43. Balikan?

303 41 19
                                    

"Hai morning Sya!" Rassya sama sekali tak mengubris sapaan dari Viona yang tiba-tiba saja datang menghampirinya di parkiran disaat ia belum selesai membuka jacket dan memarkirkan motornya.

"Sya gue nyapa loh, masa gak Lo tanggepi?!"

"Ada suara tapi gak ada wujud. Ih mulai angker ni sekolah!" Rassya mengacir pergi ke kelas meninggalkan Viona. "Ih RASSYA!!!"

•POV AZA

Saat ini Aza tengah berada di rooftop bersama dengan Zayyan. Ntah kenapa akhir-akhir ini Aza merasa sangat tenang saat berada di rooftop.

"Yan Lo sadar gak sih, kita pernah sedekat nadi namun berubah menjadi sejauh matahari, dan sekarang kembali ke masa awal, sedekat nadi?!"

"Iya gue sadar. Gue seneng akhirnya kita bisa dekat lagi. Tapi, satu hal yang buat gue merasa salah di keadaan ini"

"Apa tuh?"

"Kita memang sekarang udah deket lagi, tapi kenapa harus ada satu korban yang harus jadi jauh dari Lo hanya untuk kita dekat lagi?" Aza terdiam seribu bahasa mendengar pernyataan Zayyan.

"Za, disaat gue tau Lo jadian sama Rassya, gue bener-bener hancur dan gue jadi orang paling egois, bahkan gue pernah ngelukai Rassya sampe masuk UGD, gue tau itu Za. Tapi berkat kejadian itu, gue sadar gue gak boleh seegois itu hanya untuk bisa dapetin Lo yang belum tentu mau sama gue" Zayyan menatap lekat kedua mata Aza. Aza kikuk bingung harus menjawab apa pernyataan Zayyan.

"Za, gue tau Lo cuma anggap gue sebagai sahabat Lo gak lebih. Karena rasa sayang Lo hanya untuk Rassya, gue tau Za. Jadi mulai hari ini gue janji gak akan ngerebut Lo dari Rassya lagi" lanjutnya.

"PERCUMA YAN PERCUMA! Semua udah terjadi!  Lo gak ngerebut gue dari Rassya aja, tapi gue sama Rassya udah gak ada hubungan lagi!" Aza bangkit dari duduknya dengan air mata yang mengalir dengan derasnya.

"Za, masih ada kesempatan buat Lo bisa balikan lagi sama Rassya!"

"Gak ada Yan! Terlalu sakit hati gue kalau nginget semua kesalahan Rassya!"

"ZA! Itu bisa kalian perbaiki secara baik-baik! Kalian mulai dari awal lagi, buka lembaran baru! Gue gak mau ngeliat Lo sakit, sedih karena udah gak ada lagi hubungan Lo sama Rassya!"

"Lebih sakitan Rassya kalau gue ngajak dia balikan!"

"Maksud Lo?"

•POV RASSYA

"Tumben cepet Lo datang, biasa 5 menit lagi bel Lo baru datang?" Rey menghampiri meja Rassya dan diikuti oleh Kiesha dan Jampang.

"Gue dateng cepet salah, datang lambat lebih salah! Kayaknya hidup gue penuh serba salah ya!" Grutu Rassya.

"Eh gak gitu bray!"

"Udah sssuutt diem! Gue lagi gak mood!" Sahut Rassya.

"Kenapa, karena Viona?" Jampang penasaran.

"Coba gak usah bahas Viona?!" Tutur Rassya. "Y-ya sorry"

.-.-.-.-.

Jam pulang sekolah telah berakhir, dan kini Rassya tengah berada di rooftop sekolah sendirian, sedangkan ketiga sahabatnya sudah pulang lebih dulu. Sebenarnya ketiga sahabatnya sudah menawarkan diri untuk menemani Rassya di rooftop, tetapi Rassya menolaknya.

"Huh! Mau sampe kapan kayak gini terus?!! Gue capek!" Keluh Rassya.

"GUE KANGEN AZA!!!" Teriaknya tepat di pinggiran rooftop.

"Rassya!" Rassya menoleh kebelakang melihat siapa orang itu.

"AZA?!"

"Ngapain teriak-teriak kayak tadi, bikin malu tau gak! Kalo kangen ya bilang ke orangnya langsung, jangan ke langit!" Omel Aza seraya menghampiri Rassya.

Rassya sama sekali tak menjawab ucapan Aza. Ia hanya diam dan memandang Aza lekat. Ia ta percaya kalau yang dihadapannya sekarang adalah seorang wanita yang selama ini ia rindukan.

"Sya, Rassya. SAYANG!!!" Aza teriak di telinga Rassya karena kesal dengan Rassya yang tak mengubrisnya.

"Akhh brisik Za astaghfirullah!"

"Lagian kamu malah diem aja!"

"K-kamu?" Rassya terheran-heran, sedangkan Aza mengangguk.

"Kamu kenapa sih?"

"Ini beneran kamu Za?"

"Yaiyalah masa Novi!"

GREP!!!

Antusias Rassya langsung memeluk erat gadis kesayangannnya itu dan tak memberi peluang untuk Aza bernapas.

"Za akhirnya kamu kembali lagi sama aku!"

"Uhuk... Uhuk... Rassya! Aku sesak tau!" Aza memukul-mukul pundak Rassya. Sontak Rassya langsung melepaskan pelukannya.

"Eh sorry-sorry Za"

"Kita mulai semuanya dari awal ya" tutur Aza tersenyum. Terlihat jelas wajah girang Rassya yang mendengar ucapan Aza.

"K-kamu mau balikan sama aku?" Aza mengangguk semangat.

"YESS!! makasih ya Za! Maafin aku ya" Aza mengangguk.

"Maafin aku juga yang udah ngambil keputusan sepihak" Rassya mengangguk dan memegang kedua tangan Aza.

"Ternyata bener ya kata Kiesha dan Jampang, kalau kita bakal bisa balik lagi"

"Emang mereka bilang gitu?" Rassya mengangguk senang.

"Jangan pergi lagi ya Za! Aku gak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya!" Rassya membelai rambut Aza.

"Iya sayang"

CUP!!

Aza mencium kening Rassya sekilas dan membuat Rassya tercengang kaget. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa merasakan kembali ciuman dari Aza.

Dan kini kedua sejoli itu tengah dilanda kebahagiaan seraya terus menerus kejar-kejaran di atas rofftop ditemani dengan suara canda tawa dari mulut mereka.

"Sya Rassya! Lo kenapa Sya?!"

"VIONA?!! Kok Lo disini?!"

"Daritadi gue disini! Lo kenapa tidur senyum-senyum kayak tadi, mimpiin gue Lo ya?"

"Hah tidur?" Viona mengangguk.

"Berarti tadi cuma mimpi? J-jadi kedatangan Aza tadi cuma sebatas mimpi? Gue balikan sama Aza cuma mimpi? Ck akhh gue kiri beneran!" Ucap Rassya dalam hati.

"Heh malah ngelamun lagi!" Viona menepuk pundak Rassya pelan.

"Gue duluan!"

"Eh eh eh woyy RASSYA, kok gue ditinggal sih!!!" Teriak Viona yang melihat Rassya mengacir pergi begitu saja.

🌠🌠🌠🌠

Jangan lupa tinggalkan jejak ya 😙
VOTE+FOLLOW+COMENT ‼️🔥

_Sabtu, 09 April 2022_

ZASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang