuju Singapore untuk berobat" Zayyan tersenyum lalu mengusap pundak Rassya pelan.

"Yan Lo jangan main-main sama kematian! Gak lucu tau gak!!" Rassya mendorong Zayyan kuat kebelakang.

"Sya gue gak main-main! Apa yang gue ucapin itu bener, FAKTA!!"

"ENGGAK! Enggak! Aza gak mungkin pergi ninggalin gue! Ini pasti mimpi kan, iya kan? Jawab gua YAN!!!" Rassya menangis pecah.

"Ini gak mimpi Sya, ini nyata. Lo harus ikhlas. Gue pergi dulu" ucapnya lalu pergi meninggalkan Rassya.

Rassya segera membuka buku tersebut dan mulai membacanya. Rassya benar-benar membanjiri pipinya dengan air matanya yang terus mengalir tanpa henti.

"Gue bener-bener ngerasa jadi orang yang paling beruntung di dunia ini, gue nemuin Lo Sya. Gue bahagia banget disaat pertama kali gue kenal Lo. Lo satu-satunya cowo yang berhasil nakluki hati batu gue. Lo selalu punya cara untuk buat gue selalu terlihat senyum ceria. Oh ya! Maafin gue ya Sya, karena gue udah memutuskan hubungan kita, karena gue tau kalau kita terus meneruskan hubungan kita, yang ada Lo bakal sakit! Disaat situasi kita berantem, gue merasa lega karena gue merasa punya waktu dan alasan yang tepat buat minta putus sama Lo. Tapi asal Lo tau Sya, situasi ini bener-bener buat gue gak bisa jauh dari Lo. Selama ini gue hanya pura-pura gak peduli sama Lo, padahal dari jauh gue selalu merhatiin Lo. Raga gue emang jauh Sya, tapi hati gue bakal tetep sama Lo. Maaf buat beberapa waktu yang gak selalu ada buat Lo. Makasih Lo udah menjadi alasan gue untuk sembuh dan semangat hidup! Makasih Lo selalu belikan gue Cimory! Mungkin kalo di pikir-pikir, utang gue buat beli Cimory terlalu banyak sama Lo. Jaga kesehatan ya ganteng, jangan lupain semua kisah kita. Kedepannya gak ada yang tau Sya, gue berharap Lo adalah orang yang akan dan selalu bahagia dengan atau tanpa gue. Thanks udah jadi cinta pertama dan terakhir gue"

~Rasyensyah Rassya Deandra

Rassya merasakan sesak yang luar biasa di dadanya. Bagaimana bisa ia kuat dengan keadaan ini. Seorang wanita yang selama ini terlihat bahagia ternyata menanggung beban yang menggunung, ditambah lagi dengan dirinya yang telah membuat gadis itu kecewa yang mendalam.

"Rassya harus bisa jadi orang yang paling bahagia"

Tulisan Aza yang masih tersimpan di benak Rassya membuat Rassya geleng-geleng kepala. Bagaimana bisa Rassya bahagia sedangkan sumber kebahagiaannya hilang? Pergi jauh sampai tak bisa lagi ia gapai?

Drrrttt... Drrrttt...

"Halo Sya, ini gue Novi. Lo tau Aza dimana gak, soalnya gue telponin gak di angkat-angkat sama Aza"

"Aza udah gak ada Nov"

TITT....

Rassya mematikan telepon secara sepihak.

•POV NOVI

DEG!!!

"A-za udah gak ada? Za kenapa Lo pergi?! Gue aja belum berbuat sesuatu tentang janji gue sama Lo! Hiks!" Tangisan Novi saat ini benar-benar pecah.

•POV RASSYA

"Aza udah gak ada" ucap Rassya to the disaat melihat kedatangan ketiga sahabatnya.

Mendengar pernyataan Rassya yang tiba-tiba langsung to the point, membuat ketiga sejoli itu menghentikan langkahnya, tak percaya dengan apa yang Rassya katakan.

"Lo gak usah becanda Sya! Gue tau Lo kecewa sama dia, tapi jangan nganggap dia udah gak ada!" Tukas Kiesha.

"Baca!" Rassya melempar kasar buku itu kearah Kiesha. Dan segera ketiganya membaca isi tulisan Aza.

"Aza punya penyakit kanker otak stadium akhir. Dia meninggal disaat perjalanan menuju Singapore untuk berobat" lanjut Rassya dengan tatapan kosong kedepan.

"AZAAAA!!!" Teriak Kiesha tak percaya. Air matanya mulai turun dengan derasnya.

"Za, kenapa Lo harus memiliki penyakit itu? Za balik Za balik!!!!" Lirik Rey.

"AZA!!! Balik Za! Kita masih butuh Lo!" Ucap Jampang.

"Jangan pernah sia-siakan seseorang yang paling berharga dihidup Lo, sebelum orang itu pergi meninggalkan Lo selamanya"

~Rayensyah Rassya Deandra~

🌠🌠🌠🌠

FINISH!!!! 😍👏

Yeayy kisah ZASYA berakhir dengan tangisan yang membendung. Thanks buat kalian yang udah selalu setia menemani ZASYA selama ini🥰🤗

Tunggu di cerita aku selanjutnya! 😙

_Sabtu, 09 April 2022_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang